02. Dia Bachira meguru

455 40 5
                                    

Hari ini merupakan hari libur kau terbangun dan merenggangkan tubuhmu. Kau turun kebawah mengambil segelas air

Terlihat Ibu sudah rapi pagi-pagi begini "[Name] Ibu akan ke rumah Bibi katanya Bibi akan melahirkan anak ketiganya"

"Ayah dimana?"
"Ayah menunggu disana selepas pulang kerja ayah langsung kesana"

"Pantas saja aku tidak melihat ayah" "Tolong jaga rumah ya jangan lupa nanti belanja kebutuhan rumah karena Ibu tidak sempat dan takut ketinggalan kereta jika tidak berangkat sekarang"

"Baiklah ibu hati-hati titipkan salam ku kepada Bibi dan maaf tidak bisa datang"

"Satu lagi [Name] Ibu rasa kalo kau bosan kau bisa mengajak tetangga baru kita main kerumah bukankah kamaren kalian sudah berkenalan dia bisa menjadi temanmu"

"Aku tidak mau Ibuu lagipula dia itu bocah laki-laki!"

"Yasudah ibu berangkat dulu"

"Hati-hati di jalan dan jangan lupa kabari aku jika sudah sampai"

"Baiklah mungkin ini saaatnya belanja kebutuhan rumah yang biasa Ibu beli" kau memakai hoodie hitam oversize mu

Mengambil kunci mobil di nakas dan pergi menuju swalayan mengendarainya

Sesampainya di swalayan kau membeli semua barang dalam list daftar belanja yang Ibu berikan

"Baik semuanya sudah", Setelah membayarnya menyimpan digarasi mobil lalu bergegas pulang

Brakk-- terdengar suara benda jatuh yang cukup keras

"Anda tidak apa-apa sini biar kubantu "

Kau menoleh mengedarkan pandangan mencari sumber suara terlihat seorang laki-laki tengah membantu memungut barang belanja yang jatuh berceceran dipinggir jalan lelaki itu seperti tidak asing? Dengan rambut bob hitam kuning

"Bachira kun?" Panggilmu

Yang punya nama merasa terpanggil dan menoleh "Wahh kita bertemu lagi senangnya halo tetangga~" dengan nada cerianya

Setelah mengantar Nenek tersebut kau menawarkan Bachira untuk pulang bersama ya karena rumah kalian bersebelahan kenapa tidak bareng saja

"Bachira kau habis belanja?" Kau membuka topik pembicaraan

"Tidak kebetulan tadi aku habis dari rumah teman dan tidak sengaja melihat barang-barang milik Nenek itu berjatuhan"

"Wah Bachira anak yang baik yaa" puji mu.

Bachira membuang wajahnya ke arah jendela mobil. "Eh apa aku salah bicara" batinmu

"Boleh aku memangilmu Senpai?" tanya Bachira

"Aku bukan kaka kelas mu Bachira!"

"Kalau begitu kak [Name] saja"

"Ya kurasa boleh saja"

Terjadi keheningan beberapa saat

"Kak [Name] kau punya pacar?"

Eh apa-apaan anak ini kalian baru pertama kali mengobrol berdua tiba-tiba saja dia menanyakan hal yang cukup pribadi menurutmu

"Itu bukan urusanmu." tegas mu

"Begitu ya kupikir karena kak [Name] memiliki wajah yang cantik pasti sudah memiliki pacar tapi dari ekspersi wajah dan jawabanmu yang ketus begitu seperti nya kau masih sendiri"

Garis perempatan imajiner muncul didahimu

Bocah ini sok tahu dan banyak omong!
"Bachira kun kau tau itu urusan orang dewasa tugas mu itu belajar yang rajin"

𝐌𝐘 𝐀𝐍𝐍𝐎𝐘𝐈𝐍𝐆 𝐁𝐅 [B.MEGURU X READER]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang