Rencana

1.9K 267 21
                                    

Happy reading
.
.
.
.
.

Mew memasukan ponselnya ke dalam Jas setelah memberikan kabar pada papa nya Kana, Mew segera masuk ke dalam pekarangan rumah Kana setelah gerbang rumah besar itu di buka.

Mew keluar dari mobilnya dan segera berjalan ke arah pintu rumah Kana, Papa Kana mengatakan Kana dan mama nya sedang tidak ada di rumah karena hari ini Weekend jadi mereka jalan-jalan sedangkan sang papa dan kedua kakak Kana menikmati waktu luang mereka di rumah jadi Mew bisa leluasa melontarkan niat baiknya pada ketiga pria berbeda Umur itu.

Mew masuk ke dalam rumah dan melihat ketiga pria itu sedang fokus dengan Laptop mereka masing-masing, Mew mendengus sangat Monoton sekali keluarga Kana tidak akan pernah bisa berjauhan dari yang namanya Pekerjaan.

"Pa." Sapaan dari Mew membuat ketiga nya mendongak, sang papa tersenyum dengan menutup laptop itu. "Sangat Rapi," puji sang papa dan Mew hanya terkekeh pelan dengan mengangguk kecil.

Sang papa segera mengajak Mew untuk duduk, Mew segera duduk dan tanpa di duga kedua Abang Kana malah duduk di samping Kanan dan kiri Mew seakan mengurung Mew dari segala sisi. Mew hanya memutar bola matanya malas.

"Tumben berandalan Kayak Lo pake baju rapi Gini, Gue curiga." Chan menatap ke arah Mew dengan menelisik dari atas hingga bawah, Mew hanya tersenyum Penuh arti ke arah Chan.

"Jadi Bagaimana Ujian mu Mew?" pertanyaan itu mengalihkan tatapan Mew Dari Chan, Mew segera merapikan Jas nya dan menatap ke arah ayah mertua nya itu. "Lancar dan Sukses tinggal menunggu kelulusan lalu wisuda." Mew menjawab dengan detail sang papa hanya mengangguk menanggapi ucapan Mew.

"Jadi, apa tujuan Kamu ingin mengobrol dengan saya?" tanya Sang papa menatap Mew dengan tatapan bertanya, Mew berdehem sebentar kemudian memberanikan diri untuk menatap ke arah Papa Kana dan kedua kakak kana itu.

"Niat saya kesini saya ingin meminta Ijin papa untuk mengikat Kana dengan saya." Ucapan Mew sontak membuat kedua Abang Kana terkejut tanpa banyak bicara mereka langsung beranjak dan mengeluarkan sesuatu dari Samping celana mereka.

SREK!!

SREK!!

Dua buah pistol mengenai kening Mew yang kapan saja pelatuknya di lepaskan akan membuat kepala Mew Bolong dan hancur tidak tersisa, Mew melirik kedua Abang Kana dengan ekor mata nya bahkan seorang Mew tidak gentar ketika di todong pistol seperti itu.

"Maksud Lo apa?! Lo mau ngeduluin Gue?!" tanya Chan tidak terima ketika Mendengarkan niat baik Mew, Satya tidak banyak bicara hanya tatapan nya begitu tajam ke arah Mew.

"Turunkan pistol kalian!" Perintah itu membuat Chan dan Satya menatap ke arah sang papa dengan mendengus kesal tapi tak ayal mereka kembali menyembunyikan pistol itu agar tidak terlihat oleh Kana.

"Tujuan mu apa ingin mengikat anak saya?" Tanya sang papa dengan nada dan sorot wajah yang serius. "Mungkin terdengar konyol tapi saya tidak mau Dia di rebut siapapun, saya ingin mengikat dia dalam pertunangan dan Kapan pun ketika dia siap menikah saya akan langsung menikahi dia detik itu juga. Papa tau saya akan Lulus dan tidak akan bersama Kana sepanjang hari Jadi untuk menghalau resiko yang akan terjadi saya ingin mengikat Kana lebih dulu."

"Oke, kapan kamu memiliki rencana itu?" tanya sang papa, sontak satya dan Chan menoleh ke arah sang ayah dengan terkejut. "Pa!! Geva masih kecil!" Satya Berucap dengan Jelas namun tidak ada Nada bentak di sana.

LEADER IN LOVE (END) ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang