01. Hujan Dan Lahirnya Ke Dunia

6 3 1
                                    

  "Lahirnya tanpa kehadiran seorang ayah"

Jederrr

Jederrr

Oekk

Oekk

Bunyi guntur dan tangisan seorang bayi baru lahir menggema jadi satu, seorang bayi laki-laki terlahir tanpa adanya seorang ayah disampingnya. Hanya dia dan ibunya yang berjuang.

Seorang wanita berparas cantik walau di hiasi dengan wajah pucatnya, Ia tersenyum saat mendengar tangisan pertama anaknya itu, akhirnya anak yang dinanti pun lahir ke dunia.

Ia senang?

Tentu... Ibu mana yang tak senang jika anak yang di nantinya telah lahir, apalagi dengan keadaan sempurna tanpa cacat sedikitpun.

Di satu sisi...

Ia sedih dan kecewa...

Ia merasa sedih dan kecewa pada dirinya sendiri, anaknya, lahir tanpa kehadiran seorang ayah. Apa kata dunia nanti hahahaha....

Bayi berparas tampan dengan bibir tipis dan di padukan dengan kedua mata setajam elang jangan lupakan bulu mata lentiknya.

________

yang baru saja melahirkan itu melamun setelah melihat anaknya dibawa oleh sang suster untuk di bersihkan. Terhanyut dalam lamunanya sampai tidak menyadari kedatangan seorang dokter tampan yang menghampirinya dan berdiri di samping brankar.

"Permisi!!" Ucap sang dokter memulai pembicaraan, beberapa detik berlalu namun pasiennya ini belum juga menyadari kehadirannya.

Puk

Sang dokter menepuk bahu pasien...

Eh.....

Akhirnya pasiennya itu tersadar dari lamunanya. "I-iya kenapa dok?" Jawabnya gugup.

Sang dokter menghela nafas, sulit untuk memulai percakapan dari mana. "Em... Sebelumnya saya boleh tau nama kamu? Tanya Sang dokter, er... Sedikit gugup.

Wanita itu mendongakkan kepalanya hingga bertatapan dengan sang dokter. "Nama saya Metta dok" Jawab Metta memperkenalkan diri.

"Oh ya!.... Sebelumnya kedatangan saya kemari ingin memberi tahu kamu tentang kesehatan kamu dan bayi kamu" Jelas sang dokter, dengan tatapan seriusnya.

Metta terdiam,,,

Hingga.....

"Gimana dok, keadaan anak saya? "Tanya Metta penasaran tanpa menghawatirkan keadaanya terlebih dahulu.

"Anak kamu baik-baik saja, akan tetapi..."Dokter itu menjeda ucapanya.

"Tapi kenapa dok?"Ujar Metta penasaran karena dokter itu menjeda ucapanya.

" Sebelumnya saya boleh bertanya?, apakah kamu memiliki penyakit yang cukup serius?"

Metta terdiam saat mendengar ucapan sang dokter, Ia bingung harus mengatakan nya atau tidak.

Sang dokter yang melihat keterdiaman Metta pun ada sedikit rasa penasaran dan khawatir.

"Tidak usah sungkan untuk menyatakan nya, anggap saja saya teman atau kerabat kamu"Ucap sang dokter kepada Metta.

"Oh iya, saya lupa... Perkenalkan saya Ray Adrianner. Kamu bisa panggil saya dokter Ray" Lanjutnya sambil memperkenalkan diri, karena tadi Ia lupa.

Huhh

Terdengar helaan nafas..... Dan pelakunya adalah Metta.

"Saya memiliki penyakit lemah jantung, dan itu sudah lama sejak enam tahun yang lalu sampai sekarang. Saat saya tau, saya sedang mengandung dari sana saya takut perjuangan saya berhenti di tengah jalan, saya pun berusaha agar imun tubuh saya stabil hingga lahiran. " Jedanya....

𝙎𝘼𝙉𝙃𝘼 𝙍𝘼𝙄𝙉𝙉𝙀𝙍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang