•|2.Sorry|•

123 11 0
                                    

Sanji bergegas pergi tidak mau melibatkan siapa siapa . Seharusnya sanji masuk kelas saat itu tapi.. dia harus menyelesaikan masalahnya sendiri.

Segerombolan orang menghampiri lorong buntu itu,mengikuti pergerakan sanji yang tau mereka ingin apa.

'ini konyol mereka lebih banyak daripada yang kupikir kan.. ' sanji melangkah mundur lalu menyenderkan kepalanya ke belakang

" Kau... Yang membuat zoro dihukum? Tch. Pembuat onar " ucap salah satu dari mereka

"Kau harus kami habisi , Sialan berani beraninya kau membuat Zoro dihukum, disuruh tobat 20 menit , kalau begitu kau harus kami habisi " segerombolan orang tersebut mulai maju ,sanji menatap tajam mereka

Mereka memulai dengan bacotan frontal mereka, maki makian yang tidak ada gunanya untuk sanji

"Mahavir .. Arkana ... ternyata kau juga ikut bergabung dengan mereka" bisik sanji ,Arken panggilannya hanya terdiam namun terkesan dengan tatapan menantang dari sanji.

Arken dan Sanji saling memiliki dendam karena Arken yang mendukung orang yang ingin melecehinya dahulu dan menganggap sanji Remeh, dulu sanji hanya bungkam karena tidak memiliki siapa siapa tapi sekarang matanya terbuka lebar melihat teman sekelas nya.

Sebelum kamu dapat mengendalikan tubuh lawan, kamu harus terlebih dahulu mengendalikan pikirannya.

"Aku benci orang bermuka dua, Sulit memutuskan muka mana yang harus kutampar terlebih dahulu. Kupikir kau jahat ternyata bajingan berkarat . " ucap sanji membuat semua nya terdiam

Hanya arken yang tertawa kecil, lalu melangkah maju

"Kau sungguh malang.. masih mau melawan kami semua? Tidak takut seperti dulu vinsmoke? "

"Laki-laki akan merasa lebih rendah dari pecundang bila dikasihani ketika dirinya kalah." sanji mengepalkan tangannya.

'aku tidak takut sama sekali kalau mau tidak usah menggunakan senjata cukup tangan kosong'

"Senjata paling kuat di bumi adalah jiwa manusia yang terbakar." Sanji dulunya suka karate karena pamannya namun dia berhenti, dan berlatih kalau butuh pelampiasan.

(Ini kalau aku bilang ada api di kaki sanji apa ga kejang kejang tuh segerombolan)

Lampu kedap kedip samar membuat suasana semakin menegangkan

Sepertinya mereka sudah terbawa emosi , mereka pun sekali lagi memaki sanji dengan lebih panas

"Teruskan omong kosong kalian ,kalau aku menguap aku tertarik. "

Sanji berdiri dengan normal lalu maju ..

.

.

.

.

.

.

" KAU SENDIRIAN BUKAN APA APA BAGI KAMI BAJINGAN , JANGAN SOK KUAT "

"Setidaknya sadar diri Kau itu seperti banci, tidak sama seperti Zoro!! "

" Ada yang menyebut namaku? wah disini sangat meriah, jangan menyentuh nya. " ucap seseorang membuat semuanya berhenti sanji yang sedang serius kebingungan, Zoro datang karena ia ingin ke kelas tapi malah bertemu dengan mereka

"S-suara ini..!? BANG ZORO??!! " Ucap mereka bersamaan

'bagus Zoro sudah datang dia akan membantu kita menghabisinya' gumam Arkan lalu menatap sanji Remeh

"Hentikan semua ini."

"Tapi Rafasya?? Dia sudah membuat mu dihukum dia harus kita habisi! " Zoro menulikan pendengaran nya

ZS - Aidoru.  •♪アイドル♪•Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang