Nadhira terdiam membawa bola basket dan melihat ke arah ring. Suara terdengar ramai, namun Nadhira merasa sepi. Mengingat sesuatu....
"Mau main gak na??" Ia bertanya dengan senyum manis nya.
Di antara dua ring yang berdiri, hanya suara hentakan sepatu dan bola basket yang memantul. Ardi melemparkan bola ke Nadhira, Nadhira pun memasukan ke dalam ring, saat itu ia pertama kali memasukan bola ke dalam ring.
"Yeaaaa bisaa" ucap Nadhira dengan senyum nya
Ardi mengangkat kedua tangannya setinggi wajahnya, Nadhira tersenyum lalu menyatukan tangannya dan tangan Ardi.
//Blurr...
"Nad...Nadhira...??" Panggil Sarga
"Nadhira....??"
"E-eh i-iya k-kenapa"
"Ayo oper bolanya" ucap Sarga
Nadhira pun mengoper bolanya ke Sarga, lalu keluar dari garis lapangan dan mengambil minum nya.
Sarga yang melihat Nadhira sedikit aneh karena tadi melamun pun menghampiri nya. Sarga duduk di dekat Nadhira, sembari mengambil botol minumnya...
"Kenapa Nad?? Ga enak badan??" Tanya Sarga
"Aku anter pulang yuk," ucap Sarga
Nadhira pun mengangguk lalu memasukkan botol minumnya ke dalam tasnya. Sarga dan Nadhira berjalan bersama. Sarga menyadari Nadhira yang sedari tadi berbicara singkat dengannya.
"Nad?? Kamu kenapa sih dari tadi?" Tanya Sarga menatap Nadhira
Nadhira diam tak berkutik, matanya tertuju pada seseorang. Sarga pun menoleh ke arah dimana mata Nadhira tertuju.
"Em-eh ke-kenapa tadi ga??"
Sarga berdiri diam, dengan tatapan tajam nya ke arah dimana mata Nadhira tadi tertuju.
"Kenapa dia? Dia pernah nyakitin kamu? Kenapa? Dia yang buat kamu ngelamun dari tadi??" Ucap Sarga dengan wajahnya yang datar.
"Eng-engga.. ayo aku udah capek banget ga" ucap Nadhira menarik tangan Sarga untuk segera pergi
Tanpa Nadhira tau, Ardi sempat menoleh ke arahnya dan sarga.Nadhira menarik Sarga hingga ke parkiran.
"Kenapa sih lo, kalau ada apa-apa cerita sama gue, lo nganggep gue apa sih Nad" ucap Sarga dengan wajah yang sudah merah.
Tiba-tiba...
"Na... Nadhira" teriak seseorang
"Aksesoris tas lo jatuh" ucap orang itu memberikan gantungan tas berbentuk beruang.
"Cuma aksesoris Ar, ga usah peduli lain kali, makasih, ayo ga" ucap Nadhira ingin pergi
"Nad... Nad... Gue mau ngomong sama lo" ucap Ardi
"Ga perlu, ga ada yang perlu kita omongin" ucap Nadhira
Tangan Nadhira pun di tahan oleh Ardi. Sarga yang melihat itu oun melepas paksa tangan Ardi dari tangan Nadhira.
"Siapa sih lo, ayo Nad" ucap Sarga menarik Nadhira.
Di perjalanan, Nadhira hanya melamun entah apa yang dipikirkan oleh gadis itu.
Sesampainya di rumah, Nadhira turun dari motor, Sarga melepaskan helm Nadhira.
"Nad... Cerita sama gue... Lo kal..." Ucap Sarga lirih belum sempat Sarga melanjutkan kalimatnya.
Nadhira menangis sejadi-jadinya. Nadhira yang terbiasa untuk tersenyum ceria, menangis hari itu. Sarga pun langsung memeluk Nadhira.
"G-gue gatau ga hiks... Gue ga tau... Gue ga bisa marah sama dia hiks... T-tapi... Gue-gue harus gimana ga... Hati gue sakit ga... Hiks.. hikss"
1 jam berlalu, Nadhira di tenangkan oleh Sarga. Nadhira menceritakan semuanya tentang Ardi. Tentang Nadhira dan Ardi.
"Nad..." Ucap Sarga lirih
"Gue ngga mau bikin lo kaya gini lagi, gue mau sedih, senang lo beralasan" ucap Sarga
"Gue bukan orang word of affirmation kaya Ardi... Jadi, lo mau jadi pacar gue?"
Pernyataan Sarga membuat Nadhira yang masih dengan mata sembab nya terkejut. Entahlah... Ia tidak tau... Ia senang, tapi juga sedih, lalu bagaimana...
*Bagaimana aku harus menjawab
"G-ga... kasih aku waktu... A-aku butuh waktu ga" ucap Nadhira yang merasa gugup.
"Waktu itu punya mu Nad... Selesai in dulu sama masa lalu" ucap Sarga
"Gue siap nunggu kapan pun itu" ucap Sarga menatap Nadhira dengan tulus.
.........
" Sekarang aku harus gimana... Harus nya ini bukan pilihan, harusnya aku milih Sarga... Tapi kenapa aku masih selalu mikirin Ardi"
"A-aku h-harus gimana"
.........
Pagi hari yang sedikit mendung, Nadhira berjalan menuju kelasnya, menghela nafas dengan sangat berat seakan-akan hari ini akan menjadi hari yang panjang dan melelahkan. Nadhira berjalan menuju bangku nya.
Di atas mejanya sudah terdapat cokelat dan kertas catatan
'Nad... Maaf ya... Gue gak bermaksud buat salah paham... Ga ada yang bisa gue jelasin, tapi gue berharap kita bisa balik kaya kemarin :) - Ardi'
Nadhira pun mencari dimana keberadaan Ardi. Mata mereka pun saling bertemu, terlukis senyum manis di wajah Ardi.
*Ar... Kamu makin buat aku bimbang... Kenapa sih, harusnya kamu biarin salah paham, aku jadi gatau harus gimana....
Saat istirahat Nadhira bersama Nea duduk di deretan penonton basket padahal saat itu tidak ada yang bermain.
"Jadi gimana Nad... Lo ga boleh egois" ucap Nea sembari mengambil minum di sebelah nya.
"Gatau... Kasih saran dong... Aku bingung banget" kata Nadhira sembari menatap cokelat yang ada di tangannya.
"Gue gatau harus kasih saran apa Nad... Karena kalau gue ada di posisi lo gue bakal gatau harus apa, cuman dari gue, intinya lo ga boleh egois dan nggantungin perasaan keduanya" ucap Nea
"Harus nya ini bukan pilihan buat aku, harusnya aku nerima Sarga yang udah segitu baik nya sama aku, tapi kenapa Ardi masih selalu ada di pikiran... Ardi padahal gak bisa publish apa hubungan kita... Ardi yang tiba tiba upload story sama cewe lain, dan tiba tiba ngasih cokelat kan jadi bingung" ucap Nadhira yang masih menatap cokelat yang dia pegang.
...........
KAMU SEDANG MEMBACA
SARGA EZAR ALASTAR!!
Romance"Sarga Ezar Alastar, aku banyak belajar dari mencintaimu, Bagaimama cara sabar, bagaimana harus merelakan, siap dalam hal kecewa, mengikhlaskan itu semua pelajaran buat aku, dan walaupun memang kecewa itu ada, aku tetep seneng kok bisa mencintaimu...