Pinky Bear

381 21 5
                                    

Warning: 18+
Words: 2.2k+ kata

Us as Customer x Jeje as Pole Dancer

Happy reading~

.
.
.

Langit semakin gelap, angin malam semakin kencang berembus, jalan semakin lenggang menyepi. Tapi tampaknya, suasana yang kian sunyi itu tidak berlaku pada tempat seperti Naughty Bear Bar. Itu adalah sebuah bar gay terkenal yang berlokasi cukup tersembunyi, berkamuflase menjadi kios-kios yang tampak tutup. Bagi orang awam akan sulit mencari serta menemukan pintu dari bar tersebut, tapi untuk orang yang sudah berlangganan ke sana, sering masuk dari pintu kios satu dan keluar dari pintu kios lain, akan dengan mudah pergi menuju tempat itu meski sendirian. Mereka tidak akan tersesat di tengah jalan.

Contoh pelanggan yang setia dan rutin pergi ke Naughty Bear Bar adalah Us Nititorn. Laki-laki berumur dua puluh enam tahun itu awalnya iseng saja, ia juga dulu diberitahu oleh teman dekatnya yang memang sering berkunjung untuk berpesta. Tapi sudah setahun lebih temannya yang bernama Tong itu selalu menolak ketika diajak pergi ke bar, alasannya karena kini ia sudah memiliki pacar dan Pong—pacarnya, tidak mengizinkan dia untuk pergi ke bar itu lagi.

Cukup lucu sebenarnya, karena Tong dan Pong bertemu untuk kali pertama di Naughty Bear Bar. Tong adalah pelanggan, dan Pong adalah salah satu penari tiang yang bekerja di sana. Setelah berpacaran, kekasih dari Tong Thanayut itu langsung keluar dari pekerjaannya, ia mencari kerjaan lain yang lebih layak dan meninggalkan lingkaran hitam tersebut. Pong memutuskan pelabuhannya kepada laki-laki yang lima tahun lebih tua darinya. Ia memilih Tong untuk jadi yang terakhir dalam hidupnya.

Lamunan Us buyar tatkala lampu ruangan yang tadinya biru kini berubah menjadi merah, tanda bahwa penampilan utama dari bar sebentar lagi akan dimulai. Pertunjukan itulah yang sedari tadi Us tunggu. Naughty Bear Bar dikenal dengan penari tiangnya yang justru bertubuh tinggi besar nan atletis, oleh sebab itu bar tersebut dinamakan Naughty Bear yang berarti beruang nakal, karena para penarinya berbadan seperti beruang dan bekerja sebagai penggoda andal dengan kerlingan mata nakal.

Terdapat tujuh penari yang tampil di panggung, masing-masing dari mereka telanjang dada dan hanya memakai bando berbentuk telinga beruang beserta rok pendek yang sesuai dengan warna bando telinganya. Cross-dressing, merupakan keunikan lain yang terdapat dalam bar tersebut.

Netra Us menatap tanpa kedip pada manusia yang meliuk-liuk bermain dengan tiang. Ia sengaja duduk di sofa VVIP yang terletak paling dekat dengan panggung, tentu saja agar bisa memandang jelas tubuh juga otot yang terbentuk sempurna milik sang penari.

"Shit. Bisa gila gue! Pengen banget dipenuhin sama yang gede, panjang, di balik rok pink itu.."

Belum ada setengah jam Us menonton para penari tiang tersebut, tapi kakinya sudah bergerak gusar bersamaan dengan jari-jari tangan yang kerap kali ia gigit sendiri. Rok pink yang dimaksud adalah Pinky Bear, julukan untuk si penari dengan telinga beruang merah muda. Sudah semenjak pertama kali bertemu, pemuda cantik itu memperhatikannya dan menjadi alasan kuat untuk memiliki jadwal wajib berkunjung ke Naughty Bear Bar setiap hari Rabu dan Kamis.

Sudah menjadi kebiasaannya, memesan seat VVIP yang terletak paling ujung ruangan untuk dua hari itu, karena posisinya yang strategis langsung berhadapan dengan Pinky Bear yang selalu ditempatkan di sana.

Sesungguhnya Us sudah pernah menanyakan kepada staf, apakah pelanggan diperbolehkan 'bermalam' bersama salah satu penarinya dan bukan dengan pria bayaran yang memang bekerja sebagai one night stand di bar, dan katanya itu diperbolehkan asal sang penari juga menyetujui. Sayang, penari yang Us incar—si Pinky Bear, tidak tertarik akan hal tersebut. Ia sudah bertanya tiga kali dengan uang di depan muka beserta nominal yang semakin tinggi, tapi pria kekar itu tetap menolak, dan Us paling benci tidak mendapatkan apa yang ia inginkan.

Oneshot JJUSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang