"Hei, kami akan nongkrong dengan Kushida-chan dan teman-temannya nanti, kau
mau ikut juga?"
Di salah satu kelas sore, aku secara tidak sadar menuliskan catatan dari papan tulis
saat aku menerima sebuah teks.
Oh ... apakah ini yang mereka sebut sebagai kehidupan siswa yang muda? Ini adalah
pertama kalinya aku diundang ke suatu tempat setelah pulang sekolah oleh teman-
teman. Aku tidak memberikan alasan untuk menolak, tapi aku bertanya siapa yang
akan pergi.
Jika ada banyak orang yang tidak aku kenal, aku mungkin tidak akan pergi. Ini akan
agak canggung.
Aku cepat mendapat jawaban. Tentu saja, Ike, Yamauchi, dan Kushida pergi. Lalu,
termasuk aku, lima orang lainnya. Orang yang aku tidak tahu. Jika begitu, maka aku
rasa tidak apa-apa. Aku menjawab, mengatakan bahwa aku akan pergi, dan jawaban
lain segera kembali.
"Kushida-chan milikku, jadi jangan menghalangi! Ike-sama"
"Tidak, tidak, Kushida-chan adalah targetku, jadi kau mundur, Yamauchi"
"Haa? kau mengatakan bahwa kau juga membidikinya? Apa kau mencoba berkelahi
dengan ku? Ike-sama"
Kuharap mereka berhasil, tapi mereka mulai memperebutkan Kushida.
Aku pikir nongkrong sepulang sekolah pasti menyenangkan, tapi sekarang
sepertinya merepokant.
Ketika kelas berakhir, aku meninggalkan sekolah bersama Ike dan Yamauchi.
Karena kampusnya begitu besar, aku masih belum banyak menjelajahi halaman
sekolah.
"Kita berada di kelas yang sama, tapi kita tidak bisa pergi bersama Kushida ..."
"Dia harus berbicara dengan salah satu temannya di kelas lain. Lagipula, Kushida-
chan adalah orang yang populer."
"Mungkin ... dia sedang berbicara dengan anak laki-laki?"
"Tidak apa, Ike, sudah dikonfirmasi. Dia sedang berbicara dengan seorang gadis."
"Bagus."
"Apa kalian serius pergi ke Kushida?"
"Tentu saja, dia benar-benar adalah keinginan hatiku."
Yamauchi pasti punya pendapat yang sama, karena dia terus mengangguk setuju.
"Nah, kau akan pergi ke Horikita, bukan? Dia cantik, aku akan memberimu itu."
"Tidak, tidak ada yang terjadi di sana. Serius."
"Benarkah? Di kelas, bukankah kalian saling melirik dan berpegangan tangan? Acara
pahit dan menyebalkan itu?"
Saat Ike mendesakku untuk mendapatkan jawaban, aku melihat Kushida berlari
mendekat.
"Maaf karena terlambat, terima kasih sudah menunggu!"
"Oh, kita sedahm menunggu Kushida-chan. tunggu, kenapa Hirata disini !?"
Ike yang dengan penuh semangat melompat-lompat, tiba-tiba mundur selangkah
dan jatuh tersungkur. Sungguh aneh.