"Kemana Jungkook pergi ? Kenapa ponselnya tidak aktif ? Apa dia marah padaku ?" Bicara Yewon dia bicara pada dirinya sendiri.
"Dia juga tak masuk kelasnya hari ini ? Apa dia pergi konsul lagi ? Tapi dia ada kelas hari ini ? Apa ini hari seminarnya ?" Bingung Yewon dia membuka kalender diponselnya dan menggeleng.
"Seminarnya minggu depan, kukira aku salah ingat tanggal. Lalu kemana Jungkook pergi"
"Apa dia benar-benar marah karena kemarin aku membahas tentang Eunha ? Kurasa Jungkook tak seperasa itu jika itu tentang Eunha, buktinya dia sangat patuh jika ayahnya meminta bantuan untuk Eunha" ujar Yewon.
"Aishhhh... kemana perginya Jungkook" kesal Yewon tak te rasa dia sampai dihalte depan kampusnya dan duduk menunggu bus untuk pulang.
Yewon menyandarkan dirinya didinding halte yang baru direnovasi itu. Bau cat masih tercium namun tampilan halte menjadi sangat bagus.
"Nona, naiklah..." panggil seorang pria yang menghentikan sepeda motor nya didepan halte.
Yewon menegakan duduknya dan terlihat bingung.
"Motor siapa yang curi ?" Bangkit Yewon.
"Aku memungutnya dijalan" jawab Jungkook sambil tersenyum.
"Cepat naik nona..." lanjutnya.
"Mian, ponselku tenggelam selama semalam didalam mesin cuci" ujar Jungkook.
Yewon menghelah nafasnya kasar lalu beranjak dan duduk dibelakang Jungkook.
.
.
."Wanita itu hamil" ujar Jungkook membuat Yewon tersedak hamburgernya saat ini dan tangan Jungkook cekatan mengambil air juga tisu.
"Eunha ?" Pelan Yewon dan Jungkook mengangguk lalu mengunyah makanannya juga.
"Dia akan berhenti masuk kelas mulai semestar ini" ujar Jungkook.
"Akan lebih baik tidak melihatnya di kampus" lanjut Jungkook yang di angguki oleh Yewon.
"Kenapa kau jadi pendiam seperti ini ?" Bingung Jungkook.
"Apa ibu mu tahu ?" Ujar Yewon.
Jungkook mengangguk dan tersenyum, membuat Yewon menghelah nafasnya makin kasar.
"Dia baik-baik saja... dia bahkan memintamu untuk mengawasi wanita itu kan, karena dia tahu kalian sekelas dari masuk kuliah... woah apa ini sudah 3 tahun ?" ujar Jungkook.
"Pantas dia tidak masuk dari awal semestar ini, padahal ini tahun terakhir" gumam Yewon.
Yewon menunduk.
"Jika itu aku, mungkin aku akan menbunuh suamiku jika aku tahu dia selingkung bahkan... punya anak ? Hh..."
"Apa kau pernah mengkhawatirkanku, mungkin saja nanti aku seperti ayahku. Punya simpanan dan bahkan anak dari wanita muda yang seumuran dengan anaknya" ujar Jungkook membuat Yewon mengangkat wajahnya.
"Jika kau seperti itu aku akan langsung membunuhmu" kesal Yewon.
"Apa itu artinya kita akan menikah ?" Goda Jungkook.
"Kita lihat saja nanti" ujar Yewon agak canggung dan menggigit hamburgernya cukup besar membuat pipinya besar.
"Kiyopta...." ujar Jungkook dan tersenyum dengan gigi kelincinya.
"Berhenti menatapku" ujar Yewon menghindar.
"Kau dapat teman baru bukan semestar ini" tanya Jungkook mengubah topiknya.
"Aku tidak menyukai wanita ini, dia sedikit merepotkan" ujar Yewon.
"Bukankah kau selalu dapat teman yang merepotkan, itu keahlianmu" ejek Jungkook.
"Wanita ini, sangat merepotkan" kesal Yewon membuat Jungkook mamandangnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
HATE (Coretan Masa Kini)
Fanfiction"Aku Yewon, sekarang umurku sudah 24 tahun. Dengarkan aku, aku hanya ingin didengarkan. Jadi, nikmatilah keluhanku" . "Entah, lagi kesel aja sama sesama manusia" Dan Jungkook yang selalu mendengarkan keluh kesal Yewon menghembuskan nafasnya kasar la...