•••
"Reiji, ayo nanti sore kita nonton! Gue udah lama gak nonton lagi!" ajak Gina dengan raut antusiasnya.
Dan udah lama juga gue gak nonton sama Sea
Reiji tersenyum kecil dan melepaskan rangkulan Sea para lengannya. "Maaf, gue gabisa sore ini."
Raut Gina langsung berubah cemberut. Cewek dengan rambut blondenya itu menatap Reiji dengan pandangan marah. "Kenapa enggak? Apa gara-gara Sea? Iya?!"
Iya. Gue takut Sea sakit hati
Reiji menggeleng tegas. "Bukan. Gue nanti sore ada latihan basket karena minggu depan mau tanding," ucapnya berusaha mencari alasan. Meski tidak sepenuhnya salah, karena minggu depan akan diadakan lomba besar antar sekolah di seluruh Surabaya ini. Kebetulan tuan rumahnya adalah SMA GAYATRI.
Raut keras Gina langsung melunak begitu mendengar penjelasan Reiji. Cewek itu mengelus lengan kiri Reiji dengan senyum sumringah. "Aku kira kamu mau ketemu Sea. Yaudah semangat buat tandingnya ya!" ucapnya seraya mengepalkan kedua tangan ke udara.
Reiji membalas dengan senyuman tipis dan mengangguk.
Tin
Tin
Mobil jemputan Gina sudah sampai. Cewek itu berlari pergi memasuki mobilnya kemudian melambaikan tangan pada Reiji.
Sampai mobil itu menjauh dari pandangannya, Reiji terus melambaikan tangan dengan senyum yang sangat lebar. Calvin yang berdiri di belakangnya bergidik ngeri takut bibir cowok itu tidak bisa kembali seperti semula.
"Ga, lo mikir yang sama kayak gue gak?" tanya Calvin pada Afga yang hanya berdiri di sebelahnya.
Afga mengangguk. "Lo takut bibir dia sobek 'kan?" ucapnya seraya melirik Reiji dari ekor matanya.
Calvin mengangguk. Mungkin karena efek sudah bersama sejak kecil, Afga dan Calvin sudah seperti kembar saja. Apapun yang mereka pikirkan selalu menyambung satu sama lain.
Reiji mengambil ponselnya di dalam saku kemudian membuka aplikasi berwarna hijau yang dikhususkan untuk mengirim pesan. Lalu jemarinya menekan roomchat nya dengan Sea yang sangat manis dan romantis. Ah, Reiji jadi rindu melakukan video call dan menunggu Sea selesai memakai maskernya setiap malam. Sudah berapa lama mereka tidak melakukan itu lagi?
Reiji merasa sesak. Tangannya menekan ikon mengirim pesan dan bersiap mengetikkan pesan, tapi ternyata Sea lebih dulu mengiriminya pesan yang langsung terbaca olehnya karena ia tidak sempat keluar roomchat.
Seanne Cantik
Reiji, gue barusan liat di twitter banyak banget yang ngomongin film yang lagi booming sekarang. Kalau lo gak sibuk nanti sore bisa kita nonton? Gue udah beli tiketnya.
Reiji tersenyum tipis. Dengan cepat mengetikkan balasan untuk Sea.
Reiji Lionel
Bisa kok. Gue hari ini luang, Se. Gue jemput di depan komplek kayak biasa kan?
Tak butuh sampai 1 menit, pesan Reiji langsung dibaca oleh Sea. Terlihat gadis itu menunggu sekali balasan Reiji.
![](https://img.wattpad.com/cover/337748884-288-k994650.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AMYGDALA
Teen FictionSenja turun dalam iringan mendung dan rinai. Tidak ada temaram sandyakala yang terpancar. Tidak ada mentari yang merambat gemulai di batas cakrawala. Bahkan, tidak ada senyuman. Senja kali ini adalah senja yang risau. Penuh kabut dan penuh tanya. Se...