1

70 3 0
                                    

"assalamualaikum "salam Aliya saat memasuki dapur.

"Wa'alaikumsalam "

Semuanya pun memakan dengan khidmat dan tidak ada yang berbicara kecuali dengan sendok dan piring, setelah selesai makan mereka berkumpul di ruang keluarga.

"Dek "panggil Gus Nizam pada Aliya.

"Dalem ,apa bang?"tanya Aliya.

"Kamu ga ada niatan untuk nikah gitu?"pertanyaan dari Gus Nizam  itu membuat  syok.

~masih SMA juga udah disuruh nikah gilo kali abang gue~batin Aliya

"Ga ada ,orang Adek juga masih sekolah,yang ada itu Abang yg harus nikah".Aliya menatap sinis abangnya

"Nanti kalau ada jodohnya"jawab santai Gus Nizam .

"Halah alasan aja, jadi tanya tentang jodoh gitu aja jawabannya nggak ada yang lain" sewot Aliya

"Ya terserah Abang lah".

Mereka pun berdebat terus menerus ya Abi dan umi pun jengah menatap mereka yang tengah berdebat yang tidak berinfaedah itu karena mereka tidak mau diam dan tidak ada yang mau mengalah berdebat.

"Nizam sudahlah mengalah dengan adikmu" tegur umi nur .

"Ya gak bisa lah umi"tolak Gus Nizam .

"Udah tua nggak mau ngalah lagi" gumam Aliya tapi masih terdengar oleh Gus Nizam ,Gus Nizam pun menatap nyalang adiknya.

~masih muda gini di bilang tua~batin Gus Nizam.

"Heh enak aja kamu bilang Abang tua"

"Kan emang tua "ejek Aliyah .

Gus Nizam yg melihat wajah adiknya yang menyebalkan itu ingin sekali menabok nya ,tapi apalah daya ia tidak bisa.

"Sudah-sudah jangan berdebat lagi ,ayo kita sholat terlebih dahulu"tegur Abi Rizi kepada dua anaknya itu yg tengah berdebat.

Setelah mendapat teguran dari sang abi mereka pun berhenti berdebat tapi masih ,saja saling menatap sinis satu sama lain .

Mereka pergi bersama ke masjid yang akan menjadi imam nya adalah Gus Nizam.

Saat di perjalanan menuju masjid Gus Nizam mempunyai ide untuk menjahili sang adik .

~enak nih jahilin si Aliya~batin Gus Nizam.

Gus Nizam pun berjalan mendekati Aliya di samping sang umi ,Aliya yang tau pun menjadi was² karena dia Takut jika di pegang nanti wudhu nya bisa batal,Dan Aliya sangat malas untuk berwudhu kembali.

"Isss Abang ihhhh jangan Deket²"bukanya menjauh malah semakin dekat.

"Dek deketan dong masak jauhan sih sama Abang"ucap Gus Nizam sambil terkekeh.

Melihat wajah sang adik yang  sinis menatap nya semakin membuat Gus Nizam ingin menjahili sang adik tentu nya.

Umi dan Abi yg melihat itu pen hanya bisa menggelengkan kepalanya dan bersabar .Aliya yang sudah tak taha. Dengan kelakuan sang kakak pun mengadu kepada sang umi .

" Umiii Abang izam Lo"rengek Aliya pada sang umi.

"Bang udah kasian adiknya".tegur sang umi .

"Iya² maaf dek Abang cuman bercanda"maaf Gus Nizam sambil terkekeh kecil .

"Ga lucu taukk bang"ucap Aliya sambil memajukan bibirnya,dan itu terlihat sangat lucu dengan pipi yang menggembung .

" Ihh lucu banget Adek siapa sih"ujar Gus Nizam  sambil mencubit pipi adiknya.

"Kamu nanyek"jawab Aisyah dengan nada ketus.

Saat sudah memasuki area masjid Gus nizam langsung merubah raut wajah Nya menjadi datar dan dingin.dia akan bersikap hangat hanya kepada keluarga nya saja

"Gus Nizam ganteng banget"

"Calon suami akuu "

"Yeeee halu Lo ketinggian"

"Biarin lah orang sama ² ga nyata jugak ,ya kan Thor"

"Iya terserah"author.

Sedangkan yang dibicarakan tak merespon sedikit pun .

"Assalamualaikum Ning Aliya "sapa santri berjalan memasuki serambi.

"Wa'alaikumsalam"jawab Aliya dengan senyuman ramah.

xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx

"Kapan kita akan membunuh gadis itu"tanya seseorang dengan topeng di wajahnya.

" Segera ,kira tinggal tunggu tanggal main nya saja "jawab wanita yang di samping pria tadi.

"Aku sudah tidak sabar ingin bermain dengan nya "

"Sama juga dengan ku"

Santriwati Cantik Itu Istriku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang