chapter 3 : akankah dia kembali

9 3 0
                                    

Setelah kamu pergi
hari-hari ku berjalan layaknya malam tanpa bulan dan pagi hari tanpa mentari. Kisah ku bersama mu berakhir dari dua tahun yang lalu, kini hanya tinggal sesal yang ada di hati, dikala aku mengingat betapa payah nya aku tidak mengungkapkan perasaan ku di hari itu. Jika aku tau bahwa hari itu adalah hari terakhir kita bertemu, pasti akan aku ungkapkan perasaan ini kepadamu. Sekarang perasaan ini akan ku pendam sendiri dan tak kan aku umbar sebelum dirimu kembali. Iya, aku masih berharap dirimu untuk kembali :)

"Bengong mulu lo niel"

"Sambet gledek tau rasa lo"

Suara tegas zarlan mengagetkan raniel yang sedang melamun di balkon kamarnya. Semenjak kepergian sheila raniel jadi sering melamun menatapi langit

"Sheila suka langit bang, memangnya di langit ada apaan ya bang sampai sheila suka ngeliatin nya"

"Gatau"

"Singkat amat jawaban lo"

"Gue ga tau geblek, mending lo tidur besok sekolah, awas lo telat di mpls, gue gebukin di tempat lo"

"Ck serem amat omongan kakak osis, gue nanya malah disuruh tidur, dasar kulkas hidup"

"Bodo amat"

"Dasar kulkas hidup, jelek, sok. Lariii"

"Bocil kematian, untung Adek gue lo"

Raniel pun mencari informasi tentang isi langit di aplikasi handphone nya.

"Gue jadi pengen tau lebih banyak tentang langit deh"

"Siapa tau suatu hari nanti sheila kembali, jadi gue bisa nyambung kalau cerita sama dia"

"Wajar aja sheila suka ngeliatin langit, ternyata langit cantik dan banyak benda-benda yang menarik di langit,  filosofi langit juga banyak nih"

"Eh udah jam berapa nih, keasikan baca artikel langit gue"

Tidak terasa jam telah menunjukkan pukul satu malam, sudah 3 jam raniel duduk didepan layar handphone nya itu. Raniel bergegas menaiki kasur empuknya dan bersiap-siap untuk ke alam mimpi

"Lo dimana shel, gue kangen"

"Lo pindah gara-gara gue selalu jahilin lo ya"

"Maaf shel, gue gitu supaya gue bisa selalu deket lo bisa liet wajah kesel lo"

"Pulang shel, gue kangen lo"

"Gue janji ga akan gangguin lo lagi"

"Gue yakin lo pasti akan pulang shel, gue janji kalau lo pulang gue akan langsung mengungkapkan perasaan gue ke lo shel, gue janji"

******

    
" Akhirnya pulang ke rumah kita yang lama"

"Kamu seneng sayang? "

"Seneng banget malahan mah, ga sabar mau ketemu besti - besti cantik aku hihi"

" Ga sabar juga ketemu lo niel, gue kangen sama lo, semoga lo ga marah sama gue ya niel" batin sheila

Sudah lama Sheila menunggu hari ini tiba, hari dimana kembali ke tempat dia tumbuh besar tanpa bimbingan kedua orang tuanya, tumbuh besar bersama harta kekayaan orang tua nya dan bik ina yang selalu setia menemani dan merawatnya.

"Bik inaaaa"

"Eh non ila akhirnya datang, dari tadi bibik nungguin non ina loh, bibik kangen banget sama non ila"

"Ila juga kangen banget sama bibik, oh iya bik, ila akan tinggal disini sama bik ila, pokoknya ila janji mau nemenin bik ila terus"

" Iya non iya, yaudah masuk yuk bibik udah buatin sop ayam kesukaan non ila"

"Yeyy, seblaknya ada juga ga bik?"

"Kalo seblak nya belum ada non, tapi nanti malam bibik buatin ya"

" Janji ya bik"

"Iya bibik janji, non"

Mereka pun masuk kerumah dan langsung duduk di kursi makan, seperti biasa dengan telaten  bik ina menyajikan makanan yang sudah dia buat sebelum majikannya itu sampai ke rumah.

******

Hai everyone, gimana masih suka ga sama karya aku? Kalian boleh mengkritik karya aku (dengan kalimat sopan yaaa) dan jangan lupa kasih sarannya ya, okeyy🥰🥰

     

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 12, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

GUGURTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang