Prolog

109 15 4
                                    

Pria dengan setelan hitam tampak terduduk lesu sambil memegang nisan pada gundukan pusara yang masih basah, beberapa menit yang lalu baru saja dilakukan proses pemakaman. Tak banyak pelayat yang hadir hanya sekumpulan orang-orang kepercayaan.

Seorang pria paruh baya tampak mendekati dan memegang pundak pria yang masih terpekur, menepuk beberapa kali sebagai tanda penguatan.

Pria yang duduk adalah Kevin Julio Christopher, seorang taipan muda yang sukses mengembangkan gurita bisnis di wilayah Eropa.

" Dia sudah tenang, waktunya kita pulang dan bicara tuan," ucap pria paruh baya, nada suaranya menyiratkan penekanan membuat Kevin memaksakan kakinya untuk berdiri dan menatap tajam.

" Jangan memerintahku Orion, aku tau kapan harus kembali," ujarnya sambil merapatkan coat yang dia pakai lalu memasang kembali kacamata hitam yang sempat dia lepaskan.

Pria paruh baya yang dipanggil orion mengangguk, " Maafkan saya tuan, tapi ada hal lain yang harus segera diselesaikan," ucapnya sopan.

Kevin tak lagi menanggapi, dia berjalan meninggalkan area pemakaman, diikuti Orion dan juga orang-orangnya.

Sampai di rumah mewah yang lebih pantas disebut istana, Kevin lansung memasuki ruang kerja dan menghempaskan tubuhnya diatas sofa. Tentu saja dengan Orion yang masih mengekor.

" Katakan, ada hal penting apa, jangan membuang waktuku, satu jam lagi aku harus menghadiri meeting dengan Mr. Thanos,"

Orion mengerti, 20 tahun menjaga dan membesarkan Kevin, sudah membuat dia sangat memahami karakter tuan mudanya itu, dia tidak pernah tersinggung dengan sikap Kevin, justru dia sangat senang sudah berhasil mendidik Kevin sesuai amanah Jackson Christopher.

Orion memberi kode pada salah seorang anak buahnya untuk menyalakan pemutar video yang berada tepat dihadapan Kevin. Kevin memperhatikan dengan seksama, menunggu sampai lempengan bulat terpasang sempurna dan mulai menampilkan gambar pada layar ukuran besar.

Seorang pria yang diperkirakan seumuran dengan Orion bahkan terlihat lebih tua duduk menghadap kamera, kedua kakinya terangkat keatas meja, dilihat dari setelan yang dipakai, Kevin yakin pria itu bukan orang sembarangan. Kevin mengerutkan kening, malang melintang didunia bisnis, dia tidak pernah mengenal sosok itu sebelumnya.

" Kevin Julio Christopher, sudah 20 tahun berlalu dan aku yakin kau sudah menjelma menjadi pria dewasa bukan?"

Kevin heran, bukan karena pria itu mengenal dirinya, mengingat reputasinya yang memang terkenal di seantero Eropa, tapi lebih kepada kata kata yang tersirat, seolah pria itu tahu jati dirinya.

" Tidak sia - sia seorang Jackson Christopher memiliki pengikut setia seperti Orion dan juga wanita tua itu Esti, apa dia masih hidup?" kekeh pria itu lagi. Sesekali dia menikmati cerutu diantara jemarinya yang mengkerut.

Rahang Kevin mengeras, perkataan pria divideo itu mulai mengintimidasinya.

" Puluhan tahun kalian melarikan diri, bersembunyi, dan aku membiarkannya, bukanlah sebuah kebetulan anak muda, kurasa naluri singa-mu akan terusik setelah mendengar apa yang akan aku sampaikan,"

Kevin mulai tidak sabar begitu pria itu kembali memberi jeda pada kalimatnya .

"Baiklah kurasa kau sudah mulai hilang kesabaran, hahaha, aku tidak akan berlama lama,". Pria itu memperbaiki posisi duduknya, menatap lurus kedepan.

" Bisnismu terlalu bersih untuk bisa mengenaliku, aku Diego sand, di Italia orang-orang mengenaliku dengan The Kinglion, kau tau seorang mafia sepertiku memiliki banyak jaringan dan juga mitra. Salah satunya adalah orang Indonesia, yaitu ayahmu, Jackson Christopher."urainya panjang lebar.

The Last Diamond ( spin off Duo Inteligent Police )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang