2. Kelompok

48 6 0
                                    

Semestar 4.

Yewon terlihat sedang fokus menyusun puzzelnya, dia bahkan mengoles lem dengan sangat hati-hati.

"Kau sibuk" tanya Jungkook dia membawa sebuah laptop milik Yewon yang dia pinjam beberapa hari lalu.

"Aku hanya sedikit kesal dengan seseorang !" Sahut Yewon tanpa dia menghentikan tugasnya.

"Apa ini tentang Somi lagi ?" Ujar Jungkook ikut duduk berhadapan Yewon dan menaruh laptopnya disamping puzzel 1000 buah bermotif aurora yang sedang Yewon susun.

"Ada apa lagi dengan Somi, ini sudah semestar 4 kuliahmu. Apa tentang ke gaptekanmu lagi yang kau rasa dia mengacuhkanmu" ujar Jungkook.

"Jika hanya karena itu aku masih bisa berpikir, oh mungkin karena dia ingin suasana baru dan berteman dengan banyak orang dia tak menghiraukan aku atau mungkin karena dia juga tak bisa menggunakan aplikasi itu dan dia tak bisa membantu.

Yaa mungkin, aku menerima itu.

Namun suatu kali ada mata kuliah yang mengharuskanku untuk membuat kelompok.

Dosen bilang jika taruh saja dulu namamu (ketua) dan yang lain menyusul di grupchat kelas karena itu online.

Aku melihat namanya disana, masih sendiri. Dia ketua, pikirku dan aku langsung mengirimkannya pesan pribadi.

Kubilang padanya, Somi aku ingin satu kelompok denganmu. Dan dia menerimaku, Jungkook-ah... kau tahu betapa leganya perasaanku saat itu ? Aku sangat-sangat lega.

Aku bukan bersikap sombong atau apa tapi, kujamin jika kau sekelompok denganku aku tidak akan mengecewakanmu dan yang lainnya. Terlebih dia satu SMA denganku selama 3 tahun, jadi kupikir dia pasti menerimaku bukan.

Tapi kau tahu, aku melihat room grupchat kelasku sebeberapa saat kemudian dan melihat namanya dengan para temannya dilist dengan rapi dan sudah lengkap tanpa ada namaku.

Dia tak meminta maaf atau memberi tahuku sampai akhirnya dia bilang jika dia tak bisa membawaku karena kelompoknya susah penuh.

Mulai saat itu aku sangat kecewa dan tak mau meladeninya lagi.

Aku benar-benar kecewa.

Padahal kau tahu yang sangat ku benci adalah disaat ada tugas apapun yang bahkan sesimple untuk men cut foto di akun kampus Atau mengubah file word ke pdf dia selalu bertanya denganku dan meminta bantuanku.

Bukankah setidaknya jika kau ingin memanfaatkan seseorang kau harus baik padanya walaupun itu pura-pura sekalipun.

Dulu sebelum masalah kelompok aku masih bertahan sebanyak apapun dia meminta bantuanku, aku membantunya semampuku bahkan lebih.

Tapi, kini aku membatasinya. Aku tak ingin lagi menyakiti dan membuat diriku sendiri lelah karena tugas orang lain.

Aku tak ingin.

Jungkook-ah, yang tahu perasaanku hanya aku seorang jadi jangan pernah bicara jika itu simboli mutualisme.

Itu sampah" cerita Yewon panjang lebar membuat Jungkook membelai rambutnya lembut.

"Bukankah kau dapat hikmah dari itu, kelompokmu semuanya pria tampan" goda Jungkook.

"Kau tahu ?" Bingung Yewon setelah cerita panjang lebarnya.

"Bukankah semuanya pria ? Dan tampan" ujar Jungkook matanya sedikit menggoda Yewon.

"Aku mendapat sisa" lugas Yewon.

Jungkook menunjuk laptop didepannya dan Yewon sadar jika tugas kelompoknya masih benar-benar sangat segar didalam sana.

Dan, semua nama dikelompoknya adalah nama pria bahkan pas foto di lembar terakhir membuatnya sadar jika dia beruntung dibuang oleh kelompok lain.

"Wonwoo yang berkaca mata, Sehun yang berkulit putih, Eunwoo yang berwajah pangeran, Jaehyun yang berambut coklat, Yuta yang mirip tokoh anime, Wonpil yang berlesung pipi dan seorang wanita buruk rupa yang beruntung satu kelompok dengan mereka" ejek Jungkook membuat Yewon melemparnya dengan sisa potongan puzzel nun masih belum terpasang.

"Bisa-bisanya kau mengeluh disaat mendapat semua berlian itu" bangkit Jungkook.

"Kau benar, aku harus bersyukur bukan karena mendapat para berlian" sahut Yewon.

"Walaupun semua pria tampan itu hanya menaruh nama dan foto mereka" ujar Jungkook dan membuat Yewon mendesis.

"Kau luang malam ini, mari makan malam diluar. Aku yang traktir" ujar Jungkook.

"Apa ini hari spesial ?"

"Selesaikan puzzelmu lalu mandi dan berdandanlah" ujar Jungkook lalu dia pergi.

"Sangat merepotkan makan malam diluar" acuh Yewon dan dia melanjutkan sisa auroranya yang belum berbentuk.

HATE (Coretan Masa Kini)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang