MENCAIR 1

856 40 0
                                    

Kelas XI MIPA H Sudah beberapa kali kedatangan murid baru di dalamnya. Mulai dari murid yang memiliki prestasi, murid akselerasi hingga murid pertukaran pelajar. Kelas yang mungkin menjadi kebanggaan guru disekolah kami, pasalnya kelas ini menjadi kelas unggulan yang didalamnya berisi murid istimewa dengan kemampuannya masing-masing baik akademik maupun non akademik.

Aku Gita Andini. Murid yang memiliki nilai akademik unggul disekolah ini. Bukan tanpa alasan aku mendapatkan prestasiku, aku hanya merasa tidak ada kegiatan lain selain belajar dirumah. Duniaku hanya buku-buku tebal dan sedikit permainan game online yang akhir-akhir ini dikenalkan oleh Jesslyn Calista seorang anggota e-sport kebanggaan sekolah kami yang juga merupakan teman sekelas ku.

Pagi ini kami menunggunya, lebih tepatnya dipaksa untuk menunggu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi ini kami menunggunya, lebih tepatnya dipaksa untuk menunggu. Jam sudah menunjukkan pukul 07.30 tetapi belum terlihat keberadaannya juga didalam kelas.

Bu Kinal yang terkenal akan kedisiplinannya mulai jengah menunggu. Dengan nada kesalnya dia berucap.

"Baik kita mulai saja pembelajarannya"

Suara langkah kaki terburu-buru
membuyarkan konsentrasiku dari pembahasan materi.

"Permisi, maaf saya telat bu" ucap sang gadis dengan napas tersengal.

Dahinya terlihat buih keringat yang tebal, rambutnya yang terurai panjang hingga batas dada terlihat tidak beraturan. Seragamnya yang berbeda pun tampak kacau entah apa yang telah terjadi padanya saat hendak menuju kesini.

"Kamu sudah membuat kami menunggu, cepat perkenalkan dirimu lalu cari kursi bertuliskan namamu" ucap bu Kinal ketus.

"Selamat pagi teman-teman, saya Cornelia Syafa dari SMA Karya Bangsa. Mohon bantuannya selama satu semester kedepan" ucap sang gadis seraya membungkukkan badan didepan kelas barunya untuk satu semester kedepan.

"Yah Selamat datang di SMA 48, silahkan kamu duduk pada meja yang sudah bertuliskan namamu" ucap bu Kinal.

"Baik bu" ucap gadis itu sambil tersenyum kaku.

"Lain kali saya tidak menerima keterlambatan lagi ya Cornelia" ucap bu Kinal ketus.

"Baik saya mohon maaf bu" ucapnya pelan merasa tak enak.

"Tunggu, satu lagi. Perbaiki penampilanmu, pastikan penampilanmu rapih di sekolah ini" ucap Kinal masih dengan nada kesalnya.

"Ba baik bu, sekali lagi saya mohon maaf" ucap sang gadis lagi sambil membungkuk.

Baru kali ini aku melihat pemandangan tak mengenakkan dikelas ini. kami disini sudah terbiasa oleh kedisiplinan bu Kinal selaku wali kelas kami yang secara khusus membimbing kami dipelajaran sains.

Melihatnya yang sedikit berantakan, membuatku merasa sedikit tidak nyaman.

Tunggu dulu...

Apakah dia berasal dari SMA Karya Bangsa?
Sekolah bantuan untuk para rakyat kecil itu? Bagaimana bisa dia berada disini?

Tidak heran penampilannya kacau saat ini.

"Aku harap kita tidak dekat selama dia berada disini, bahkan untuk mengobrol"
- batin Gita memohon.

Haiii Rikiy disiniii
Jangan panggil aku min atau thor ya walaupun ada yang bandel dikit sih hihihi
Ini hanya sekedar cerita jangan baper
Semoga suka yaa dengan cerita barunya♡

Sampai jumpa minggu depan (^_^)v

M E N C A I RTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang