Tidak Sekuat yang Terlihat

44 6 0
                                    

Part 7 ya?

Semoga bisa menghibur pembaca

Jangan lupa vote and komen ✨

Tinggalkan jejak 🦵

Happy Reading

Ziii

"Gue anter pulang"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Gue anter pulang".
Perkataan itu tentu saja membuat Mara segera mendongakkan kepalanya. Dia menatap jengah pada keberadaan Braga.

"Bisa ngga sih Lo ngga usah sok peduli sama gue?"
Ucap Mara sambil.menahan nyeri. Dia berusaha berdiri untuk menatap tajam cowok itu.

"Masih galak juga Lo sakit gini".
Ucap Braga tersenyum sinis. Cowok itu berjalan ke arah motornya dan segera mengenakan helm miliknya.

"Mau ikut ngga?"
Tawar Braga sekali lagi. Mara yang mendengar itu menghela nafas.

Masa iya kali ini dia harus menerima bantuan dari cowok ngeselin itu?

"Ngga usah kelamaan mikir. Lo mau digangguin orang malem-malem gini?"
Braga berhasil menakuti Mara. Dengan tergesa akhirnya cewek itu pun berjalan mendekat ke arah Braga.

Mara naik ke jok belakang motor Braga. Tidak mau berpegangan, Mara lebih memilih memegang samping kanan kiri motor tersebut.

Setelah memastikan Mara naik, Braga mulai melajukan motornya. Suasana yang sudah cukup malam terasa sepi. Hanya ada beberapa angkringan yang berisi pemuda-pemuda yang menghabiskan malam di sana.

Dingin mulai merasuki Mara. Outer yang dia gunakan tidak dapat menutupi angin malam yang semakin membuat Mara menggigil.

Dia masih konsisten memegang sisi samping motor. Seharusnya Braga memperlambat laju motornya. Apakah cowok itu tidak tau bahwa sekarang dia kedinginan. Belum lagi rasa kram di perutnya yang semakin menjadi-jadi.

Tiba-tiba saja cowok itu menghentikan mesin motor. Tanpa persetujuan dia menghadap ke arah Mara. Membuat gadis itu bingung ditatap seperti itu.

"Kenapa berhenti?"
Tanya cewek itu melihat jarak rumah Lili masih cukup jauh. Dia hanya melihat pedagang nasi goreng yang terlihat ramai. Banyak pengunjung yang menikmati nasi goreng hangat itu.

"Laper".
Braga segera menurunkan standar motor dan turun dari motor miliknya itu. Hal itu membuat Mara sedikit takut. Motor besar milik Braga membuat Mara tidak bisa turun sendiri.

"Wait. Jangan tinggalin gue!"
Teriakan spontan itu membuat beberapa pembeli bahkan penjual nasi goreng itu menatap ke arah mereka berdua. Mara mengumpat pelan. Dia sudah membuat malu diri sendiri.

"Segitunya Lo sampe ngga mau jauh-jauh dari gue".
Braga berucap menggoda.

Tidak peduli dengan godaan itu, Mara menarik kaos yang Braga kenakan. Sehingga cowok itu maju mendekat ke arah Mara.

I Get YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang