Prologue

127 16 2
                                    

Di dunia ini, terdapat tiga struktur dunia yang sangat bertolak belakang satu sama lain. Tiga struktur tatanan dunia itu terdiri dari dunia atas, dunia bawah, dan dunia manusia.

Seperti namanya, dunia atas dihuni oleh para malaikat agung yang bertugas mengawasi para makhluk hidup serta menghentikan tabiat jahat. Lalu, dunia bawah adalah kebalikannya. Dunia bawah sangat gelap, diisi oleh iblis kesombongan yang bahkan tidak memiliki kebajikan dan kemuliaan. Karena itulah, semua penghuninya memiliki sifat egois yang rata-rata sama.

Makanya, dunia atas, bawah, dan dunia manusia itu dipisahkan dengan segel kuat agar tak bisa diterobos seorang makhluk selain malaikat agung. Terakhir, dunia ketiga yaitu dunia manusia. Itu adalah tempat dimana para makhluk yang diciptakan hidup didalamnya.

Tetapi, dari banyaknya malaikat serta iblis yang saling membenci, terdapat dua makhluk berbeda yang saling memahami dan menjalin ikatan sebuah teman. Itu adalah kisah lama yang sudah ada sejak ribuan tahun yang lalu.

Untuk waktu yang sangat lama itu, aku masih sangat mengingatnya.

Sejarah berubah kala mereka berdua bersama. Kedua belah pihak saling bertukar pikiran bersama bahkan menjadi teman dekat. Alhasil, mereka berdua dihukum dengan cara yang paling menyedihkan. Sang iblis dihukum akan selalu sendirian selamanya. Hingga saking seringnya reinkarnasi, dia lupa untuk apa dia dibiarkan hidup. Hukuman sang malaikat, dia diberi hukuman tidak bisa reinkarnasi dan melupakan ingatannya sebagai malaikat.

Sangat menyiksa... Sebenarnya, kenapa aku harus dilahirkan lagi dan lagi hanya untuk mengingat kenangan pahit ini? Dewa sangat tidak adil padaku.

"Xiao." Panggil seorang pria jangkung yang membuyarkan lamunanku. Dia menatapku sebentar sebelum memulai, "Jangan melamun saat makan."

"Maaf, Tuan Zhongli."

Mendengar jawabanku, pria yang ku panggil Zhongli itu menghela napas lembut. "Kau tidak perlu memanggilku Tuan. Kita sudah lama tinggal bersama dan sudah kubilang, panggil Ayah saja. Kamu sudah seperti anakku sendiri. Jadi tak perlu terlalu formal."

"Aku mengerti." kataku lirih.

Bagaimana mungkin aku memanggilnya ayah bila aku saja bukan anaknya. Aku di sini kan, hanya menumpang.

___

Hari bermula seperti biasa. Tidak ada hal menyenangkan. Hanya beberapa pengganggu seperti mereka, Hu Tao dan Venti. Selalu saja mengganggu kinerjaku sebagai dewan perwakilan sekolah. Sebenarnya, aku mengikuti hampir seluruh kegiatan sekolah. Berkat itu aku bisa memulai hidup baru. Semakin sibuk diriku, maka semakin sedikit aku bisa memikirkan kehidupan lampau milikku.

Walau kekuatan manusia memang terbatas dari pada wujudku dulu, tapi tak apa. Aku tidak menyesal. Sedikit demi sedikit aku mulai paham bahwa hidup manusia sangat singkat, begitulah pikirku.

"Semuanya sudah selesai, Miss Mona."

Wanita berkacamata itu kini mengecek lembaran kertas yang diberikan Xiao. "Semua baik. Kerja bagus Xiao! Tidak sia-sia aku memilihmu sebagai penanggung jawab untuk festival musim panas bulan depan. Ucapan terima kasih mungkin kurang, jadi sebagai gantinya aku akan merekomendasikan mu pada guru-guru lain."

"Tidak, itu terlalu berlebihan kurasa."

"Kau berhak mendapatkannya! Aku sangat suka kerjaanmu. Kuharap aku tidak mengganggu pekerjaanmu yang lainnya. Menjadi perwakilan dewan pasti sulit ya, untung kau sudah mundur dari jabatan ketua osis, jadi pekerjaanmu sedikit berkurang."

"Terima kasih atas perhatiannya, Miss Mona. Kalau begitu, saya permisi."

Sebelum Xiao keluar, wanita itu dengan cepat-cepat bilang, "Oh, ada satu hal lagi. Aku tidak hanya merekomendasikan dirimu. Sebenarnya... aku memiliki satu murid yang sangat aku sukai di kelas dan karena itulah aku meminta dia untuk jadi asisten mu saat mengurus festival nanti. Kuharap kau bisa berteman baik dengannya."

You Are My Beautiful Angel Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang