Chap 3 :: Arinaya Safitri

11 3 0
                                    

"huft capek banget" keluh Naya sembari merebahkan tubuhnya di atas kasur empuknya itu, dia baru saja pulang dari sekolah sebagai murid baru di hari pertamanya

Sebagai murid baru tentunya tidak enak bagi Naya, karena dia masih canggung dengan semua keadaan di sekolah barunya, namun bagi Naya sekolah barunya ini tidaklah buruk daripada sekolah lamanya.

Arinaya Safitri, anak tunggal dari keluarga kaya raya dan seorang gadis cantik dengan senyumannya yang manis itu membuat siapa saja yang melihatnya akan tertarik kepadanya, dia adalah murid baru di sekolah SMA pancasila yang ada di jakarta, sebelumnya dia adalah murid dari Surabaya, alasannya dia pindah adalah dia sempat dilecehkan sebagai seorang perempuan dan dia juga sempat trauma dengan hal itu.

Karena traumanya belum terlalu dalam, orang tuanya dengan cepat langsung memindahkan Naya ke Jakarta, sekolah favorite dan jauh dari hal yang berbau zina, tapi siapa tahu kan jika tetap ada?.

Naya sendiri sangatlah pintar, semua mata pelajaran dia ungguli sama rata, dari kelas 1 sd sehingga kelas 11 SMA sekarang, Naya tidak pernah tidak mendapatkan Rangking, dia selalu mendapatkannya entah itu ranking 1,2,3,4,5 semua pernah dia duduki, jadi tidak heran jika dia adalah murid terpintar di sekolah lamanya, dia juga sangatlah terkenal disana dan memiliki banyak sekali teman yang menyayanginya, namun semua itu harus dia lupakan karena trauma akan dilecehkan dengan salah satu murid yang terobsesi dengannya.

"gue harap, di sekolah baru gue ini gada yang macem-macem sama gue" gumamnya sembari memejamkan matanya sejenak

Baru saja dia memejamkan matanya tiba-tiba dia teringat dengan kejadian saat dirinya pertama kali keluar untuk melihat kota jakarta yang indah itu, dia melewati sebuah kafe dengan badut beruang berwarna kuning disana, sehingga sebuah sepeda menabrak dirinya dari belakang dan membuatnya jatuh tersungkur ke depan dan menabrak badut beruang tersebut sampai kepala beruang itu terlepas dari kepala seseorang yang berada di dalamnya.

Wajahnya yang tampan saat dilihat dari dekat mampu membuat jantungnya berdetak begitu cepat, hal yang tidak pernah dia rasakan sama sekali dengan seorang laki-laki saat bertatapan dengannya, wajahnya mampu terbayang-bayang dipikirannya.

Laki-laki tersebut Naya yakini adalah Arta, seorang laki-laki yang duduk di depannya tadi disekolah dan setiap hari akan seperti itu, namun ternyata Arta bukanlah orang yang dia tabrak, tetapi bukan Naya jika dia percaya tentunya dia tidak percaya sama sekali.

"Arta... Lo kan itu? Hah bisa gila guee!" ucapnya sambil mengusap wajahnya dengan kasar

Ting!

"wahh udah dijoinin grup kelas! Nomornya Arta mana ya?"

Tangan Naya mengscroll layar hp yang berada di tangannya dengan hati-hati dan mencoba untuk mencari nomor Arta, belum sempat dia menemukan nomor Arta dari 33 anggota di grupnya, tiba-tiba salah satu nomor tidak dikenal mengechatnya, Naya pun langsung membalas pesan tersebut yang ternyata adalah teman sekelasnya yaitu "Claudi" seorang gadis yang disebut-sebut saat disekolah tadi.

+62 857-xxxx-xxxx

Svb Claudi

Okey!

Btw! Besok tukeran bangku ya? Gue mau dibelakang Arta, karena lo murid baru lo harus nurut sama gue!


Setelah membaca pesan tersebut, Naya tidak menanggapi pesannya dia hanya membacanya saja, batinnya memang dia siapa nyuruh-nyuruh dirinya? Kenapa gak waktu dia belum menjadi murid baru aja dia udah duduk di belakang Arta?

"apasih nyebelin amat! Gue ogah duduk di belakang, mata gue gak bisa liat papan tulis karena kejauhan!" ucapnya

Lalu jarinya dengan penasaran mengklik profil yang ada di kontak WA Claudi yang menampilkan wajah asli Claudi yang disebut-sebut sebagai saingannya itu.

"cantik sih tapi kelihatan jutek banget gini mana ada yang suka dah! Jelas gue lah yang menang" ucapnya dengan percaya diri

"eh bau apa yah ini?" tanyanya dengan diri sendiri lalu dia menghampiri bau tersebut yang berasal dari dapur

"wahhh banyak banget makanan! Apa ada tamu nanti ma?" tanya Naya

"bukan! Ini untuk tetangga baru kita, itung-itung silahturahmi" jawab Yeni mamanya

"oalah gitu... Sebanyak ini?"

"ya iya dong! Tetangga disini kan juga banyak jadi harus dikasih semua biar adil, oh iya itu udah ada yang mama kotakin nasinya, minta tolong kamu kasihkan ke tetangga terdekat dulu ya Naya" suruh Yeni

"oke ma!"

"bilang aja klo ini dari tetangga baru gitu klo ditanya ya" tambahnya

Naya yang sudah paham itupun langsung membawa 5 kotakan yang sudah jadi lalu dia berikan kepada tetangga terdekat terlebih dahulu sesuai perintah dari mamanya

4 kotak sudah Naya bagikan, kini tinggal satu kotak tersisa ditangannya, dia pun juga sudah berdiri di depan rumah yang besar dan mewah, lebih mewah dari rumahnya bahkan, dia sampai ragu untuk memberi kotak nasi ini kepada sang pemilik rumah, namun kata mamanya harus diberi semuanya jadi dia mau tidak mau harus melakukannya.

Ting tong!

Naya menunggu pemilik rumah tersebut untuk membukakan pintunya dengan tangan yang sedikit gemetar, dia takut klo tiba-tiba dia diusir atau diapakan nanti, pikirannya sudah meleber kemana-mana saat ini.

Ceklek

"ah ini maaf mengganggu waktunya, saya dari rumah baru yang ada di sebelah rumah anda, saya adalah tetangga baru anda, dan ini kotak nasi dari mama saya untuk anda, semoga kita bisa menjadi tetangga yang baik!" ucap Naya yang tanpa menatap sang pemilik rumah tersebut.

"makasih" ucap pemilik rumah tersebut sembari mengambil kotak nasi yang diberikan oleh Naya

Naya langsung sedikit terkejut saat mendengar suara dari pemilik rumah itu, dengan cepat dia langsung menatap orang pemilik rumah tersebut dengan wajah yang terkejut, apa yang dia tebak sangatlah benar.

Jika pemilik rumah tersebut adalah...

.
.
.
.

Tbc
Hayolo kira-kira rumah siapa itu ya?? Siapa mau nebak?🤔

Vote dan Coment diperlukan^^ !
Happy Reading guys!
Ohya rate 1/10 chap kali ini yuk!
Kalau ada krisar DM aja ya!

- Win🦇

SWEETEST PAINTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang