CHAPTER 2

9 3 0
                                    

"Rin, udahan bacanya?" tanya Satria penasaran, kemudian ia mengikuti arah pandangan Karina.

Terlihat Farhan menyuapi Vina makan.

"Rin?"

Karina tetap diam.

Satria hendak memeluk Karina bermaksud ingin gadis itu meluapkan semua emosi yang sedaritadi ia tahan. Namun, Karina menepisnya karena tiba-tiba bel masuk sudah berbunyi.

"Aku mau masuk kelas, makasih ya. Nanti aku pulang bareng Farhan, jadi gak usah nungguin aku." ucap Karina berjalan pelan.

"Bareng Farhan gimana sih, Rin? Kamu tiba-tiba diam karena lihat dia kan tadi? Rin, stop! Berhenti sakitin diri kamu sendiri. Dia itu udah kelewatan." Satria, laki-laki yang selalu hangat kini terlihat marah.

"Aku sayang sama dia, Ya! Kamu juga tau  kan? Bahkan semesta pun tau! Kenapa sih semua orang seakan bikin aku dan Farhan marahan terus?" Karina berbalik marah kepada Satria.

"Rin, jangan mau dibegoin terus sama dia! Kamu juga hari ini jajanin dia lagi kan? Ngapain sih? Kamu tau gak, dia ngasih jajanan itu buat cewek lain! Dia juga bawa uang, Rin. Uang itu cuma dia keluarin cuma buat cewek itu! Sadar, Rin!" Satria bersikeras ingin Karina tersadar dari kebucinan.

"Terserah aku, itu kan uang aku. Aku mau masuk kelas." ketus Kirana berlari meninggalkan Satria yang menunduk.

********

         Karina duduk dikursi nya dan mencoba fokus mendengarkan penjelasan dari guru sosiologi. Sulit rasanya untuk fokus karena dipikiran nya selalu terlintas Farhan, Farhan dan Farhan.

"Jadi, ibu minta kelompok yang sudah dibentuk minggu kemarin untuk maju mempresentasikan materi. Silahkan kelompok pertama Karina, Feby, Riffah dan Billa." ucap Pira, guru sosiologi.

         Karina dan teman sekelompoknya maju ke depan kelas. Tanpa Karina sadari, Farhan tampak menatapnya kesal. Ya, laki-laki itu merasa tidak suka karena Karina selalu bisa menyaingin nya di kelas.

         Ditengah presentasi nya, Karina mendadak terjatuh. Gadis itu pingsan. Suasana kelas langsung heboh namun hanya sekilas karena Feby, Riffah dan Bila langsung berinisiatif meminta izin untuk membawa Karina ke UKS.

"Han, cewek kamu pingsan tuh kok kamu biasa aja sih?" tegur seorang siswa bernama Ghandi.

"Kan masih ada cewek satunya, hahahaha!" sambar seorang siswa lain bernama Andi.

Farhan bangkit dari duduknya dan meminta izin untuk menyusul ke UKS.

********

         Cukup lama Karina pingsan, sebenarnya ia pingsan hanya sebentar namun Feby menyuruhnya untuk tidur sampai jam terakhir.

Kirana membuka matanya dan berusaha duduk dibantu seorang laki-laki yang ternyata adalah Farhan.

"Han?" Karina tersenyum dan langsung memeluk Farhan dengan erat. Farhan membalas pelukan nya.

"Kamu kurang tidur ya, Rin?" tanya Farhan.

Karina terdiam sejenak dan mengangguk.

"Jangan sedih terus ya, ayah kamu pasti udah tenang disana. Aku nanti anterin kamu pulang ya. Sekalian ziarah." ucap Farhan mengusap punggung Karina.

"Ekhem! Ekhem!"

Tanpa Karina sadari, ternyata ada Satria juga di sudut ruangan.

Karina refleks melepaskan pelukan nya dari Farhan.

"Han, saya pamit ya. Hati-hati kalian pulang nya jangan lewat jalan raya. Sore ini ada razia di deket SMK." ucap Satria sambil membuka pintu.

"Iya kang, maaf ngerepotin." ucap Farhan.

Menjadi Bayanganku Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang