°|3.happen|°

118 10 1
                                    

Ace yang belum pergi dari sekolah sedang termenung dimeja. Tatapannya kosong , disekitarnya belum sepi masih banyak temannya .

"Ace. Kau sedang apa? Oh.. gamon kan kau , makanya jangan cinta bertepuk sebelah tangan , kasian amat sahabat ku " ia selalu berada di samping Ace mencoba menghiburnya .

"Sabo Aku harus apa ? Ternyata Sakit" Lirihnya memijat pangkal hidungnya frustasi.

"Aku ga yakin bisa fokus latihan voli besok.. "

" Ngapain lagi? Semua cara aku ke kau ga pernah mempan, dia memang sudah memiliki orang lain " balas Sabo

"Sanji manfaatin aku selama ini?.. "

"Aku pikir tidak, kau yang berlebihan. Kau tau dia selalu diam namun kau yang  semakin mengusiknya "

"Gw udah capek capek, dapatnya kayak begini. Bingung banget gw, gw udah ga punya siapa-siapa"

' terima kasih telah mengajarkanku arti berjuang dalam kesendirian. ' gumam Sabo.

Sedikit rahasia. Sabo memiliki perasaan terhadap Ace , Namun ia tau mereka hanya sebatas sahabat ia tak mau merusak hubungan sebagai sahabat

"Aku tau Sanji itu baik. bisa jadi ada hati yang memang sedang dia tunggu. " Ucap Sabo lembut

"Apa aku harus berhenti dengan semua usaha ku ?"

"Kau seharusnya sudah tau jawabannya kan " Sabo menghela nafasnya berat air matanya tidak sanggup untuk tidak jatuh

Ace menatapnya sedu, "anggap saja beberapa bulan di luar negeri sebagai healing, aku bakalan nemenin kamu ace" Sabo mengelus Surai hitam tersebut dengan lembut.

.

.

.

.

.

.

Saat ini dan detik ini kedua Rival sedang dalam masalah yang amat besar, bahkan pihak sekolah sudah tau beritanya sangat dalam

Ingin sekali Sanji berteriak ketika Zoro dan dirinya bertemu di ruang BK. Sanji  tak pernah berpikir akan berada di sini bersama masalah yang besar

Kini Guru killer yang dikenal dengan nama Viola ,sangat cantik namun emosional, Romantis tapi manipulatif

"Jadi kalian tau apa salah kalian dipanggil kesini?" Tanya Viola dengan kharisma nya

" Tidak " hanya Zoro yang menjawab tegas, sedang kan sanji dengan suara lirih

"Kau tau Sanji? Saya kecewa dengan kamu hari ini . Kamu adalah murid yang saya banggakan . Hanya tugas saya menegur kalian berdua tapi hati saya tidak ingin memberikan hal ini." Sebuah kertas diberikan kepada sanji

'peringatan jika sekali lagi ketauan membuat masalah dan membuat malu sekolah akan dikeluarkan dengan rasa hormat kami' singkatnya dikeluarkan dengan sepenuh hati

(Udah deh (⁠ ⁠⚈̥̥̥̥̥́-⚈̥̥̥̥̥̀⁠) gw ngasal)

Sebenarnya sanji tidak langsung membaca surat cinta tersebut,namun dia tau apa saja isinya.

"Jadi apa hubungan kalian berdua?!. Roronoa apa kau melecehkan Sanji!??" Ucap viola tegas butuh sebuah penjelasan

"Tidak, kami memang memiliki hubungan.. Kita berpacaran. " Ucap Zoro sedikit terkekeh

"Hm.?" Viola sedikit ngeleg , ia tidak langsung menyadari sesuatu

" Dan aku sebagai yang 'diatas' akan bertanggung jawab penuh untuk Sanji , karena aku yang menciumnya saat itu" setelah menyebutkan kata kata tersebut zoro merangkul pinggang sanji , membuat sanji memerah malu didepan viola

'kau akan ku bunuh setelah ini Zoro bakayaro'

" Status percintaan ya? Eh.. chotto matte! Apa maksud mu berpacaran" mata viola melotot kaget, mata viola tak bisa berbohong seberapa terkejutnya dia

"Ehh?? Viola-sama apa kau baik-baik saja? " Melihat keadaan viola yang terduduk lemas membuat sanji khawatir

" Tch. " Zoro mendelik kesal

Viola berdiri dengan tegak, lalu melangkah ke arah Zoro, menatap tajam
"Jangan membawa Sanji kedalam masalahmu , dia sudah banyak membuat sekolah ini maju . Kalau dia kenapa Napa kau harus berurusan dengan ku" bisik viola

"Wakatta , sekarang bolehkah kami pergi? Sebagai gantinya kau boleh memberi tau semua guru tentang hubungan kami" setelah itu zoro menarik tangan sanji untuk pergi dari situ

" Marimo! Itu Tidak sopan! "

"ha'ik gomenne " Zoro mendekatkan wajahnya ke tangan sanji lalu mengecup tangan putih tersebut

"Kenapa kau bilang kalau kita berpacaran huuhh? baka marimo!" Sanji mendengus kesal lalu menundukkan kepalanya

"Siapa yang menyuruh mu tidak menemui ku?"

Sanji mendelik galak kearah Zoro sedang kan dia tersenyum smirk penuh arti.

"Kau sekarang milikku Alis kriting... " Geraman indah Zoro , membuat sanji memerah tak karuan

"L-Lepas! " Sanji menarik tangannya karena sudah merasa tidak nyaman dengan tatapan intens zoro

"Hehe.. Sanji kau tau aku sekarang mengerti kenapa Ketos genit itu menyukai mu. " Zoro berjalan berdampingan dengan Sanji .. sangat santai.

"Ya.. kejadian tahun lalu saat ada rumor aku yang anak baru menolak cinta kakak kelas tampan.. ia memang tampan aku  akui..but.." Sanji menggeleng cepat bingung mau bicara apa lagi.

Ia juga flashback saat musuh Ace ingin melecehinya.. itu menyakitkan ia juga trauma sebagai murid baru .. tapi ia tidak peduli.

'fuck that time.'

Sanji menunduk lemas, tak paham dengan semua ini yang sudah berlalu tidak terasa semua tatapan aneh semua orang hilang kini yang ada tatapan benci.. aku merindukan tatapan kagum.

'ahaha benar juga selama ini aku berjuang sendiri.. tidak peduli sama sekali.. ' batinnya

"Itu lucu, kenapa kau menolaknya? Lalu kau membiarkan rumor kita yang pacaran. Apa kau menyukai ku?" Pertanyaan Zoro membuat Sanji kembali kesadarannya,lalu menatap Zoro tajam dengan wajah memerah

" Kau yang memulai semua sialan! " Geram Sanji lalu memukul dada bidang Zoro dengan kuat .

Zoro terkekeh gemas.. melihat tingkahnya yang sangat menggemaskan .

"Kita sudah berpacaran kan setelah ini aku akan menikahimu.. " ucapannya terdengar seperti janji.

" Setelah ini Kapan! " Tanya Sanji ingin menendang Zoro sekarang juga.

" Setelah kita lulus sayang ~ "

/Bukh

Sanji menendang selangkangan milik Zoro yang menatapnya genit

"Aku tidak percaya kau akan lulus! Bocah sialan! " Sanji memerah lalu berlari meninggalkan Zoro yang kesakitan.

.

.

.

.

.

.

851kata><






ZS - Aidoru.  •♪アイドル♪•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang