Suara bell istirahat sekolah memenuhi kelas 12 ipa.
Wanda yang sedari tadi sudah menahan lapar buru buru mengajak araa menuju kantin, araa hanya geleng geleng kepala melihat kelakuan sahabatnya itu."CEPETAAAN RAAA, BAYI BAYI CACING GW UDA KELAPERAN NIIIH" Teriak wanda kesetanan
"Sabar ya bangkee, gw ambil dompet duluu" araa buru buru mengambil dompetnya dan langsung menuju kantin.
Dikantin araa hanya membeli batagor dan es god day, berbeda dengan wanda semua jajanan yang ada dikantin dia beli, tapi jangan harap dia akan menghabiskan itu semua karena sudah pasti ujung" ya ara juga yang akan menghabis kannya.
"duduk situ yuk nyet, jajanan gw ud meronta ronta pengen dilahap nih" ara hanya tersenyum simpul sambil mengikuti sahabatnya itu
"ndut, nanti gw tidur rumh lu yaak. Besok kan minggu tuh, lagian juga bosen gw dirumah aja" wanda menengok ara dengan seringaian khasnya, seakan tau kalo itu hanya alasan ara saja
"eleeh sok sokan bosen dirumah lu babi, bilang aja mau ketemu bang dirga kan"
"hahaha tau aja lu nyet, boleh yaaa yaayaaa, kangen nih gw dah lama nggk ketemu calon suami uhuuy" lihatlah benar saja dugaan wanda, sahabatnya ini sangat bucin dengan abangnya. Meskipun dia tau dirga abangnya wanda ini seperti kulkas seribu pintu tapi hal itu tak membuat ara mundur buat takhlukkan bang dirga.
"eh tapi lu kan mau ke malang, nggk jadi tuh?"
"nggk jadi gw, yakali calon suami pulang gw nya kagak ada dirumah. RUGIII DOONG HAHAHAHAHAH" Ara tertawa dengan keras seketika mereka berdua menjadi tontonan satu kantin, wanda yang sudah biasa hal itu hanya bisa menggeleng"kan kepalanya, sepertinya sahabatnya ini perlu berobat kejiwaan.
"congor kau ya babi, lama lama telinga gw budek"
"hahaha ya maap besti, yauda yuk balik kelas, bentar lagi uda mau jam masuk. Nggk sabar buat pulang gw hari ini" ara menyeret wanda dan membawanya kembali ke kelas, dia terus tersenyum membayangkan betapa handsomenya abangnya wanda yang selalu dia panggil calon suami.
KAMU SEDANG MEMBACA
About You
RomanceAraa cewek tomboy yang suka sekali dengan alam, tak jarang dia harus kena marah ibunya karena terlalu sering ikut kegiatan Pecinta Alam. Katanya sih dia lebih baik naik gunung hingga 5 kali dalam 1 hari dari pada disuruh untuk mendengarkan ocehan I...