Dipart ini cukup panjang dan ngetik nya butuh effort dan mood yang full😣😣
Selesai baca jangan lupa klik tanda bintang di akhir cerita!🌟
*Hargai di setiap karya para penulis yaa-!!
🌼[Happy Reading]🌼
•••
Suasana kamar yang sunyi hanya ditemani lampu meja dan beberapa buku, gadis berambut agak panjang dengan pakaian tidur nya membuka satu persatu lembaran buku.
Nala mengambil pulpen dan buku tulis nya, lalu ia mencatat berbagai materi untuk ia rangkum dan di pelajari.
Jujur Nala rindu ingin sekolah, semenjak ia putus sekolah gadis itu jadi jarang membaca buku, jangan kan untuk membaca. buku nya pun telah habis dibuang oleh Varra.
Nala putus sekolah sejak kelas 7 SMP, sejak saat itulah ia jadi sedih dan iri melihat anak anak sepantaran nya bisa mengenakan seragam dan tas sekolah nya. sedangkan dirinya? hanya bisa berjualan dan mencari uang sendiri tanpa bantuan siapa pun. Nala capek..
Tok..Tok..Tok..
Nala menoleh ke arah pintu kamar nya, lalu beranjak dari kursi dan melangkah membukakan pintu dan terdapat Nenek Firda disana.
"Loh Nek, kenapa belum tidur?."Tanya Nala sembari memegang kedua pundak Nenek nya.
"Nala antar kekamar Nenek ya?"
"Nggak usah, Nenek mau bilang sesuatu sama kamu." Nala terdiam sejenak lalu mengajak wanita itu masuk ke kamar nya dan Nala terlupa mengunci pintunya kembali.
Kedua nya hanya diam,Nala berinisiatif membuka suara. "Kenapa Nek?"
Wanita yang usia nya sudah semakin menua dan kulit nya sudah mengeriput itu, kini mengelus pelan rambut cucu nya dan tersenyum.
"Nala sekolah lagi ya."
Gadis itu sedikit melebarkan sepasang bola mata nya, Nala memang rindu sekali bersekolah, tapi apa bisa dia melanjutkan? sedangkan dirinya takut jika Varra menambah hukuman yang lebih dari sebelum nya.
"Sekolah Nek?" Firda mengangguk senyum.
Nala menunduk, seketika hati nya menjadi sedih dan sakit ketika mengingat waktu dirinya ingin bersekolah kembali karena gadis itu mendapatkan beasiswa, Varra malah menahan dan tidak segan segan untuk menyakiti Devan dan Firda.
Saat itu Nala benar benar tidak bisa memilih antara Nenek dan Devan atau bersekolah kembali tetapi ia akan kehilangan sosok yang menyayangi nya.
"Nala nggak bisa, Nek"
"Nala.. usiamu masih remaja, kamu harus melanjutkan sekolah mu"
"Jangan pikirkan keadaan Nenek dan Ayahmu, Kami bisa menjaga diri."
Mata Nala menatap mata sendu milik Nenek Firda.
Saat suasana rumah sedang sepi jam menunjukkan pukul 23.45, wanita berpakaian ketat dan berambut pendek itu membuka pintu rumah dengan santai dan melihat keadaan seisi rumah sepi, pikirnya seperti nya orang orang rumah telah tidur.
Lalu wanita itu,beranjak menaiki anak tangga satu persatu dan melihat pintu kamar yang terbuka, mendapati sosok Firda dan Nala disana yang tengah berbicara.
Karena jarang sekali mereka membicarakan sesuatu malam malam begini, Lalu wanita itu menghampiri nya dengan perasaan cukup kesal.
"Bicarakan apa kalian?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
LANGIT UNTUK NALA
Teen FictionREVISI⚠️ "Nggak akan pernah gue biarin siapapun nyakitin hati lo lagi, termasuk gue."- Pencakar Langit Laskara "Setetes air mata lo menaruh ribuan luka didada gue." ••• "Apa yang buat kamu terima aku?." "Speechless. Karena lo sempurna buat gue, Anal...