7. Udah ga marah.

883 83 7
                                    

Tok.

Tok.

Tok.

"Masuk!" Cicit Jaemin yang sedang sibuk dengan handphonenya.

"Mom.." Suara langkah kaki terdengar memasuki ruangan Jaemin. Ia sudah tau siapa yang memasuki ruangannya, sengaja Jaemin berpura-pura fokus pada handphonenya mengabaikan panggilan Jisung tadi yang sedang menatapnya dengan sendu.

"Daddy... hiks~" Jisung yang berada di gendongan daddy-nya itu menatap sang daddy dengan tatapan putus asanya.

"Ayo beri buah-buah ini untuk mommy, katakan kalau Jiji akan memakan banyak buah." Jeno menyodorkan Jisung berbagai macam buah untuk di berikan pada Jaemin.

Jisung kecil menghapus jejak air matanya menggunakan tangan mungilnya, ia mengangguk lemah dan mulai berjalan menghampiri Jaemin yang sedang berada di sofa dan masih sibuk dengan ponselnya. Jeno sudah mendudukan dirinya di depan Jaemin dengan menyilangkan kedua kakinya.

"Mommy.. I-ini Jiji bawa buah banyak!! Jiji mau makan buah yang banyak bial cehat sepelti kata mommy!" Jisung mengambil buah apple dan memberikannya pada Jaemin. Tangan mungil Jisung berusaha menggapai tangan Jaemin yang masih sibuk memegangi ponsel. Diam-diam Jaemin tersenyum dengan tingkah menggemaskan Jisung yang sedang berusaha membujuknya.

Sementara, Jeno sedari tadi sedang menahan tawanya melihat sang anak yang bucin sekali dengan dokter muda cantik itu. Heleh... lu juga nanti bakal bucin jen.

"Anak pintar, ayo sekarang di makan buahnya. Nanti mommy buatkan ice cream buah, bagaimana?" Bibir mungil Jisung yang sedang menggigit potongan buah apel pun dengan semangat tersenyum dan menganggukan kepalanya.

"Mau mommy! Mauuuuu!!!" Seru Jisung.

~~

"Pagi, dokter." Sapa ramah seorang wanita cantik bernametag Kim Minju.

"Pagi juga Ju" Orang yang di panggil dokter itu Na Jaemin, ia tersenyum ramah pada Minju dan lanjut melangkahkan kakinya menuju ruangannya.

Minju hanya diam memandang punggung Jaemin yang mulai berjalan menjauh. Sudah lama sekali Minju menyimpan rasa kepada pemuda manis bernama Na Jaemin itu, ingin rasanya dirinya itu jujur kepada Jaemin tentang perasaannya, tapi ia urungkan karena takut Jaemin risih dan malah menjauh. Itu membuatnya sakit.

~~

"DADDY!!! Ihh dad lama, Jiji mau cepet-cepet ketemu cama mommy tau!" Kesal Jisung, ia melipat kedua tangannya di depan dada dan menatap daddy-nya dengan wajah garang.

"Astaga... sebentar Jie, paman Kim sedang menyiapkan mobil." Ujar Jeno sembari memakan roti panggangnya.

"Ayo daddy!! Itu mobilnya cudah ciap!" Rengek Jisung, menarik-narik tangan Jeno sekuat tenaga.

"Jisung! Kamu sarapan dulu!" Ucap Jeno memandang jengah kearah anaknya.

"Gamau dad! Aku maunya ketemu mommy Na!" Seru Jisung.

"Kalo kamu ga sarapan, daddy ga akan ajak kamu ketemu sama mommy!" Ancam Jeno, membuat Jisung langsung duduk menurut dan memakan sarapannya.

Jisung memakan sarapannya dengan wajah sedih dan mata berkaca-kaca, membuat Jeno yang melihatnya merasa bersalah.

"Cepat makannya, abis ini kita kerumah mommy." Tegas Jeno, Jisung hanya menganggukan kepalanya.

~~

"Nana! Bangun nak, udah hampir siang lho ini! Kamu belum sarapan.. astaga anak ini, NANA!!!"

"HUAAAAA SETAN SETAN" Teriak Jaemin yang loncat dari atas kasur.

"Setan setan! Kamu ngatain bunda setan hah?!!!" Kesal Winwin, bunda jaemin.

"EH! Ngga bun ngga, tadi Nana mimpi di kejar setan! Lagi bunda pagi-pagi begini kenapa teriak sih?"

"Liat itu jam! Udah jam 8, ngebo mulu sih dari tadi!" Ketus bunda Win.

"Sana mandi, abis itu turun sarapan!" Ucap bunda Win sebelum meninggalkan kamar Jaemin.

__

Halo guys.. apa kabar? kangen ga??

aku sibuk tau, tugas numpuk:)

JANGAN LUPA VOTMENT!!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 08, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Doctor Jaemin's || NominTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang