Empat

41 6 1
                                    

.

.

"Aruna"

Aruna tersenyum ramah "bang mahes" Sapanya

Mereka nggak sengaja ketemu di cafe sky, tadi gavin yang datang kesini sekarang abangnya dan malah ketemu sama Aruna yang cuma duduk sendirian di meja paling ujung disana

"Lo kapan balik? " Tanya mahesa

Mahesa ini abang kandungnya gavin,yang Aruna tau mereka nggak sedekat layaknya saudara pada umumnya

Tipikal keluarga utuh tapi serasa broken home itulah keluarga gavin. Orang tua sibuk dan mereka berdua itu serumah tapi sejak kecil diasuh oleh bibi yang berbeda makanya udah kayak jauh banget hubungan mereka

"Baru-baru ini bang, palingan semingu lebih gue disini" Jawab Aruna

Mahesa mengangguk paham, dia sekarang duduk berhadapan sama Aruna yang cuma dipisah sama meja

"Gavin gimana? " Tanya Mahesa

"Gimana apanya? " Tanya Aruna balik

"Lo tau maksud gue na" Jawab mahesa

Aruna terkekeh "apalagi bang. Gue sama gavin kan udah putus waktu gue mau pergi. Sekarang ya kayak biasa aja, lagian lo tau bang. Gavin pasti benci sama gue" Jelas Aruna

Mahesa menarik nafas panjang "Gue masih ga nyangka lo balik lagi kesini. Kenapa tiba-tiba pergi dan ninggalin luka buat orang lain kalau akhrinya lo balik lagi dengan tanpa rasa bersalah kayak gini? " Tanya Mahesa

Aruna terdiam

Senyum dibibirnya terpatri walau agak sedikit miris

"Lo tau apa bang? Luka mana yang bisa lo liat sedangkan lo ga ada di posisi gue sama gavin" Jawab Aruna

"Tapi lo tau Gavin bergantung sama lo sejak dulu" Balas Mahesa

Sebetulnya Mahesa itu bukan benci Aruna, tapi dia masih ingat dengan apa yang terjadi sama Gavin setelah kepergian Aruna yang tiba-tiba dulu

Mungkin mereka ga berinteraksi banyak tapi serumah bisa membuat Mahesa sedikitnya tau perubahan dari adiknya dan itu karena gadis di depannya sekarang

"Lo nyalahin gue bang? " Tanya Aruna

"Nggak, gue ga ngomong gitu" Jawab Mahesa

Aruna terkekeh "bang. Gue paham, Gavin adik lo dan lo pasti ada di pihak dia. Emang bener gue yang salah karena pergi gitu aja ninggalin dia, tapi gue punya alasan yang jelas ngelakuin itu" Jelas Aruna

"Alasan apa? " Tanya Mahesa

"Alasan sepenting apa sampai lo tanpa penjelasan apapun main ninggalin Gavin? " Tanya Mahesa lagi

"Penting banget sampai rasanya gue selalu ketakutan buat nyambut hari besok. Lo ga perlu tau karena bahkan jika lo tau pun lo ga bakalan bisa berbuat apapun buat bantu dan malah makin memperkeruh suasana"

"Lagian bang Mahesa. Sejak kapan lo ngurusin hidup Gavin? Mau bertindak jadi abang yang benar lo sekarang? Kenapa nggak dari dulu bang ngelakuin ini dan se perhatian ini sama Gavin? "

"Lo marah ke gue yang hanya orang asing yang sempat dicintai sama Gavin sedangkan lo ga sadar sama diri lo sendiri. Lo bahkan satu-satunya saudara kandung Gavin tapi lo lebih asing dari itu. Sekarang lo ngececar gue seolah-olah lo tau banget Gavin kenapa. Jangan sok peduli bang" Ucap Aruna panjang lebar ngeluapin kekesalannya

"Wow... Ini Aruna? " Balas Mahesa karena kaget sama ucapan Aruna

Aruna mengangguk "iya, ini gue. Kaget bang? Yaudah sih mau gimana lagi" Aruna mengedikkan bahunya acuh

Senja, Peluk Arunaku •| Lee JenoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang