1 - Persembahan Kesucian Tubuhku ke Lik Dharma

20.6K 88 5
                                    

Bagiku, tidak ada yang sanggup menandingi koneksi fisik dan emosional dari dua pria

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Bagiku, tidak ada yang sanggup menandingi koneksi fisik dan emosional dari dua pria... Jelas sekali ada sebuah sihir yang mengelilingi dua orang pejantan yang telah menyatu secara lahir dan bathin dalam sebuah persenggamaan yang sama-sama dinikmati dan dikehendaki... Itu lah yang terjadi anatara diriku Lik Dharma... Sebuah persenggamaan yang sangat kunikmati dan membayangi tiap relung-relung jiwaku... Semua ini awalnya kulakukan semata-mata untuk membalas budi. Namun, ini malah membekas di jiwaku dan mengubah diriku menjadi seorang pencinta lelaki...


 Namun, ini malah membekas di jiwaku dan mengubah diriku menjadi seorang pencinta lelaki

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ilustrasi: Reyhan

Namaku Reyhan. Usiaku baru 17 tahun dan masih duduk di bangku SMA kelas 2. Tak bisa kupungkiri, hidupku sangat bergantung pada pamanku, Lik Dharma. Dia adalah satu-satunya adik ibuku. Mengapa aku bergantung pada Lik Dharma? Itu karena ayahku sudah meninggalkan diriku sejak umurku lima tahun untuk berzinah dengan seorang janda kaya. Ibuku sendiri menjadi patah hati dan pergi menjadi TKW di Arab Saudi. Selama hidupku, aku tidak pernah melihat wajah mereka. Kakek maupun Lik Dharma juga tidak punya foto mereka secara misterius. Ibuku benar-benar bertekat untuk membuang segalanya soal diriku dari hidupnya. Alasannya? Karena dia ingin memulai hidup baru dan meninggalkan kenangan buruk di Indonesia. Salah satunya adalah aku. Aku adalah darah daging pria jahanam yang mengkhiati dirinya... Alhasil, Ibu meninggalkan diriku tanpa ada kabar sampai saat ini semenjak dia berpamitan pergi ke luar negeri. Meskipun secara kenyataannya tidak demikian, aku benar-benar hidup layaknya seorang yatim piyatu. Awalnya ibu menitipkan aku yang masih balita ke kakek sebelum pergi membuangku dari hidupnya. Namun, saat aku duduk di kelas tiga SD, kakek meninggal dunia karena terserang penyakit liver. Beliau hanya mewariskan Lik Dharma, anaknya yang tersisa, sebuah rumah kecil di gang sempit yang kumuh di Malang ini yang menjadi satu-satunya harapanku untuk menyambung hidup.

Sudah sembilan tahun aku menggantungkan hidup pada Lik Dharma dan keluarganya. Namun, dengan sifat Lik Dharma yang keras dan kasar itu, aku tak kaget ketika rumah tangganya akhirnya kandas di tenggah jalan. Hal itu sungguh menyayat hati Ayu, putri kandung satu-satunya dari pernikahan Lik Dharma dan istrinya. Sebenarnya, aku dekat dengan Ayu, sepupuku itu. Kami cuma beda dua tahun. Ayu yang masih berumur 7 tahun saat itu harus menerima kenyataan pahit kekerasan rumah tangga yang dialami orang tua mereka. Aku ingat betul saat itu Ayu memelukku kuat-kuat saat menyaksikan tempelengan Lik Dharma menghantam wajah ibunya di hadapan Ayu. Ayu menangis histeris namun tak berdaya. Kami berdua berpelukan dengan kencang dengan jantung berdegup kencang karena takut kelihaian tempelengan Lik Dharma juga akan mengenai tubuh kami yang tak berdosa. Saat itulah, istri Lik Dharma menyambar koper usang miliknya dan asal comot semua pakaiannya yang bisa dia bawa di lemari. Kemudian, beliau menyeret paksa Ayu dari pelukanku untuk dibawanya minggat. Hari itu, pernikahan mereka berakhir... Dan pada hari itu juga, aku hidup berdua dengan Lik Dharma di rumah warisan nenek. Hanya bersamanyalah aku menggantungkan hidupku selama sembilan tahun ini. Ketakutanku kadang datang apabila suatu saat Lik Dharma kalap dan meninggalkanku sendiri, aku tak tahu harus hidup dengan siapa lagi. Untunglah Lik Dharma mau menerima serta menyekolahkan aku. Walaupun kita saling menyadari bahwa kita bukanlah darah kandung, Lik Dharma tetap memperhatikan perkembanganku sebagaimana ayah kepada anaknya dengan caranya sendiri. Aku tahu Lik Dharma menyayangi aku...

Tubuhku Untuk Balas Budiku ke Lik DharmaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang