awake

97 12 2
                                    

Arsa terkejut menyadari dirinya terbangun kembali dengan tubuhnya, bukankah kalau transformasi akan pindah tubuh dan jiwa? Tapi oke pasti ini  adalah perintah Tuhan untuk memperbaiki segala nya termasuk hubungannya, ia akan memperbaiki hubungannya dengan kekasih imutnya. Ahh... Ia sungguh menyesal menyia-nyiakan pacar nya yang imut itu. Secepatmya ia harus minta maaf dan membelikannya banyak eskrim, tapi setelah ia keluar dari rumah sakit ini. 

Ia sedang sakit lho ini, bukankah pacarnya itu sangat peduli? Kenapa ia tidak peduli sekarang? Ia butuh si gemoy itu, tapi ya sudahlah ia akan tidur lagi. Pikirnya.

Belum sempat memejamkan mata ia mendengar suara gaduh dari luar, ah sudah bisa di tebak bahwa itu teman-temannya. Benar-benar menganggu, ia pura-pura memejamkan matanya tak peduki bagaimana respon mereka nantinya baiklah ia akan menutup mata terlebih dahulu. Ia pun masih memejamkan matanya bahkan sampai teman-temannya di dekat brankar miliknya.

"Pokoknya kalo ini sih Arsa beneran mati gue bakalan ambil koleksi mobil terbarunya, yang dari korea ntuh." Kaivan si tengil berbicara random.

"Gue ambil ps nya aja dah ngga papa dah sumpah." Giliran si kecil yang berbicara.

" Bisa kali ya barang-barang studio nya gue ambil gue tarok di rumah sekalian kameranya, lagian koleksi kamera doang banyak amat kan jadi pengen." Eknath dengan kerandomannya.

"Lu apaan yang mau lu ambil dari si Arsa, Dev?"

Arsa masih mengepalkan tangan didalam selimutnya, bisa-bisanya sahabat laknat nya berbicara tentang kematiannya kan dia sensitif, sebagai orang yang mati tapi hidup lagi.

"Gue mau Geya aja gimana? Bisa nggak? Gue demen yang unyu-unyu begitu ."

"Oh itu doang? ambil aja lagi-"

Belum sempat si tengil mengucapkan kata selanjutnya kepala ia dan Dev di tempeleng ,agak sakit sih ralat sakit banget.

"LAGIAN APA? MAU NGINEP JUGA BARENG GUE, DIRUMAH SAKIT? HAH?" Tangannya menjewer telinga Kaivan sampai memerah.

"AMPUN SANJING?!" 

"LO JUGA MAU MELAKORIN GUE? IYA?! JANGAN MENTANG-MENTANG GUE BEGINI LU MAU REBUT CEWEK GUE." Kaivan yang mendengar itu seketika melihat Arsa sinis. Devanka hanya tertawa, menertawakan Arsa.

"Dih sejak kapan 'cewe gue' " Kaivan menekan kata 'cewe gue'

Ia tertegun sebentar mencerna kata-katanya sendiri, ia benar-benar bingung, apakah ia pantas? Setelah apa yang ia lakukan pada Geya, banyak dari perilakunya yang menyakiti hati lembut Geya. Ia mendengar teman-teman yang nya yang masih menertawakannya, bagaimana pun juga ia terlahir kembali untuk memperbaiki kesalahannya pada pacarnya dan keluarganya, ia harus segera sembuh dan meminta maaf. Arsa harus bertindak agar Devanka tidak mendekati gemoynya.

"Ngomong-ngmong Geya kok ngga jengukin gue?" Sedari ia bangun ia ingin melihat wajah Geya, Ia merasa bersalah kepada Geya Maka dari itu ia mencarinya begitu ia sadar.

"Kamu nanyaea?" Kali ini si kecil ikut nimbrung

"Anjing lo."

"Aelah santai bosque, jangan marah marah mulu." Arsa memutar bola matanya jengah.

"Geya sakit hati lah lu tinggalin di gerbang sendirian mana  ujan, padahal cuma liat tapi ikut sakit ati juga." Kali ini Eknath angkat bicara.

"Eh abis itu denger berita lu kecelakaan, mampus!" Kaivan  tertawa sambil memegang perutnya.

Arsa melirik sinis Kaivan dari tadi ia ingin sekali menjahit mulut milik Kaivan.

"Geya ngga berani datemg karna lo selalu kasar sama dia, padahal niat dia baik . Kalo gi tu kenapa di pacarin? Mending buat gue." Mendengar perkataan kurang ajar Devanka, Arsa melotot marah, ia tak ikhlas si gemoy diambil orang.

Ia mengingat lagi kenapa ia mati, ah ia iangat mobilnya tetabrak truk saat melanggar lampu merah. Setelah ia meninggalkan Geya sendirian di depan gerbang. Ia sungguh tega sekali ia tidak tahan dengan dirinya yang dulu, ia harus minta maaf dengan Geya secepatnya.

Pertama ia harus sembuh, ia kembali duduk ke brankar nya ia sempat berdiri tadi akibat kekesalan nya pada Devanka dan  Kaivan. Ia meminum air putih yang ada di nakas rumah sakit miliknya. Ah ia ingat orang tua nya belum menjenguk nya padahal ia hampir mati loh hari ini.

Baiklah ia adalah orang yang harus mengerti bahwa orang tua nya paling sibuk sedunia. Baiklah tidak apa. Bukannya ia sudah terbiasa, ia harus bersikap seadanya. Sebagaimana biasanya ia tidak akan terbiasa dengan perhatian yang berlebihan. Ia hanya butuh perhatian Geya saja ia tak mau mengulangi kesalahan yang lalu.

Arsa Dipta Tarangga

Arsa Dipta Tarangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


FAT GIRLTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang