Matahari sudah mulai terbit, dimana hari ini sudah menandakan pagi, Lisa yang sudah terbiasa bangun pagi cepat pun terbangun dan menatap wajah indah milik Jennie, lalu Lisa dengan keberanian nya mengelus pipi gembul tersebut.
Namun lama kelamaan Jennie pun terusik, Jennie pun langsung membuka mata indah nya. Dan betapa terkejut nya dia, melihat wanita cantik di depan mata nya sedang mengelus pipi nya. "Em, Selamat pagi dunia ku." Jennie berucap dengan pipi gembul nya yang memerah seperti warna tomat.
Lisa pun terkekeh dan juga meregangkan tangan nya sembari berkata. "Selamat pagi Jennie pipi gembul!"
Jennie pun cemberut mendengar nya. "Aku tidak mau kamu mengatai ku berpipi gembul, Jika aku akan gendut kamu mungkin akan meninggalkan ku karna aku akan jelek!"
Lisa pun lagi lagi tersenyum melihat tingkah wanita yang berada di kasur yang sama dengan nya. "Tidak, tentu tidak, aku sudah berjanji kemarin Jennie, aku tidak akan meninggalkan mu? benarkan? Aku akan menepati janji ku."
Lisa pun kembali mengelus pipi gembul milik Jennie. "Lagian aku suka pipi gembul mu, aku juga suka wanita gendut, mereka terlihat menggemaskan!"
Jennie menatap nanar wajah Lisa. "Ga! kalau pun aku gendut, wanita gendut yang harus kamu suka cuman aku, ga boleh ada yang lain."
Lisa tertawa dengan keras. "Baiklah baiklah Nyonya, tentu hanya pada mu."
Melihat nya sudah sangat membuat iri. padahal mereka baru berkenalan kamarin. Tapi tunggu tunggu, semua yang manis ini akan terasa menjadi api saat Lisa tau sifat posessif Jennie dan juga obsessi yang dimiliki nya saat melihat Lisa.
Jennie pun sudah memerintahkan sekertaris nya untuk melakukan pendaftaran di kampus yang Lisa mau dan di jurusan yang Lisa mau. Dan hari ini, jadwal kelas kampus Lisa adalah Siang, jadi pagi ini Lisa sedang di bawa oleh Jennie berbelanja baju. Tampak Jennie tidak ingin melepaskan rangkulan tangan nya pada Lisa. Jennie pun berpesan pada Lisa bahwa Dia harus mencium pipi Jennie setiap 6 menit sekali, dan Jennie akan membalas mencium pipi nya nanti.
Dan ya, dengan polos nya Lisa menuruti semua kemauan Jennie. Lisa mencium pipi gembul milik Jennie dan itu membuat Jennie selalu tersenyum. Ada sedikit orang mengambil foto terseny Jennie karna mereka menganggap itu lucu dan menggemaskan. Dan sekertaris pribadi Jennie terheran heran dengan itu.
Jennie pun telah selesai membelanjakan baju untuk Lisa, Jennie juga membelikan Handphone untuk Lisa. Saat ini mereka sedang berada di salah satu restoren.
"Sayang, aku sudah memasang beberapa aplikasi pengawas disana, Jika kamu memainkan nya maka itu semua akan tersimpan di handphone ku juga, jadi jangan coba coba selingkuh atau apapun itu. Karna aku akan selalu tau."
Lisa pun hanya mengangguk sembari masih mengunyah makanan nya. "Baiklah Jennie, aku akan mematuhi mu."
Jennie mendengus dengan kesal. "Berhenti memanggil ku dengan nama ku, panggil aku dengan panggilan kesayangan mu!"
Lisa menatap Jennie bingung. "Soal ini, teman ku pernah seperti itu pada pacar nya, namun aku bingung harus memanggil mu dengan panggilan apa."
Jennie terkekeh. "Cobalah dengan panggilan lucu dan menggemaskan seperti sayang atau lain nya."
Lisa tersenyum melihat tawa milik Jennie. "Baiklah, aku akan memanngil mu gembul jika begitu."
Jennie menampilkan wajah kesal nya. "Aku rasa itu bukan nama panggilan kesayangan?! Itu hanya seperti ejekan bagi ku."
Lisa pun tertawa dengan lepas mendengar tutur kata Jennie.
Hari sudahulai sore. Jennie pun mengantarkan Lisa kekampus dan Jennie berangkat kekantor nya untuk memeriksa kondisi kantor.
Lisa dengan linglung memasuki kampus nya. Jujur saja, Lisa sudah telat 2 tahun untuk berkuliah namun disini lah dia. Berkat Jennie, dia jadi bisa melanjutkan kuliah nya dan juga berada di tingkat yang seharus nya. Lisa tau Jennie pasti melakukan nya dengan duit nya, Ntah sudah berapa duit di habis kan oleh Jennie dan Lisa tidak ingin melarang itu.
Lisa memasuki kelas dan langsung di sambut hangat oleh dosen nya. "Nyonya selamat datang, silahkan perkenal kan dirimu."
Lisa pun tersenyum dan mengangguk. "Nama saya Lalisa pranpriya, saya tidak tau bagaimana mengenalkan diri dengan baik, jika kalian ingin mengenal saya lebih dalam, kita dapat berteman."
Seorang wanita pun menganggkat tangan nya. "Bagaimana Jika aku mengenal mu dengan cara berpacaran?"
Seisi kelas yang hening pun langsung menjadi ramai karna suara tawa mereka.
Lisa pun dengan linglung menjawab. "Tapi sejujur nya aku sudah di miliki oleh orang lain, jadi ku rasa itu bukan lah ide yang baik."
KAMU SEDANG MEMBACA
Restrained. Jenlisa
Roman pour AdolescentsLisa yang awal mula nya mengira bahwa Jennie akan menolong nya. Namun ternyata itu semua salah, Jennie hanya berbuat semanis gula di awal, namun lama kelamaan sifat nya semakin arogan dan posesif, dia mengekang Lisa keluar, dan dengan siapa Lisa ber...