Hari ini terik sekali. Matahari seakan tak berhenti menggigiti kulit Lee yang tergesa-gesa menyeberangi lapangan baseball menyusul 2 sahabatnya, Emily dan Elisa.
"Emy...!!Lisa...!!!" teriak Lee sekencang-kencangnya hingga menarik perhatian beberapa murid yang ada di piggir lapangan. Ada yang terus memandang kagum pada sosok yang sedang berlari itu. Ada juga yang melirik iri pada Emy dan Elisa yang sedang ditujunya
Serentak dua gadis berkulit putih itu berhenti dan dengan reflek menoleh ke sumber suara. Mereka melihat Lee yang tergopoh-gopoh berlarian di tengah lapangan baseball, sesekali Lee membenarkan letak tasnya yang akan jatuh karena terguncang saat dia berlari.
Akhirnya Lee sampai pada dua sahabatnya itu. Ia mengatur napasnya yang terengah-engah saat berlari tadi, kemudian ia mulai bicara.
"Kalian kenapa langsung ninggalin aku sih,heh..." nada suara Lee terdengar sedang sebal, napasnya juga belum tertata.
"Maaf kami tadi buru-buru, Elisa mengajakku ke caffenya yang baru." Emily agak kasihan melihat Lee terengah-engah
"Dan kalian tidak mengajakku???"kini nada suara Lee meninggi
Elisa tersenyum, "Maaf tapi ini caffe khusus anak perempuan, tapi kalau kau mau ikut juga tak apa, nanti aku kenalin ke anak-anak lain deh.." ajak Elisa.
"Khusus anak perempuan??ada ya yang seperti itu??tapi walau kalian tak mengajakku kan kita bisa bareng sampai jalan raya." Lee masih tetap sebal.
"Iya iya maaf..jangan manja gitu dong, ayo jalan." Elisa mengalah. Tapi masih tidak merasa berdosa sama sekali.
"Siapa yang manja ha??!!"
"Sudah-sudah, jangan seperti anak kecil. Baru juga masalah kecil begini." Emily melerai. Dan akhirnya mereka sama-sama diam.
Merekapun beriringan menuju gerbang Alexsus high school, Lee masih saja mengeluh tantang kejadian tadi.
"Kami kan sudah minta maaf, kau masih saja ribut Lee." Emily sekarang yang sebal sedari tadi mendengarkan ocehan Lee.
"Aku tak bisa begitu saja memaafkan orang yang lupa akan sahabatnya." Lee ngeyel saja
"Ya ampun Lee....kami bukannya lupa padamu,haha.." Elisa tertawa kecil, "kalau kami lupa kami tak akan mengenali wajahmu saat ini." canda Elisa.
"Oke,aku penya satu syarat untuk memaafkan kalian kalian harus mengantarku ke suatu tempat awal liburan akhir tahun ini!!" paksa Lee
"Kemana??"Emily tertarik
"Ya kemana saja entah aku belum menentukan, tapi yang pasti kalian harus ikut."
"Maaf Lee awal liburan ini aku sudah janji dengan papaku, aku akn pergi dengannnya ke Kanada." Elisa tak terlihat menyesal, justru Lee lah yang tambah sebal.
"Tenang..aku bisa kok.."Emily memperbaiki keadaan.
Lee akhirnya tersenyum juga, "Ini baru sahabat sejatiku." Lee merangkul Emily
"Sebagai gantinya nanti kuberi oleh-oleh deh... terserah kau mau minta apa saja." Elisa agak merasa bersalah kali ini. Lee pun jadi tambah girang.
Mereka bertiga akhirnya sampai di depan gerbang, Lee langsung naik bus sedangkan Emily dan Elisa masuk ke mobil Elisa.
@@@
Emily, Elisa dan Lee adalah trio unik yang sejak pertama kali bertemu di sebuah sekolah menengah umum langsung klop. Sejak saat itu pula mereka bersahabat, bahkan bisa dibilang mereka lebih dari sekedar sahabat, mereka seperti layaknya saudara kakak beradik.
KAMU SEDANG MEMBACA
Magical of Zeelagoys
FantasyEmily Zeelagoys adalah gadis biasa dari keluarga biasa yang mempunyai sahabat yang luar biasa. Lee, anak laki-laki most wanted di sekolahnya serta Elisa, gadis cantik nan kaya. Dibalik itu semua, takdir membawa Emily pada suatu kehidupan yang tak pe...