Kmren rubysary masih bingung sama bajunya. Sengaja aku cari, nah yg sebelah kanan baju kesebarian. Baju tidurnya, kyk baju muslim gt, ga bsa dblg muslim sih karena dadanya keliatan gt. Cm ya mirip" gtlah. Semacem daster panjang. Kalo pernah ntn film the tudors, gambarannya kyk gt baju tidurnya.
Enjoy
@
Pagi itu Kyran dibangunkan dari mimpi yang tidak ia sukai. Kenapa mimpi seperti itu mendatanginya, mimpi bahwa King Dariush berada dalam bahaya, dan dia bukannya menjadi salah satu orang yang menyelamatnya, tetapi menjadi seseorang yang bertanggung jawab atas bahaya yang menimpa King Dariush.
Itu sebuah mimpi. Dia tidak mungkin menjadi seseorang yang menghianati rajanya sendiri. Seburuk apapun raja yang ia miliki ia akan tetap setia, karena itu Dariush yang memang seorang cerminan raja yang sempurna dengan kebaikan dan keramahannya itu pun tidak akan mendapatkan penghianatan darinya. Ia mencintai raja dan Bangsanya.
Kyran bergerak dari tempat tidur, duduk di tepian tempat tidur dengan tubuh yang telanjang, hanya selimut sutra yang menutupi bagian pinggangnya. Ia menoleh ke tempat kosong di sebelahnya lalu mencari-cari sosok wanita itu. Wanita yang sudah menjadi istrinya, wanita yang sudah membuat pertahannya yang tidak pernah ingin berurusan dengan wanita menjadi goyah.
"Naina," panggilnya.
"Ya, Kyran?" Suara lembut itu menyahut dari dalam kamar mandi.
Kyran berdiri dan berjalan ke arah kamar mandi. Mengabaikan tubuhnya yang polos tidak tertutup satu helai benang pun.
Di dalam kamar mandi, Naina sedang mencelupkan tangannya ke dalam air hangat yang berada di bak mandi luas berbentuk persegi itu.
"Apa yang kau lakukan disana?"
Naina terlonjak lalu menoleh ke arah Kyran. Wajahnya merona ketika melihat Kyran berdiri disana dalam keadaan polos. Ia masih saja malu bahkan setelah seminggu lebih melihat Kyran seperti itu. Rasanya berbeda ketika ia melihat dalam keadaan tubuh yang mendamba dan dalam keadaan seperti ini. Ia tetap saja malu.
"Menyiapkan air untuk mandi," jawab Naina seraya menuangkan cairan tidak berwarna sebagai pewangi agar kegiatan mandinya menjadi lebih nikmat. Ia sengaja bangun lebih dulu karena tahu Kyran akan bangun sedikit lebih siang, tapi nyatanya Kyran bangun lebih awal hari ini dan sekarang sedang berjalan menghampirinya.
"Apa kau mau mandi seorang diri?" Kyran menarik tangan Naina hingga wanita itu berdiri dari posisinya yang duduk di pinggiran bak itu.
Naina menolehkan matanya kelain arah kecuali tubuh polos Kyran. "Lihat aku, putri."
Naina menoleh kewajah Kyran, dan lagi-lagi ia tersipu karena tatapan Kyran yang membuatnya mengingat malam-malam mereka sebagai pengantin baru.
Kyran tersenyum geli, tangannya menarik baju muslim Naina ke atas. "Aku rasa, kau harus melepaskan ini jika kau ingin mandi." Lalu melepaskan baju itu melalui kepala Naina.
Kali ini bukan hanya wajah, tapi seluruh tubuh Naina memerah. Bayangkan saja, hari sudah sangat terang karena cahaya matahari sudah mulai naik, berbeda ketika malam hari yang hanya diterangi oleh cahaya lilin. Ia malu karena tubuhnya terlihat dengan sangat jelas.
"Istri cantikku yang pemalu." Kyran mendongakkan wajah Naina. "Apa kau keberatan jika aku bergabung denganmu?"
Naina menggelengkan kepalanya. Kyran tersenyum lalu membawa tubuh Naina ke dalam gendongannya. Naina terkesiap kaget, namun dengan cepat ia melingkarkan tangannya di leher Kyran.
Kyran melangkah masuk ke dalam bak itu lalu perlahan-lahan duduk, hingga tubuhnya dan Naina terendam oleh air, dan memulai aktifitas pagi mereka dengan sedikit kegiatan yang baru-baru ini mereka gemari.
![](https://img.wattpad.com/cover/36848253-288-k347209.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
WARLORD'S FATE
Historical FictionCERITA FULL BISA DIBACA/DIBELI DI PLAYSTORE BURLB Kyran Jahangir, dewa perang dari Persia yang tidak memiliki ambisi untuk mendapatkan posisi yang lebih dari seorang panglima harus menikah dengan seorang putri atas perintah King Dariush. Apa yang h...