5

18 1 0
                                    

Pov jennie dan brahma

Setelah aku dan pak brahma sampai di sebuah restoran aku menatap nya tanpa mengatakan apa apa namun Pak brahma seakan tau apa yang ada di pikiran ku.

"Bersabarlah, sebentar lagi akan sampai. Tapi sebelum itu bapak berpesan apapun yang terjadi nanti kamu diam saja, oke" Kata pak brahma dengan lirih, dan ku anggukan saja kepala ku sebagai jawabannya.

Saat aku dan pak brahma sampai ketempat dimana yang sudah pak brahma janji kan aku melihat sepasang bapak dan anak sedang duduk di meja sambil tersenyum memandang ku.

Aku terkejut dengan tarikan tangan pak brahma yang pelan dan tak kasar, menuju meja tersebut.

"Kamu jennie kan" Tanya pria tua yang di hadapan ku

"Iya" Singkat ku namun pria disebelah nya kaget dan menangis aku yang melihat hal itu pun seketika meneteskan air mata.

"Aku merindukan mu, kamu sudah besar sayang. Seharusnya aku tak membiarkan mu bersama wanita iblis itu" Katanya dengan air mata yang berlinang. Aku yang mendengar perkataan tersebut cuman bisa terdiam, namun pak brahma membisikkan sesuatu di telinga ku

"Dia dady mu, yang selama ini kau cari" Bisiknya membuat ku kaget dan marah secara bersamaan, namun dadyku yang paham akan situasi tersebut dia berkata

"Bukan tanpa alasan aku meninggalkan kalian, aku meninggalkan kalian karena aku mendengar salah satu anak buah ku yang berkhianat, dia mengatakan bahwa akan membawa mu hidup hidup dan dibunuh didepan semua orang" Perkataan Daddy ku membuat ku tercengang, aku langsung mengerti kenapa dia seperti ini ketika lelaki tua yang bisa ku tebak adalah grandpa ku, daddy dan grandpa ku hendak memelukku langsung di tahan oleh pak gendut.

"Jangan dipeluk, dia memiliki trauma akan sentuhan"kata pak gendut daddy ku dan grandpa ku tercengang sambil berkata bahwa mereka akan memenjarakan mami ku, aku ingin membela mami ku namun aku teringat bahwa wanita itu yang membuat ku trauma. Jadi aku hanya pasrah akan apa yang mereka lakukan.

Pov end

Pov jisoo

Pada saat brahma mengatakan bahwa aku akan dipertemukan dengan putri ku semata wayang, aku sudah lama bahkan tidak pernah bertemu dengan nya hingga hampir 19 thn lamanya, namun malam ini aku dipertemukan dengan nya, membuat ku deg degan untuk bertemu dan bertatap wajah nya langsung.

Pada saat aku dan daddy ku sampai aku langsung menanyakan kepada brahma kapan dia sampai, tapi katanya dia sudah diparkiran menuju ruang VVIP.

Aku memesan ruang VVIP karena aku takut jika putri diketahui oleh orang lain, sehingga para musuh ku semakin mengincarnya, seperti ini saja mereka mengincarnya apalagi jika mereka melihat mungkin mereka akan menangkapnya.

Aku melihat dia sosok yang berada yang ku ketahui bahwa Wanita yang bersama brahma itu adalah putri ku, daddy ku yang melihat nya pun langsung melayangkan pertanyaan.

"Kamu jennie kan" Kata daddy ku, aku yang melihat putri ku. Kaget dengar suara daddy ku yang datar dan lumayan cukup besar.

"Iya" Jawab putri ku dengan singkat, mendengar suara putri ku aku langsung menangis sejadi-jadinya aku tak menyangka bahwa rosie merusak mentalnya separah ini.

"Aku merindukan mu, kamu sudah besar sayang. Seharusnya aku tak membiarkan mu bersama wanita iblis itu"ucapan ku dan ku lihat wajah yang kaget namun seketika berubah menjadi biasa saja.

Pada saat putri ku menatap ku seakan meminta sedikit penjelasan aku langsung menjelaskan kenapa aku meninggalkan mereka, penjelasan ku cukup diterima namun sedikit kaget aku yakin dia tak menyangka bahwa dirinya dari dalam perut saja sudah menjadi incaran.

Ku lihat dia seperti daddy ku pendiam jarang sekali ngomong namun jika dia ngomong hanya sedikit saja selebihnya dia kembali diam.

Aku nengok kearah daddy ku, wajah nya yang putih bersih kini menjadi merah padam seakan menahan sesuatu.

"Akan ku beri pelajaran, berani sekali mereka menyakiti cucuku. Takkan ku beri ampun walaupun dia mencium kedua kaki ku" Kata daddy ku dengan emosi yang tertahan.

Setelah semua selesai daddy langsung berdiri diikuti oleh kami semua, tapi sebelum kami pergi aku dan daddy ku hendak memeluk jennie namun ditahan oleh brahma, kata brahma jennie memiliki trauma akan sentuhan.

Aku yang mendengar itu terdiam saja dan mendengar suara getaran gigi dari daddy ku, setelah itu aku mengucapkan selamat tinggal kepada brahma dan putri ku, dan langsung mengejar daddy yang sudah tersulut emosi.

Pov end

Pov jong-in

Aku. Mendengar ucapan dari brahma bahwa sanya menantu yang ku sayangi telah menyetubuhi cucu ku, aku langsung bergegas pergi dari restoran tersebut namun jisoo menahan ku karena dia ingin memeluk putri nya, namun mendengar ucapan bahwa cucu ku trauma akan sentuhan, tanpa basa basi aku langsung pergi dari sini, dan menuju ke kantor Mahkamah Agung melaporkan, bahwa menantuku melakukan seks terhadap putri nya sendiri.

Namun pada saat aku membuka pintu mobil putra sedang berlarian mendatangi ku, sambil menahan ku agar aku tak tersulut emosi. Dan menyuruhku besok saja kita melaporkan mereka.

Tunggu saja aku akan membalas apa saja yang membuat cucu ku menjadi trauma seperti ini.

Setelah nya aku dan putra memasuki mobil dan menjalankan mobil de kecepatan lumayan laju agar sampai kerumah.

Pada saat Sesampainya di rumah aku melihat wanita yang ku cintai sedang menunggu kedatangan kami

"Gimana, apa pertemuan nya lancar, apakah dia baik baik saja" Pertanyaan beruntun dari istri ku hanya ku jawab bahwa jennie memiliki trauma yang cukup serius bahkan akan lama sembuh nya.

Mendengar itu kristal langsung terjatuh dia tak menyangka bahwa cucu nya menjadi korban seks dan kekerasan

"Bawa cucu ku kembali dan hukum mereka seberat-beratnya, apapun alasannya aku gak Terima cucuku yang menjadi korbannya" Kata kristal dengan lihir, aku langsung memeluk nya dan memenangkan nya   jisoo yang keluar dari dapur menuju kamar nya yang otomatis melewati ruang tengah langsung berteriak bahwa kristal pingsan.

Aku dan jisoo berlarian menuju kamar ku, dan menyuruh putraku menelpon dokter pribadi.

"Halo dok, bisa kerumah mamiku pingsan" Tanpa menunggu jawaban dari dokter langsung saja ku matikan panggilan tersebut.

Namun dokter yang datang berbeda dari dokter biasanya. "Saya dokter manoban,dokter yang biasanya menangani nyonya kim sedang menemani istri nya lahiran" Kata doker muda tersebut. Dan setelah diperiksa doker muda mengatakan

"Jangan membicarakan yang membuat stress nya kumat lagi, bawa dia berjemur dan jangan biarkan nyonya mengingat apa yang telah terjadi dihidupnya saat ini. Kalo begitu saya permisi" Kata dokter muda, setelah kepergian dokter muda jisoo berbicara dengan daddy nya

"Jisoo janji dad akan membawa jennie kembali lagi. jisoo pamit dulu sudah malam sebaiknya daddy tidur cepat biar ada yang menjaga mami" Kata jisoo berlalu keluar dari kamar orang tua nya menuju kamar nya.

Aku yang melihat kristal lemah tak berdaya membuat ku semakin bertekat membawa pulang cucu, hingga tak terasa mata ku mulai mengantuk dan akhirnya aku tertidur menyusul istri ku.

"Good night, chup" Kataku sambil mencium matanya dengan lembut

loving man and tough womanTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang