Jell

88 10 2
                                    

"Ji, Baji!" Seorang pemuda pirang cebol memanggil pemuda gondrong mirip kunti di sebelahnya, tapi yang dipanggil tidak merespon, malah semakin asik dengan dunia khayalnya sendiri.

"BAJITOT!" Baji terkejut, tak sengaja melempar hpnya. Lalu melototi pelaku pengagetan.

"Apa sih, kunyuk!?"

"Udah berapa taun tuh kuping ga bersihin, congek kan jadinya."

"Heh, pantat panci! Sekate kate ye moncong lo kalo ngomong. "

"Apa? Ga seneng? Gelut lah sini. "

Baji berdiri, menarik kerah baju Mikey dan menatapnya tajam. Tak berbeda jauh, Miket juga sudah menyiapkan tinjunya dan siap baku hantam.

Namun, mereka berdua tak tau bahwa ancaman lain sedang mendekat.

Plak

Plak

"AW!"

"SAKIT BANG, BUSET!"

"TAU TUH! DATENG-DATENG MAIN NAMPOL AJA!"

Sungguh rusuh sekali ya siang siang begini, capek sebenernya tapi yaudah lah, jalanin aja.

Mikey dan Baji mengusap pipi mereka yang memerah dengan bekas telapak tangan disana, sementara Bang Shin atau Shinichiro hanya bersedekap dada sembari menatap keduanya dengan sengit.

"Makanya, kalo punya congor tuh di jaga. Siang siang begini bukannya cari pahala malah berenang di lautan dosa, goblok namanya."

Bukannya meminta maaf, dua curut itu malah mengabaikan keberadaan Shinichiro dan malah berganti menggoda pujaan hati mereka yang baru saja lewat.

"Kiw kiw, Michi makin cantik aja deh. Yuk kita nikah, terus buat anak yang banyak." ucap Mikey dengan kedipan menggodanya.

"In your head, Michi bakalan nikah sama gue. Cebol jauh jauh, udah cebol, mimpinya ketinggian pula." Mikey yang mendengar itu merasa tersindir dan melototin Baji.

"Hah, cobaan apa lagi ini?" Michi diam termenung dengan nelangsa.

"Mulut lo bau azab jadi gausah ngomongin hoax."-Mikey

"Bau surga gini di katain, sorry not sorry yang gue omongin itu fakta."-Baji

"Alah, entut kuda aja masih lebih mending daripada nafas lo."-Mikey

"Sembarang kalo ngomong, nafas gue bau bunga gini."-Baji

"Bunga bangke iya."-Mikey

"Bangs- " belum selesai mengumpat, tiba-tiba kepala mereka sudah di gaplok oleh Shinichiro yang ternyata sedari tadi menahan emosinya.

PLAK

PLAK

"Bagus ye, orang lagi ngomong bukannya di dengerin malah lanjut gelut. Mau jadi mayat lo berdua, Ha? Sini gue cemplungin sekalian ke neraka."

"Buset bang, sakit anjing yang bener aja lo."-Mikey

"Iya tuh, kalo gue makin bego gimana?"-Baji

"Sadar juga ni kebo sawah kalo dirinya bego."-Mikey

" Bener bener ye pengen gue cekokin pentil kambing tu mulut."-Baji

" Idih, lo aja kali. "-Mikey

PLAK

BUAG

Ingatkan mereka setelah ini untuk tidak membuat Shinichiro marah atau nyawa yang menjadi taruhannya.

"Kerja bagus."

Dan jangan lupakan Takemichi yang sedari tadi menonton keributan itu bersama Sanzu.

Lho, kok ada Sanzu? Iya, dia tadi tiba-tiba dateng dan join Michi ikut nonton orang ribut, ga cuma nonton doang si, soalnya dia sambil megang megang pantat mulusnya Michi. Kok Michi ga risih ya? Katanya udah biasa.

Eh ternyata kesialan juga menimpa pria pink itu, tanpa di duga dirinya terdorong ke depan yang alhasil nyusruk.

Dibelakang sudah ada Haitani bersaudara yang sedang menatapnya kemusuhan.

"Enak banget ye ngelecehin bini gue, mau gue gundulin tu rambut."-Ran

"Gue antara setuju ga setuju si, bang." Ran menatap adeknya dengan heran.

"Gue setuju kalo lo emang mau botakin tuh manusia not have iman, tapi gue ga setuju kalo Michi bini lo, orang jelas jelas Michi pacar gue."

Ran melototi adeknya dengan seram, dia sudah menggulung lengan bajunya siap siap untuk adu jotos dengan Rindou.

Tapi sebelum itu, untung Takemichi sudah kembali ke mode warasnya, di lerai lah kakak beradik ungu itu.

"Udah ya, jangan gelut. Ga baik, sesama saudara harusnya akur." Dimulai lah ceramah dari mama Michi tercinta, yang di ceramahi hanya menunduk patuh, tidak hanya Ran dan Rindou, ternyata Sanzu pun ikut terceramahi.

Akhirnya mereka bertiga masih menunduk dengan Michi yang sedang berceramah panjang lebar.

"Kkk, lihat manusia manusia miskin itu, emang enak di ceramahin Michi." Ternyata dari balik pintu salah satu kamar disana, terdapat Kokonoi yang sedari tadi menonton semuanya bersama Cipuy dan Izana.

"Stress dah, untung gue anak baik." Cipuy menggeleng pelan.

"Oh ya, tadi duo curut di bawa ke mana ya ama Bang Shin?"

Kini mereka bertiga saling menatap, dan setelah itu mereka berlari bersembunyi untuk menghindari amukan Shinichiro.

Takemichi menghela nafas panjang, ia memutuskan untuk kembali bersantai dan menikmati hari libur yang kurang tenang.

Tanpa di suruh, trio curut yang lagi sembunyi di kamar menghampirinya dan ikut duduk disebelahnya.

"Kalian dari mana?" Michi memandangi mereka secara bergantian, sekarang curut curutnya bertambah. Dua Haitani dan Sanzu juga ikut menimbrung.

"Habis menghindari amukan gorila."

Michi mendengus kecil dan menggelengkan kepalanya, ada saja kelakuan mereka ini.

TBC

Update draft taun kemaren 🤡🤡

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 06 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Cerita gaje tokrev [All x Takemichi]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang