Puppet

94 10 0
                                    

“I'm just a puppet for you to play with.”

.
.
.

Sugawara merasa dunia di sekitarnya perlahan memudar. Tak ada cahaya, tak ada tembok sebagai sekat. Sugawara tak tahu kapan siang atau malam, bahkan ia merasa tubuhnya sangat ringan, seolah kakinya tidak menapak tanah sama sekali.

Bisikan pelan terdengar di ruangan, bisikan yang memanggil–manggil nama Sugawara dari kegelapan. Sugawara berusaha untuk melawan keinginan sosok lain di dalam dirinya— yang terus meronta meminta kendali akan tubuhnya.  Sosok yang tanpa sadar Sugawara ciptaan karena kejadian traumatis di masa lalu.

“Tidak Sugawara, kendalikan dirimu! Jangan biarkan ia berhasil meraih kontrol sepenuhnya akan tubuhmu!” rintihan keluar dari bibir Sugawara. Tangannya mencengkeram rambut perak, menggelengkan kepalanya kuat–kuat.

Sugawara ingin menjadi sosok kakak kelas— mungkin pacar yang baik untukmu. Tapi sang alter ego terus meraung ingin mengendalikan kamu.

“Aku tau kau juga mencintai gadis itu kan, Sugawara? Biarkan aku membantumu tuk memilikinya. Aku ingin mengendalikannya seperti boneka. Apa kau tak ingin gadis semanis dia bisa kau kendalikan sesuka hati?”

Sugawara menggelengkan kepalanya, “Apa yang kau pikirkan? Aku tak ingin ia [Nama] menderita karena keinginan jahatmu!” Ia menatap penuh benci pada sosok yang memiliki wajah sama dengannya, hanya warna mata yang menjadi pembeda.

Sosok itu meletakkan kedua tangannya di bahu Sugawara hingga sang empu terkesiap. Lelaki berambut perak itu tak mampu menggerakkan tubuhnya karena bayang–bayang tangan yang melilit tubuhnya. Sugawara meronta, berusaha keluar dari alam bawah sadarnya.

“Lepaskan aku! Biarkan aku pergi!” teriaknya, meski diabaikan oleh sang alter ego.

“Diam! Kali ini biarkan aku yang bekerja! Kau terlalu baik, sampai [Nama] merasa bosan denganmu dan malah pindah hati ke sosok adik kelasmu, Kageyama. Apa kau tidak merasa cemburu, Sugawara? Melihat adik kelas yang amat kau banggakan itu kini menjadi rivalmu?”

Sugawara tak menjawab.

Desahan putus asa terdengar, “Lalu apa yang harus kulakukan?” tanyanya.

Mata merah menyala itu menatap lekat–lekat Sugawara.

“Singkirkan para hama itu, dan kendalikan [Nama]."

Sugawara membelalak, “A–Apa?!”

Kendalikan [Nama].

Kendalikan.

KUBILANG KENDALIKAN [NAMA]!!

“HAAAH!!”

Sugawara terbangun, terengah-engah dan keringat dingin menetes dari pelipisnya.

“Syukurlah, cuma mimpi.”

Ekor mata Sugawara melirik ke sebuah boneka tergeletak di meja. Boneka yang terikat oleh benang dan membutuhkan dalang untuk menggerakkannya. Boneka porselen cantik yang memiliki wajah yang sama dengan kamu.

“Sejak kapan Boneka itu ada di sini?”

Sugawara mengambil boneka itu, meluruskan tali yang kusut. Mata hitam sugawara melirik ke arah foto paling besar di kamar tidurnya. Senyum merobek terlihat samar oleh remangnya ruangan.

Ah… perasaan itu. Perasaan yang Sugawara sendiri tak mampu untuk menjelaskannya. Perasaan ingin memiliki. Perasaan ingin melindungi. Perasaan ingin mengendalikan total kehidupanmu dengan perlahan.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Nov 18, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Oleander 「Haikyuu」Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang