Kacau

0 0 0
                                    

Hari ini kebetulan ada kakak dari salah satu temanku yang berkunjung ke kamar kami. Entah kenapa saat itu aku memikirkan cara untuk kabur dari pesantren ini.

Saat wanita itu hendak pergi, aku mengejarnya dan meminta tolong untuk membawa aku pergi.

"Terus nanti kalo satpam nanyain gimana?" Tanya dia.
"Tolong bilangin mau bawa aku main kak."

Karena bingung, akhirnya dia mengiyakan. Saat sampai di gerbang, satpam langsung bertanya kenapa aku ikut dengan wanita itu.

Tanpa basa-basi wanita itu mengatakan bahwa dia akan membawaku main sebentar. Tanpa curiga sama sekali, satpam itu langsung mengizinkanku untuk keluar.

Sesudah keluar dari gerbang, aku langsung pergi naik angkutan umum karena aku dan wanita itu pergi ke arah yang berbeda.

Rasanya ingin cepat-cepat untuk sampai ke rumah. Aku berlari menuju rumah saat turun dari angkutan umum. Aku masuk ke rumah, mencari Ayah dan masuk ke kamar Ibu. Aku lihat Ayah yang sedang berdoa selepas solat.

"Ayah."
Ayah yang sedang berdoa langsung menoleh ke arahku dengan wajah yg terkejut. Dia menghampiriku dan memelukku.

"Ya Allah nak, Ayah baru aja doain kamu biar betah disana. Kenapa kamu bisa tiba-tiba disini?"

Aku tidak bisa menjawab pertanyaan Ayah, aku hanya bisa menangis sesenggukan. Tak lama dari situ, Ibu datang menghampiriku. Mereka terus bertanya kenapa aku bisa ada di rumah. Aku menjelaskan bagaimana aku bisa keluar dari pesantren itu. Mereka tampak sudah kebingungan dengan semua yang terjadi.

Sampai akhirnya aku tidak masuk sekolah selama 5 hari. Aku yang sedang tertidur mendengar Ibu teriak marah-marah. Namun saat aku membuka mata, tumpukan buku-buku besar sudah hampir menutup kaki sampai pinggangku.

Aku menoleh ke samping dan disitu ada Ibu yang terlihat kesal. Aku tidak tahu apa yang sebenarnya terjadi. Ibu menarikku dari kasur menuju kamar mandi. Pengelihatanku gelap, namun beberapa menit dari situ aku bisa melihat bahwa aku berdiri di kamar mandi dengan keadaan seluruh badan basah.

Aku sangat kebingungan. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa aku ada di kamar mandi seperti ini? Apa yang Ibu lakukan?

Karena aku tetap menolak untuk kembali ke pesantren, akhirnya Ibu dan Ayah menyuruhku untuk pindah ke sekolah lain dengan syarat harus ke sekolah Islam.

Aku meng-iyakan karena aku benar-benar tidak ingin kembali kesana. Aku, Ibu, dan Ayah pergi ke pesantren untuk mengambil barang-barangku. Teman-temanku disana bertanya kenapa aku tidak masuk selama 5 hari ini. Aku hanya bisa menggelengkan kepala dan tersenyum.

Setelah mengambil barang, aku langsung menyiapkan berkas untuk daftar ke sekolah baru ku.

Ada hal aneh lagi yang terjadi. Saat mengambil foto untuk persyaratan, rambutku tidak bisa di atur sama sekali.

Pada saat itu rambutku menggantung di atas bahu, Ibu yang memotretku dengan ponselnya. Namun saat melihat hasil foto itu, rambutku sedikit lebih panjang dan berada di depan bahu.

Beberapa kali Ibu mengatur rambutku agar ke belakang, namun hasilnya tetap sama. Karena buru-buru, akhirnya Ibu langsung mencetak foto itu.

Saat aku lihat hasil foto itu, ada hal janggal lagi. Rambutku memanjang tepat di dada ku.

Ada apa ini?

DENDAMTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang