Part 12 - Busur dan Anak Panah

39.3K 3K 243
                                    

Yaah.. maaf lama.. hihihi.. semoga memuaskan.. selain ada kisah Kyran-naina, di dalamnya ada kisah cinta tak terduga juga. Eaaa..

Happy reading... sorry for typo. Typo itu hadiah dari author jadi nikmati aja.. muehehe

oh ya, maaf kalo feelnya kurang ya..

~~

Kyran, khabib dan Tala sedang duduk memandang peta strategi yang terbentang di hadapan mereka. "Kita akan masuk ke kembali ke Persia melalui jalan rahasia. Aku yakin tidak ada yang tahu jalan itu selain kita. Tapi, kita tetap harus waspada. Untuk sementara, biarkan mereka berpikir mereka sudah menang. Lalu, kita menyerang mereka dari dalam. Irk sudah menjadi mata-mata kita untuk mengetahui perkembangan di dalam kerajaan."

"Panglima, lalu apa yang akan kita lakukan sekarang?" tanya Khabib.

"Mencari tambahan sekutu, prajurit dan berlatih lebih keras. Seperti yang kalian tahu, Zahra membawa panglima terkuatnya. Aku pernah sekali berhadapan dengannya dan kekuatan kami seimbang."

Khabib dan Tala mengangguk mengerti. Mereka menatap Kyran yang saat ini mendesah. Meskipun Kyran sudah memastikan perkemahan sementara mereka ini nyaman dengan semua barang-barang yang terbaik, ia tetap menghawatirkan keadaan Naina. Wanita yang sedang hamil lima bulan itu harus mendapatkan penjagaan yang ketat. Ia yakin, Bardia mengincar Naina. Bedebah itu, tidak peduli bahwa Naina adalah adiknya dan tetap saja menginginkan Naina.

Mengingat hal itu membuat Kyran berang. Rasa ingin melindungi apa yang menjadi miliknya ini tidak pernah ia rasakan sebelumnya. Sebelumnya, jika Raja atau Bardia meminta sesuatu yang menjadi miliknya akan ia berikan dengan suka rela, tapi ini berbeda. Naina sudah masuk hingga ke raga dan jiwanya dan memiliki Naina adalah hal pertama yang begitu menyita perhatiannya. Begitu luar biasa pengaruh Naina terhadap dirinya, hingga ia tidak akan rela membagi wanitanya. Oh, dia sudah jatuh hati kepada istri cantiknya.

Menyadari bahwa istrinya dalam bahaya membuatnya tidak bisa tidur dengan lelap. Ia harus memastikan bahwa Naina aman dan yang pasti bisa menjaga dirinya dengan baik jika ia sedang tidak berada di sisi istrinya itu.

"Aku akan senang sekali bisa membunuh wanita itu," desis Kyran tiba-tiba.

Khabib dan Tala terkejut. Kyran tidak pernah melukai seorang wanita, bahkan ketika berhasil menjarah sebuah tanah dan ada begitu banyak gadis muda yang cantik, Kyran tidak pernah menyentuh mereka seujung rambut pun. Karena laki-laki itu begitu menghormati wanita, sama seperti dia menghormati ibunya -Zonya. Tapi, Zahra mungkin termasuk ke dalam pengecualian. Setelah insiden penculikan itu, Kyran benar-benar menunjukkan kebenciannya kepada Zahra.

"Jika kau bersedia, panglima. Aku yang akan mengambil tugasmu untuk membunuh wanita itu," ucap Tala, mengejutkan kedua laki-laki di sana. "Jangan kotori tanganmu untuk membunuh seorang wanita. Biarkan wanita lain yang melakukan hal itu."

Kyran tersenyum miring. "Baiklah, maka panglima itu bagianku." Ia berdiri, lalu berjalan ke arah pintu tenda itu dengan tangan terkepal di belakang punggungnya.

Tala menatap pintu kain yang tertutup ketika Kyran melewatinya. Matanya masih menatap ke sana tanpa menyadari Khabib sedang menatapnya dari samping. "Kau tidak harus melakukan hal itu," ucap Khabib.

Tala menoleh dengan kedua alis terangkat. "Apa?"

"Dia seorang putri dari Mesir. Kau bisa berada dalam bahaya jika membunuh seorang putri."

"Lalu, apa aku harus melihat panglima kita yang melakukan pekerjaan rendah seperti itu? Seumur hidupnya, ia tidak pernah belaku kasar pada seorang wnaita. Aku tidak akan membiarkannya melakukan hal itu karena amarahnya."

WARLORD'S FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang