Selamat ulang tahun Supra..

95 13 0
                                    

Supra menutup matanya mencoba melupakan apa yang terjadi padanya.

"Kak Glacier, hiks... Kenapa kakak pergi.. hiks," lirih Supra.

Tangisan Supra terdengar oleh Frostfire yang membuatnya jatuh terduduk.

'Maaf maafkan kakak ... ' batin Frostfire.

*//-----Di tempat lain-------//*

Selesai menyiksa Gempa dan Solar mereka mengurung keduanya di ruang bawah tanah.

"Kak..."

"Kita kabur ke luar negri menggunakan Giga ya, tapi lewat bawah tanah," ucap Gempa.

"Kakak hiks," Solar memeluk Gempa erat, ia tidak tahu harus apa lagi jika tidak ada Gempa di sisinya.

Sebelum memanggil Giga, Gempa menulis sesuatu di dinding dengan darahnya yang berbunyi...

Jangan cari kami!  Kami pergi karena sudah tak tahan lagi!

Selesai Gempa menggunakan kekuatannya dan Giga muncul dari bawah tanah menyebabkan lantai itu berlubang, mereka berdua berhasil kabur menuju ke tempat yang tidak diketahui oleh semua orang. Setelah memastikan bahwa tidak ada alat pelacak yang menempel pada tubuh mereka.

Sembari pergi Gempa menutup akses jalan dibelakang mereka.

*//Keesokan harinya//*

Ke sepuluh iblis itu tercengang dengan apa yang mereka lihat, awalnya mereka akan melakukan hal yang sama seperti kemarin tetapi kedua mainan mereka telah menghilang. Hanya meninggalkan tulisan yang dibuat dengan darah.

"Hahahaha, kau pikir bisa lari dari kami semudah itu Gempa. Kau benar-benar ingin menjadi manekin ya, tapi aku ingin menjadikanmu boneka. Lihat saja ketika kamu menemukan kalian" ucap Crystal dingin.

"Kita harus cari mereka cepat!" titah Hali.

*//-----Di tempat lain-------//*

Dengan sedikit bekerja, Gempa membeli ramuan yang dapat mengubah warna rambut tak lupa ia membeli softlens dengan warna hitam.

Mereka pergi ke suatu tempat dan itu adalah Eropa dengan menggunakan ramuan pengubah warna rambut, rambut Gempa dan Solar menjadi sama seperti masyarakat Eropa. Mereka berdua tinggal di rumah ibu  penjual roti yang merasa prihatin dengan keadaan mereka.

Disanalah kehidupan mereka berlanjut lagi dengan tenang.

***
"Wah wah wah kalian kejam sekali ya,  terutama kau Thorn, " ucap Taufan sembari cengar cengir tidak jelas.

"Solar itukan adik mu, Dan Kay dengan tidak manusiawi nya menghancurkan hidupnya," lanjut nya ia memutar piring hitam sembari mengajak berdansa sebuah manekin manusia yang sudah tak memiliki kepala.


Thorn sendiri hanya menatap dingin kearah Taufan yang terlihat sangat asik berdansa dengan manekin itu.

"Dia memang adikku,  tetapi bagiku ia tak lebih sekedar mainan cacat kau pasti juga bersependapat dengan ku kan? Kak Rim?" ucap Thorn ia menatap lekat kearah Rimba.

"Kau benar Thorn,  ia hanya mainan cacat saja"

(Duh,  ini dua kakak kejam amat dengan adik sendiri)

***

"ARGHH!"

//PRANG//

HUMAN EKSPERIMENT SEASON 4Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang