Part 08

12 4 2
                                    

"Allah menghapus beberapa orang dari hidup mu karena Dia mendengar percakapan yang kamu tidak dengar"

***

"Itu ummi dan abah saya, yuk kesana" ajaknya.

Ana mengangguk sambil mengikuti langkah kaki Gus Athaar yang sudah berjalan lebih dulu.

"Assalamualaikum abah ummi" ucap Gus Athaar sembari menyalami kedua orang tua nya.

"Waalaikumsalam" jawab abah dan ummi serentak.

"Assalamualaikum om tante" kata Ana mengikuti Gus Athaar dan menyalami nya.

"Waalaikumsalam" jawabnya sambil tersenyum.

"Duduk nak" kata ummi mempersilahkan duduk, "nama kamu siapa?" tanya nya.

"Sa.. saya Aiyana tante" ucap Ana canggung.

"Oh Aiyana, teman Athaar?"

"Iya mi" serobot Gus Athaar, "adik tingkat di kampus" lanjutnya.

"Oh begitu, silahkan pesan makanan sebentar lagi adzan"

"Duh niat cuma mau balikin sapu tangan, kenapa malah kayak lagi di kenalin ke orang tua pacar" batin Ana.

Ana dan Gus Athaar pun memesan makanan dengan menu yang sama.

"Aiyana tinggal dimana?" tanya abah.

"Dekat om dari sini" jawab Ana sambil tersenyum.

"Tadi di jemput Athaar?"

"Enggak om, tadi naik ojek online"

"Kenapa ga di jemput thaar?" tanya abah kepada Gus Athaar.

"Eh.." ucap Gus Athaar bingung. Biasanya abah tidak pernah membolehkan diri nya menjemput cewek yang bukan mahram nya.

"Nanti antar Ana pulang ya" pinta abah.

"Eh gak usah om, gakpapa nanti Ana pesan ojek online lagi" kata Ana yang tidak enak hati dengan Gus Athaar.

"Gakpapa, kasian kamu pulang malem sendiri"

"Iya Na. Ana ya di panggilnya? Kamu gakpapa nanti pulang di antar sama Athaar ya" kata ummi sembari tersenyum.

"Iya ummi biasa di panggil Ana"

Makanan pun datang bersamaan dengan adzan maghrib. Mereka pun bergegas berbuka puasa. Setelah habis makanan nya ummi dan abah mengajak untuk mencari mushola dan sholat bersama. Gus Athaar segera membayar pesanan mereka dan pergi mencari mushola di dalam mall tersebut.

Mereka pun sudah selesai sholat maghrib, ummi dan abah berpamitan pulang duluan takut tertinggal sholat tarawih berjamaah. Tinggal lah Ana dan Gus Athaar, keadaan kembali canggung.

"Yuk saya antar pulang" kata Gus Athaar membuka pembicaraan.

"Gakpapa Gus saya pulang sendiri aja"

"Saya antar juga gakpapa, ummi dan abah saya sudah berpesan itu tadi"

"Gak ngerepotin Gus?" tanya Ana tak enak hati.

Surat cinta dari AiyanaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang