Warning: 18+, male pregnant, contains verbal and non-verbal sexual harassment
Words: 7.6k+ kataUs as Jeje Husband x Jeje as Us Husband
Happy reading~
.
.
.Terhitung sudah enam bulan sejak pengucapan janji suci di depan altar dalam pernikahan Us dan Jeje, sudah selama itu pula mereka berada di atap yang sama, kamar yang sama, ranjang yang sama. Hanya satu yang tidak sama—mungkin belum, perasaan keduanya.
Tidak pernah ada cinta di antara dua insan itu. Berawal dari ide perjodohan yang merupakan akal-akalan orang tua mereka, Ayah Us adalah salah satu klien Jeje yang cukup mengenal orang tua pria tersebut. Jadi bisa dikatakan, perjodohan itu masih ada sangkut pautnya dengan kerja sama antar perusahaan. Jeje sendiri tidak memiliki pacar dan justru terlalu serius berkecimpung dalam pekerjaannya, ia bukan tipe yang terlalu pemilih dan iya-iya saja ketika ditawarkan perjodohan dengan Us.
Sementara itu, pemuda berwajah manis nan anggun bernama Us sempat memiliki kekasih bernama Bible dan hampir melanjutkan ke jenjang yang lebih serius setelah empat tahun lebih berpacaran. Nahas, seorang pemuda yang amat sangat dekat dengannya, harus mengatakan bahwa ia hamil dari anak Bible. Us baru mengetahui beberapa hari sesudah pertunangannya jika Bible dan sahabatnya—Build, telah menjalin hubungan gelap selama dua tahun. Mereka bahkan berani melakukan hal yang tidak pernah Us lakukan bersama Bible sebelumnya.
Pemuda itu bukan orang yang suka mengemis, Us justru menyuruh Bible bertanggung jawab atas apa yang ia lakukan. Awalnya pria itu mengelak, tapi setelah dilakukan tes DNA, hasilnya memperlihatkan kecocokan bahwa Bible adalah ayah biologis dari bayi dalam kandungan Build. Us mengembalikan cincin tunangan yang dipasangkan Bible lalu menyuruh pria itu cepat-cepat menikahi sahabatnya.
Ketika ditanya pendapatnya mengenai perjodohan, Us selalu menjawab terserah, sehingga kedua orang tuanya tetap melanjutkan rencana tersebut dan menggunakan kata-kata tersebut sebagai tameng jika sewaktu-waktu anak mereka menolak.
Mungkin karena efek diselingkuhi, Us menjadi pribadi yang tidak peduli dengan orang-orang disekitarnya. Ia dan Jeje baru bertemu sekali, kemudian ketika ditanya bagaimana, Us tidak menolak dan langsung setuju dengan pilihan sang orang tua. Hal tersebut sejujurnya membuat Ayah dan Ibu dari pemuda itu cemas, tapi mereka merasa Jeje adalah pilihan yang tepat, keduanya memastikan ia adalah pria baik yang tidak akan berselingkuh—paling dengan tumpukan berkas pekerjaan, menurut sang Ayah.
Selama ini, Us hanya melakukan kewajibannya sebagai pasangan yang baik di rumah. Mencuci piring, mencuci pakaian, memasak, menyapu, mengepel, menyambut Jeje yang baru pulang bekerja, dan sebagainya agar rumah tetap bersih dan hangat. Di sisi lain, Jeje juga melakukan tugasnya sebagai pasangan Us seperti memberi nafkah, memenuhi kebutuhan Us, memakan masakan Us, dan tidur dalam ranjang yang sama. Hanya satu yang belum pernah mereka lakukan, menyentuh satu sama lain.
Jangankan menyentuh, Jeje mencium kening Us sebelum berangkat kerja saja tidak pernah. Merangkul saat menonton film atau berpelukan dalam dinginnya malam pun tidak pernah mereka lakukan. Keduanya selalu memberi batas. Ada jarak yang terbentang di antara mereka, di tengah kasur yang selalu mereka jadikan tempat beristirahat paling nyaman. Tidur bersama hanya formalitas semata karena hal tersebut wajib dilakukan dalam agama.
"Aku juga pengen kayak gini.." Us menghembuskan napas kasar tatkala melihat snapgram dari akun mantannya, Bible, yang menunjukkan pria tersebut tengah menggendong bayi dalam pelukannya beserta suara tawa Build yang mengalun—sepertinya ia yang merekam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Oneshot JJUS
FanfictionBerisi oneshot JJUS karena gak ada yang bikin, jadi aku yang bikin. Cerita ini hanya FIKSI, mohon untuk tidak membawa setiap karakter keluar dari cerita yang dapat menimbulkan pencemaran nama baik bagi actress atau actor yang namanya disebut dalam c...