AEA 1.

36 15 12
                                    


!! Typo bertebaran !!

Sebelum membaca, silakan vote terlebih dahulu.
Jangan lupa untuk berkomentar.

HAPPY READING

•••

Kini malam hari telah tiba, bulan terlihat bersinar terang pada malam ini. Tiba-tiba muncul lah kepulan kabut asap yang membuat penglihatan menjadi tidak jelas atau buram, entah apa yang akan terjadi malam ini.

Di sebuah rumah sederhana yang masih menggunakan batu bata, namun terlihat elegan. Di dalamnya terdapat dua orang remaja dan satu wanita paruh baya.

Mereka terlihat sedang menikmati sebuah kue yang berada di atas meja. Mereka baru saja merayakan pesta ulang tahun.

"Hei, kau ini makan banyak sekali. Lihat lah, sebentar lagi perutmu akan meledak!" Sahut seorang gadis dengan pakaian piyama.

"Kue buatan ibumu sangat enak, aku tidak bisa berhenti memakannya. Lagipula perutku tidak akan meledak." Ujar gadis itu dengan mulut yang penuh dengan makanan.

Gadis itu memutar bola mata malas. "Ya, terserah kau saja."

Sementara wanita paruh baya hanya tertawa melihat kelakuan mereka berdua. 

"Sudah lah, biarkan saja dia memakan semua kue, selagi dia bisa menghabiskannya." Ujar wanita paruh baya itu. Wanita paruh baya itu bernama Julianna.

"Ruella, kau dengar apa kata ibumu, dia membolehkanku memakan semua kue, wlee!!" Sahut gadis itu sambil menjulurkan lidahnya.

"Gyana!! Kau membuatku kesal, argh!" Kesal gadis yang bernama Ruella itu.

Gadis yang sedang memakan kue itu bernama Gyana Helena.

Duarrr

Suara petir dengan kilatan bercahaya terdengar begitu jelas di telinga mereka. Kenapa tiba-tiba muncul petir? Apakah akan ada sesuatu yang terjadi? Entahlah mereka tidak tahu.

"Astaga! Kenapa tiba-tiba ada petir?!" Tanya Gyana. Dia sampai tersedak makanan karena suara petir yang tiba-tiba muncul.

"Entahlah, aku pun tidak tahu." Jawab Ruella.

Julianna berjalan menuju jendela, dia menyingkapkan gorden untuk melihat apa yang terjadi di luar sana. Mata julianna tertuju pada bulan purnama yang muncul di tengah-tengah awan hitam.

Deg

"Apakah sudah saatnya, aku memberitahu dia yang sebenarnya?!" Gumam Julianna.

"Ibu, sedang kau apa disana?! cepatlah kemari! Disana tidak aman!" Pekik Ruella.

"Iya nak, sebentar," ujar Julianna sedikit berteriak.

"Ibu, sebenarnya apa yang terjadi di luar sana?! Kenapa tiba-tiba petir muncul?! Padahal tadi cuaca sedang bagus!" Tutur Ruella.

Gyana bangkit dari duduknya sambil mengucek matanya. "Ibu, Ruella, aku pamit ke kamar ya. Huh! Aku tiba-tiba mengantuk!" Sahut Gyana tiba-tiba.

"Baiklah, sana ke kamarku," ujar Ruella. Lantas Gyana langsung menuju ke kamar Ruella.

"Ruella, mari ikut ke kamar ibu." Ajak Julianna setelah kepergian Gyana.

Ruella mengangguk. Lalu mereka berdua pergi menuju kamar Julianna. Sesampainya disana, Ruella duduk di tepi ranjang. Sementara, Julianna mengambil sesuatu di dalam lemari.

Julianna berjalan ke arah Ruella, lalu duduk di samping anaknya. Dipangkuan nya terdapat sebuah kotak kayu berukuran sedang dengan ukiran yang sangat cantik.

Amazing Eyes Academy [ On-Going ]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang