Chapter 1.

269 36 0
                                    

Pagi hari ini di awali oleh omelan kecil Jennie di dalam hati nya mengenai pekerjaan yang mengganggu liburan nya. "Sialan sekali pagi pagi begini aku harus mengalami meeting mendadak, lebih bajk aku tidur dengan tenang di dalam rumah ku." Jennie pun bergegas berjalan ke ruang meeting.

"Maaf atas keterlambatan Saya." Jennie berucap dengan tegas lalu berjalan menuju meja nya.

Tak teras hari sudah siang dan meeting telat selesai. Jennie pun keluar ruangan nya dan tak lama dari itu, sekertaris nya menghampirinya. "Selamat siang Nyonya Ruby, Malam ini, kita memiliki jadwal undangan."

Jennie manaikan satu alis nya dengan bingung. "Aish undangan dari siapa? dan apakah itu penting, jika tidak, Saya tidak sudi menghadiri nya, ini adalah hari libur."

Sekertaris Jennie yang mengerti namun takut akan amarah Jennie pun segera menjelaskan. "Em begini Nyonya Ruby, kebetulan ini undangan makan malam sekaligus acara pelelangan dari Tuan Johnny, Dia berjanji jika Nyonya Ruby tertarik dengan salah satu disana, maka Nyonya tidak perlu membayar 100% hanya cukup membayar 3% sebagai bentuk cicilan hutang dia kepada Nyonya."

Jennie pun sedikit tertawa sembari mengangguk "Ah, bedebah itu masih ingat untuk membayar hutang nya? Meskipun aku tidak tertarik dengan undangan dia, tapi mari kita lihat, Saya akan menghadiri nya, tolong temani Saya, dan tolong bawa paling sedikit 6 pengawal untuk keamanan Saya, Dan satu lagi, jangan panggil dia Tuan, karna dia hanya bedebah"

Jennie pun meninggalkan sekertaris nya dan memasuki mobil nya. Dan tak lama mobil mahal itu pun melaju menuju rumah nya.

Tak berapa lama Jennie pun sampai di rumah nya, dia menekan area keamanan sidik jari dan tak lama pagar rumah nya yang tinggi itu pun terbuka. Jennie pun turun dan berdiri di depan pintu nya. "Buka pintu" Hanya dengan kata itu Jennie Pintu sudah terbuka dan Jennie sudah tidak perlu mengambil kunci dari dalam tas nya.

Jennie melangkah kan kakinya suara tumit sepatunya pun terdengar, di iringi ddengan itu, sang Kakak yang tak lain Jisoo keluar dari dalam kamar nya, Tak lupa dengan Handphone di tangan nya, sudah pasti Jisoo bermain game mobile.

Jisoo melirik adik nya sekilas. "Oh wow, hey Adik ku, mengapa wajah mu tampak terlihat Jelek?, Ah tidak tidak, maksud ku mengapa wajah mu terlihat sedang kesal?"

Jennie memutar bola matanya malas. "Kakak ku Jisoo, kita baru saja memulai percakapan pagi ini, dan Aku sebagai Adik mu, baru saja pulang kerumah ini karna liburan. Tidak kah hinaan tersebut sangat buruk?"

Jisoo tampak tidak perduli lalu dia bertiriak karna dia baru memenang kan permainan nya. "Wohoo, akhirnya aku menang!!!"

Jennie yang melihat itu pun menganga lalu lekas pergi dari hadapan Kakak nya tersebut.
Tak berapa lama Jisoo pun mengangkat kepala nya sembari menyimpan handphone nya di saku nya. "Eh, kemana Jennie? aneh sekali, tidak mungkin aku melihat Jennie dalam bentuk hantu?Jisoo yang merasa ketakutan pun kembali memasuki kamar nya, padahal dia tadi keluar kamar ingin memakan ayam panggang, tapi dia lupa karna sudah ketakutan.











Hari sudah malam, Jennie pun bersiap ingin pergi, Memakai dress serba hitam untuk menghadiri acara tersebut, karna Jennie tau bahwa acara itu akan banya sekali di hadiri orang, jadi dia tidak ingin memakai dress yang terlalu mencolok warna nya. Dengan sedikit polesan lipstik lagi dibibir nya, Jennie pun keluar kamar dan turun. "Buka" Pintu pun terbuka. Dapat dilihat sudah ada 2 mobil pengawal yang akan mengawasi Jennie depan dan belakang, dan tentunya ada mobil Jennie di tengah.

Jennie pun memasuki mobil tersebut dan pintu mobil itu langsung tertutup otomatis, Mobil pun berjalan kepagar lalu dengan sekali sidik jari pagar terbuka dan mobil melaju cepat ke tempat tujuan.



Mobil itu pun telah sampai tujuan nya. Jennie keluar dengan anggun di bantu 2 pengawal nya, dan pengawal lain siap siaga menjaga sekitar Jennie.

Saat ingin mamasuki ruangan tersebut, Johnny pun sudah menunggu untuk menyambut Jennie. "Selamat malam nyonya Ruby, Saya tidak menyangka Nyonya akan menghadiri acara murahan ini, silahkan masuk, acara akan di mulai 5 menit lagi."

Jennie tersenyum kecil. "Syukur lah kamu menyadari bahwa ini hanyalah acara murahan Johnny, Saya kemari karna hanya menghargai etikat baik mu untuk membayar hutang, padahal niat saya ingin menyita aset milik mu."

Johnny dengan wajah panik nya pun langsung terdiam dan berusaha tenang. "Saya janji Nyonya, Acara ini tidak akan sia sia, anda akan mendapatkan sesuatu yang menarik."

Jennie pun mengangguk. "Oke akan saya buktikan." Tanpa berlama lama Jennie mamasuki gedung tersebut, sudah terlihat ramai sekali, Namun sekertaris nya yang memahami keaman Jennie pun dengan lekas membantu Jennie untuk tenang.

Setelah Jennie duduk di barisan paling depan, tirai merah pun terbuka, Terlihat Johnny didepan sembari memegang mic nya. "Hadirin sekalian, izin kan saya membuka acara pelelangan ini, dimulai dari sekarang." Palu pun diketok sebanya 3 Kali oleh Johnny sebagai tanda pembukaan acara. Tak lama muncul lah sebuah lukisan indah. Semua orang mulai menawar, dan Jennie tidak tertarik, karna di setiap pelelangan pasti selalu ada lukisan, dan Jennie sudah sering memenangkan nya.


Setelah sekian lama menunggu Jennie yang merasa bosan pun ingin pergi karna dia merasa tidak ada barang yang menarik. Namun Johnny kembali berbicara dengan lantang nya. "Tuan tuan dan nyonya nyonya sekalian, Di harapkan untuk tidak meninggalkan acara ini, karna ini adalah bentuk pelelangan paling berharga dan paling jarang di perjualkan di perlelangan manapun."

Jennie pun membalik kan badan nya dan betapa terkejut nya dia melihat seorang wanita cantik seperti boneka duduk di bangku dan lampu menyoroti nya. "Saya persembahkan pelelangan trakhir dan paling ditunggu tunggu, yang akan sangat jarang Tuan dan Nyonya temui dimana pun, dia adalah gadis yang masih lugu dan akan kita lelang dengan harga tertinggi."

Jennie pun kembali duduk dan mengikutin Pelelangan tersebut. Setelah berdebat dengan beberapa pelelang yang tidak ingin kalah, Jennie pun ingat kata kata Johnny bahwa dia hanya perlu membayar 2% saja. Maka Jennie dengan lekas mengangkat tangan nya dan membeli dengan harga paling tinggi. Dan pada malam itu resmi sudah pelelangan tersebut di menangkan oleh Jennie ruby.

Restrained. JenlisaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang