"Ga, Ga itu cewe yang lo maksud kan" Ucap Teman Sarga.
"Hah mana?"
Setelah melihat Nadhira bersama temannya tanpa pikir panjang Sarga langsung melempar kan bola ke minuman Nadhira. Dan ya bola Sarga yang di kenal tak pernah melesat itu terbukti.
"Gila lo Ga, caper gak gitu juga kali" ucap Teman Sarga
"Diem lo" ucap Sarga lalu pergi meninggalkan temannya itu.
'oke waktunya jadi aktor lagi keep calm jangan salting, harus cool" batin Sarga
Sarga menyodorkan handphone nya tepat setelah Nadhira berbalik.
"Nomor lo"
"H-ha" ucap Nadhira yang terlihat kebingungan
"Sorry, minum lo gue ganti, ketik nomor lo" jelas Sarga
"O-oh i-iya" ucap Nadhira yang masih gugup mengambil handphonenya lalu mengetik nomor nya. Lalu ia kembalikan lagi.
"Oke, sorry ya sekali lagi" balas Sarga, setelah mengambil bolanya ia pun kembali.
Sarga kembali ke lapangan basket dengan wajah yang berseri-seri, seketika wajahnya berubah menjadi seperti bunga matahari yang cerah di pagi hari.
Hari minggu tepat di jam 5 pagi, Sarga sudah mandi dan menyiapkan baju basketnya untuk latihan. Latihannya jam 7 dan sekarang ia bersiap siap untuk berlari pagi di lapangan, setelah selesai berlari Sarga membeli bubur.
"Eh Nadhira pagi ini udah makan belum ya? Apa gue beliin sekalian, sekalian deh nanti mampir makan lumayan bisa makan sama si doi" ucap Sarga pada dirinya sendiri
"Den jadi beli kaga, malah ngomong sendiri mana senyum" sendiri lagi" ucap Kang jualan bubur
"Ih iye iye kang beli dua" ucap Sarga
Sarga pun mampir ke rumah Nadhira untuk makan. Pas minta nomor jutek banget tapi pas pdkt keceplosan mulu.
'wah, rapi juga ya rumahnya, suka ngelukis, suka apa lagi ya dia, habis ini ngajak jalan jalan deh' batin Sarga sembari menyeruput susu yang di buat oleh Nadhira.
Sarga dan Nadhira pun pergi ke taman, Sarga bercerita, Nadhira mendengar kan sembari melukis. Indah nya masa-masa SMA.
Dibalik ke indahan kebersamaan mereka.
Ada Sarga yang berbohong demi bisa jalan sama Nadhira.
"Dear, Nadhira Galviraa, ketemu seorang bidadari kaya lo itu sama dengan ngeluarin kartu keberuntungan gue yang cuma ada satu dalam hidup gue, Gue gak janji bisa selamanya bahagian lo atau pun bisa bersama dengan lo selamanya, tapi gue mau jujur kalau gue beruntung bisa kenal sama lo bahkan bisa bersama dengan lo, Makasih Nad udah mau nerima gue,"
..........
Nadhira Galviraa
Makan siang di area penonton lapangan basket menjadi kebiasaan Nadhira sekarang. Nadhira sedang memakan bekal nya sembari membaca buku.
"Dhiiiraaaa~ ciuss banget sih, pacarnya sampe di cuekin" ucap Sarga menatap Nadhira.
"Diem ih lagi baca buku, mending latihan sana temen-temen kamu pada latihan tuh" ucap Nadhira.
"Capek.... Ga mau kasih semangat Nad..." Ucap Sarga terlihat sangat manja.
"Semangat" ucap Nadhira singkat, padat, dan jelas.
"Kok git..." Sebelum Sarga melanjutkan kalimatnya Nadhira menutup bekalnya lalu meletakkan di sampingnya. Sarga pun tersenyum, lalu merebahkan kepalanya di paha Nadhira.
Angin yang berhembus lambat dan suara decitan bola basket. Sarga memejamkan matanya dan sesekali menarik nafas panjang, seakan-akan sudah melewati masalah yang berat.
"Hari Minggu mau kemana?" Tanya Sarga membuka matanya.
"Kamu ada latihan kan hari Minggu, Ghafri udah bilang ga usah bolos lagi, jadi kapten itu harus contoh yang baik," ucap Nadhira
"Emmm iyaaa" ucap Sarga kembali memejamkan matanya.
.......
Pada Hari Minggu Sarga pun Latihan, dan Nadhira menemani Sarga disana ya karena lapangannya deket. Nadhira tak hanya duduk diam disana, Nadhira juga olahraga. Ya kan sekali kali olahraga selama ini Nadhira cuma di rumah doang.
"Semuanya Kumpul!!" Teriak Sarga pada tim nya
"Lusa kita akan lomba, dari latihan hari ini gue mengevaluasi, Daffa latihan lo di kencengin, Vazo jangan ngelamun terus inget kalau lari bola nya di pantulin terus" ucap Sarga terlihat tegas.
Nadhira yang melihat Sarga dari jauh pun tersenyum,
"Sejujurnya aku lebih suka Sarga yang ini" batin Nadhira sembari tersenyum tipis
"Latihan kita berakhir disini, thanks semua" jelas Sarga di akhir pidato nya haahahaha
Sarga pun langsung mendatangi Nadhira. Nadhira memberikan handuk kecil serta botol minum.
"Kita ke Vla Cafe yuk, aku traktir" ucap Sarga, yang ingin melangkah.
"Ngga usah, buang-buang uang, aku masakin aja di rumah" ucap Nadhira
"Wahhhh serius!!! Ayok Gassss" ucap Sarga yang tadinya terlihat lelah langsung bersemangat.
Sesampainya di rumah Nadhira, Nadhira pun segera menanak nasi. Setelah itu membuat omelet telur yang di atasnya di beri keju parut.
Dilanjut dengan menumis sayur kangkung, tomat, dan udang. Tak berhenti sampai disitu saja, Nadhira juga membuat kopi susu.
"Wahhhh ternyata bisa masak" ucap Sarga menatap makanan yang sudah tersaji.
"Namanya jugak udah mandiri dari kecil" ucap Nadhira memberi Sarga sendok.
"Sarga... Entahlah,,, aku bersyukur bisa bertemu kamu, yang mengisi hari hari ku menjadi lebih dan lebih, entah waktu yang akan menjawab sampai kapan kita bisa bersama, yang pasti aku tau bahwa setiap pertemuan akan ada perpisahan"
..........
KAMU SEDANG MEMBACA
SARGA EZAR ALASTAR!!
Romance"Sarga Ezar Alastar, aku banyak belajar dari mencintaimu, Bagaimama cara sabar, bagaimana harus merelakan, siap dalam hal kecewa, mengikhlaskan itu semua pelajaran buat aku, dan walaupun memang kecewa itu ada, aku tetep seneng kok bisa mencintaimu...