Annoying woman.

10 1 0
                                    

•••

"NANA!"

•••

"NANA!"

•••

"NANA!"

•••

"NANA!"

•••

"Nana! Itu kan yang Lo mau panggil?" Darren menatap malas pada Gina, gadis yang belakangan ini sedang dekat dengan Renjana. Dan selalu mengintili Renjana kemanapun. "Lo bisa gak sih berhenti ngintilin Renjana terus? Dan bisa gak kalo datang gak usah dengan suara cempreng Lo itu! Renjana gak budeg!" Darren menghela napasnya, menahan emosi yang meluap-luap.

Bukannya membalas ucapan Darren, Gina malah melengos tidak peduli dan gelendotan dilengan kekar Renjana. "Na, kayaknya disini ada setan deh. Panas banget soalnya, duh GERRRAHH".

Darren dan Baskara menatap tajam Gina, Gina sangat sangat sangat menjengkelkan. Gina sudah menjadi musuh mereka, musuh bebuyutan yang harus mereka terkam.

"Ih Naaa, Baskara kok natap aku gitu? Serem banget, tapi imut hihi". Renjana yang mendengarnya hanya bisa menggelengkan kepala, sekarang perlakuan Gina yang seperti ini sudah menjadi makanan setiap hari-harinya.  Gina yang selalu membuat Darren emosi, dan juga Gina yang menjahili Baskara namun masih ada lembut-lembutnya pada Baskara. Kalau ke Darren...jangan ditanya lagi. Sudah seperti anjing dan kucing!

"Nana tau gak! Aku udah bisa bahasa isyarat loh!"

Renjana melotot tak percaya namun tidak lupa dengan senyum senangnya. "Oh ya?"

Gina mengangguk dengan girang. "Aku sebenarnya udah belajar dari lama, waktu pertama kali kita ketemu, disitu sebenarnya aku udah bisa paham dikit-dikit. Terus sekarang, aku udah paham hampir semuanya".

"Syukurlah, aku jadi tidak susah-susah untuk mengetik jika ingin berbicara dengan mu".

"HAH? APA NA? PELAN PELAN NAAAA AKU BELUM TERLALU PAHAAAMMM". Renjana tertawa melihat tingkah laku Gina, itu sangat menggemaskan dimatanya namun sangat menjengkelkan dimata kedua temannya.

"Lo bisa gak usah teriak-teriak gak HAH?! Telinga gue bisa budeg denger suara Lo yang cempreng itu". Baskara mengangguk menyetujui ucapan Darren. Mereka berdua sudah muak melihat Gina dan mendengarnya selalu teriak sana teriak sini.

"SIRIK TANDA TAK MAMPU!"

"IYA GUE MAH GAK MAMPU BUAT PUNYA SUARA CEMPRENG KAYAK LO!"

"BACOT LO!"

"LO YANG BACOT!"

Renjana berusaha menengahi mereka berdua yang semakin panas, Renjana menahan tangan Gina yang memaju majukan badannya menantang Darren. Sedangkan Baskara diam saja, malah mendukung Darren.

"Ih Naaaa, lihat tuh Darren". Gina mengadu, menggelendoti lengan Renjana yang membuatnya mendapatkan lirikan sinis dari Baskara dan Darren.

"NAJIS!" Ucap Baskara dan Darren bersamaan.

•••

"NANA!"

Renjana menoleh ke sumber suara saat ia baru keluar dari kelas, sudah saatnya jam pulang sekolah. Itu Gina, dengan senyum manisnya ia menghampiri Renjana dan merangkul lengan Renjana.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Heart Of HopeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang