Chapter 24

708 135 109
                                    

Bacanya kalau lagi ga puasa untuk kamu yang puasa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bacanya kalau lagi ga puasa untuk kamu yang puasa. Untuk kamu yang baca, bacanya tinggalin Vote juga, kenapa sih?






Gemuruh didalam dada sulit terabaikan, Jungkook memang telah berdiri, memupuk ketegasan, namun seiring jeda terlewat ia semakin menunjukkan kegelisahan. Menahan napas ketika sorot tajam Shienna seperti belati siap menghunus dalam dinginnya malam. Wanita dihadapannya telanjang bulat tanpa mampu memberikan perlawanan. Seharusnya Jungkook tentu bisa melakukan apapun diinginkannya sekarang. Sebab, tidak perlu munafik ketika ia sungguhan pernah tergiur oleh Shienna. Titik penasarannya semakin mendalam
dan keinginannya ikut semakin menggila. Namun kenyataannya Jungkook juga seorang manusia memiliki hati nurani menariknya untuk tersadar sedikit saja.

"Kau ragu?"

Eunbi semula memilih duduk diatas sofa menyilangkan kaki, terhenyak lalu kembali mendengkus kasar. Sekiranya ia harus turun tangan untuk menuntaskan obat telah disuntikkan. Jungkook terlalu lama dalam kedunguan, maka Eunbi lekas turun tangan untuk membuka lebar kedua paha Shienna dan menyeringai begitu tatapan marah Shienna tertuju padanya. Sampai-sampai tidak perlu menghitung lagi dua kali tamparan juga Eunbi layangkan untuk Shienna. Kanan dan kiri.

"Itu untuk semua kesalahanmu padaku." ucap Eunbi penuh emosi. lalu ia menamparnya lebih keras lagi membuat Shienna memaling memejamkan matanya. "itu untuk segala keangkuhanmu, untuk mengambil milikku dan menjadi selingkuhan suamiku, Shienna Sien! ah... kau membuatku emosi padahal aku sedang mengandung bayi Taehyung." katanya terkekeh. Sudah persis seperti orang gila. Tatapannya menjadi sangat sepele. Lalu dalam bungkukan badannya kearah Shienna, Eunbi melirik Jungkook disampingnya. Menghembuskan napas lalu Eunbi berdiri dihadapan Jungkook.

"Kau mencintaiku kan, Koo? kalau begitu membuatku bahagia bukanlah sebuah kesulitan. Aku mengizinkanmu menidurinya. Kau pernah sangat menggebu sekali untuk memasukinya, kan? kalau begitu lakukan. Tuntaskan dirimu dan bunuh dia untukku. Enyahkan siapapun yang membuatku menderita, Koo. Aku sangat terluka karena nya." Eunbi berbicara lirih. Menopang tubuhnya pada kedua bahu Jungkook tidak berdaya. Menatap dengan pelupuk mata penuh kepiluan. Sama pilu ketika Eunbi mengadu jika Shienna sungguh membuatnya menderita semenjak mereka masih kanak-kanak sekalipun.

Eunbi membuka celananya. Menurunkannya hingga tak tersisa apapun untuknya. Mengambil dan melakukan handjob. Sekilas membangkitkan gairah Jungkook, tetapi sebenarnya ia juga memancing Shienna semakin gelisah dalam kekauannnya. Pertama, Shienna tidak pernah menaruh pemikiran jika Eunbi secerdas itu dalam urusan hubungan dewasa, adik sepupunya terbilang kalem dan manis. Melihat secara langsung begini membuat Shienna seakan menggeleng penuh ketidakpercayaan. Berikutnya, Shienna tidak terkecuali merasakan kepanasan mulai mengaliri pembuluh darah. Pompaannya kuat. Denyutannya membuat Shienna merasa menginginkan sesuatu.

"Hancurkan Shienna, Jungkook. Aku membutukan keluarga ku menjadi utuh." Eunbi mempercayai kehebatan permainan kata sekarang, pencucian pemikiran atau apapun namanya. Dalam bualan ia merasa telapak tangannya telah basah. Memberikan ruang Jungkook mendekat sebab isi kepalanya telah pusing lalu kulitnya berubah meriang tidak menentu. Untuk kungkungannya pada wajah lebam, sudut bibir memerah, Shienna menyimpan geramannya.

YOU ARE: SIN! ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang