02. Perginya Sang Pemilik Surga

3 2 0
                                    

   "Si pemilik surga itu pergi, meninggalkan anaknya yang masih bayi"



"Kamu ikutin saya ya!!" Titah Ray.

Asyhadu

Asy-hadu

An la

An-n la

ilaaha illallaahu

Ilaaha illallaahu

Wa asyhaduanna

Wa asyhaduanna

Muhammadar rasuulullah

Muhammadar rasuulullah

Tepat saat kalimat terahir Metta menghembuskan nafas terakhirnya, dan air mata Ray yang tak tau kapan sudah membanjiri kedua pipi nya. Begitu juga dengan dokter dan perawat lainya yang berada di dalam ruangan itu, mereka turut berduka cita dan merasa sedih.

Hari ini tepat tanggal 22 Agustus bertempat di rumah sakit cahya bunga, telah berpulang ke pangkuan sang kuasa Metta Zafinda ibu dari Sanha Rainner.

Wanita yang meninggalkan seorang bayi yang baru berumur dua hari itu bersama dokter yang baru Ia kenal.

_______--

Setelah usai mengantarkan jenazah Metta ke tempat peristirahatan terahinya Ray bergegas untuk pulang karena Ia menitipkan Sanha kepada orang tuanya.

Sesampainya di rumah Ia disambut dengan sang ibu yang sedang menggendong Sanha dengan senyum lebarnya.

"Ututu cucu oma ganteng sekali!" Ucar sang bunda kepada bayi yang belum mengerti apa-apa.

"Assalamu'alaikum" Ray mengucapkan salam dan mencium tangan ibunya itu.

"Udah selesai pemakamanya?" Tanya sang bunda.

"Udah bu, gimana Sanha rewel engga?" Ray sangat menghawatirkan jika Sanha rewel dan merepotkan bundanya itu.

"Tidak! Dia tidur terus, mungkin tadi nangis karena haus. Sudah sana kamu mandi dulu, habis itu baru sama Sanha"Perintah sang bunda kepada Ray.

Yang hanya di balas anggukan oleh Ray.

_______-

Setelah selesai mandi dan menjalankan sholat ashar Ray pun berjalan keluar kamar menuju ruang tamu. Dan saat Ia sampai di tangga terakhir bisa Ray lihat kedua orang tuanya yang sedang sibuk dengan Sanha yang berada di gendongan ayahnya.

Ray berjalan mendekat dan mendudukkan dirinya di kursi single, dan mengambil laptopnya di meja guna mengecek file-file pasien.

"Ray" Panggil sang bunda karena baru menyadari keadaan sang putra karena terlalu asik dengan sang cucu.

"Kenapa bun?" Jawab Ray, sekilas melihat ke arah sang bunda dan meng fokuskan matanya ke laptop lagi.

"Bunda sama ayah mau pulang ke Inggris dan itu memakan waktu lama, dan pasien kamu belakangan ini cukup padat jadi bunda takut Sanha ngerepotin kamu dan kamu belum bisa ngerawat bayi dengan benar kan? " Ucap sang bunda menjelaskan maksud dirinya.

Ray hanya diam memikirkan ucapan sang bunda, benar juga kalo jadwal nya padat dan belum bisa mengurus Sanha dengan benar.

Ray menganggukkan kepalanya "Ray engga masalah kalo bunda sama ayah mau bawa Sanha tapi jangan lupa selalu ingetin Sanha sama papanya ini biar tidak lupa hehehe"

𝙎𝘼𝙉𝙃𝘼 𝙍𝘼𝙄𝙉𝙉𝙀𝙍Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang