3

4 0 0
                                    

Wanda yang mendapat jitakan dari araa mengadu kesakitan, sahabat satunya ini memang memiliki tenaga yang diluar nalar wanda. Walau begitu dia sangat menyayangi araa, araa sudah seperti kakak kandungnya.

"aiish sakit tau raa, kamu mah kalo ngejitak pake perasaan banget daah, kalo kalo kepala gw bolong gimana ogeeeb" protes wanda

"hahahahahah mana ada orang dijitak kepalanya langsung  bolong ogeb, ada ada aja lu jubaedah" ara tertawa lepas mendengar protesan dari sahabatnya itu. Ini lah alasan mengapa araa sangat menyayangi wanda dan menganggapnya seperti adiknya sendiri, wanda selalu bisa membuat suasana hatinya yang tadinya suram menjadi lebih baik lagi. Tingkah lucu dari sahabatnya itu sudah menjadi hal hiburan bagi araa.

"dah aah tawa mulu luu, cepetan masuk ntar kena hukum bu judes kalo telat. Nggk mau gw, kapok gw dihukum sama tu orang" wanda menyeret araa masuk  ke dalam gerbang sekolah, kalo tidak dengan cara itu dia yakin araa pasti masih berjalan  dengan santai tanpa memperdulikan gerbang ditutup  atau tidak.

Baginya  hukuman dari bu judes adalah olahraga pagi, bagaimana tidak disebut olahraga pagi. Setiap siswa siswi yang telat masuk akan dihukum berlari 5 kali putaran dilapangan basket sekolah. Untungnya lapangan basket sekolah mereka ada didalam ruangan, jadi para siswa siswi yang dihukum tidak akan kepanasan.

Dikelas mereka saat ini sangat kacau, ada yang duduk diatas meja sambil main game,  lari larian, ada juga yang dipojokan diam sambil membaca buku. Kelas Araa memang termasuk kelas yang paling ramai, tak heran para guru sering sekali kewalahan mengahdapi mereka semua.

Berbeda dengan araa dan wanda, mereka termasuk siswi yang bisa dibilang berprestasi, terlebih lagi Araa. Dia sering kali ikut kejuaran akademik dan non akademik. Hal itu sangat menguntungkan bagi kelasnya karena walaupun kelas mereka terkenal paling ramai dan bandel, paling tidak ada 2 anak yang bisa dibanggakan dari kelasnya.

"Raa, kemarin abang gw telfon katanya dia hari minggu nanti pulang kerumah"

Mendengar itu araa terdiam, dia melihat sahabatnya  sambil tersenyum lebar. Hanya dengan melihat senyuman araa,  wanda sudah sangat hafal, sahabatnya ini akan berubah drastis menjadi sosok gadis yang ceria dan gatal jika menyangkut abangnya.

About YouTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang