Happy reading!!!
"Apaa!!"
"Ya, saat itu aku kembali ke sini untuk liburan bersama keluarga kecilku, tapi siapa sangka liburan yang kami rencanakan berubah menjadi malapetaka bagi kami dan membuat kami terpisah" ucap Xiao Xingchen.
"Daddy..."
Panggilan tersebut mengalihkan semua orang yang berada disana menatap kedua sosok mungil diantara mereka.
Wang Yibo berjongkok menyamakan tingginya dengan Yixi.
Brugghh
Yixi menubrukkan tubuhnya pada Yibo "Yiyi rindu daddy" ucap Yixi membenamkan wajah didada bidang Wang Yibo. Tanpa sadar Wang Yibo pun membalas pelukan Yixi.
"Dia" tunjuk Carmen pada kedua bocah kembar tersebut.
"Mereka adalah anak-anak Yibo dan Zhanzhan" ucap Xiao Xingchen.
Wang Yibo yang mendengar pengakuan
Xiao Xingchen menatap kedua anak kembar tersebut tak percaya.Kemudian ia kembali memeluk kedua anaknya dengan erat seolah tak ingin berpisah.
"Maaf... Maafkan daddy yang tak bisa menemukan kalian" ucap Wang Yibo pada kedua anaknya.
"Nak Yibo, ini bukan salahmu, selama ini aku yang menutup akses kalian mencari Zhanzhan, aku hanya tidak ingin putraku terluka lagi, terlebih Chen Zhuliu aku yakin ia masih mencari keberadaan putraku" ucap Xiao Xingchen.
"Chen Zhuliu..."
"Ya, karena ulahnya aku kehilangan istri dan putraku" ucapnya.
"Terima kasih selama ini kalian sudah merawat dan membesarkan putraku dengan baik" tambah nya lagi dan membungkukkan badannya.
"Tu- Tuan Xiao anda tidak perlu melakukan itu?" ucap Wang Daren menghentikan aksi Xiao Xingchen.
Tak berselang lama dokter pun keluar dari ruang IGD.
"Dok bagaimana keadaan putra saya?" tanya Xiao Xingchen.
"Tuan Zhan saat ini baik-baik saja, tapi apa boleh saya bertanya sesuatu?" tanya sang Dokter.
"Silakan dok"
"Apa sebelumnya Tuan Zhan mengalami kecelakaan atau benturan yang sangat keras dibagian kepalanya?" tanya dokter tersebut.
"Ya, Lima tahun yang lalu putra saya pernah diculik dan dokter mengatakan Xiao Zhan mengalami amnesia retrograde akibat benturan yang sangat keras dikepala nya. Ada apa dok? apa terjadi sesuatu?" Xiao Xingchen menjelaskan.
"Tidak ada hanya ingin memastikan, karena saat kami memeriksanya Tuan Zhan mengeluh kepalanya sangat sakit. Tapi sekarang Tuan Zhan baik baik saja kalian sudah bisa menjenguknya" ucap Sang Dokter memberitahu.
Sementara itu, Wang Daren Carmen dan Yibo tak bisa menyembunyikan raut wajah terkejut mereka saat mendengar penuturan Xiao Xingchen.
Setelah dokter pergi Xiao Xingchen masuk kedalam ruang IGD tersebut.
"Zhan bagaimana keadaanmu nak?" ucap Xiao Xingchen begitu tiba dihadapan Xiao Zhan.
"Zhanzhan baik-baik saja pah" jawab Xiao Zhan.
Tak berselang lama pintu ruangan tersebut kembali terbuka menampilkan tiga sosok orang yang selama ini di rindukannya.
"Grandpa, mama, daddy" ucap Xiao Zhan tercekat.
Kemudian ia menundukkan kepalanya dan meremat ujung bajunya saat melihat raut wajah dingin Wang Daren.
Greebb
"Maaf.. Maafkan grandpa.. Grandpa saat itu terbawa emosi dan tidak mendengarkan penjelasanmu terlebih dahulu, sekali lagi grandpa minta maaf" ucap Wang Daren memeluk Xiao Zhan.
"Grandpa... Hiks... Zhanzhan salah jika saja malam itu Zhanzhan tidak mabuk semua ini tidak akan terjadi.. Hiks" ucap Xiao Zhan menangis dalam pelukan Wang Daren.
"Ekhemm..."
Suara deheman tersebut berhasil mengalihkan atensi Xiao Zhan dan segera melepaskan pelukan Wang Daren.
"D-daddy..." cicit Xiao Zhan.
Wang Yibo berjalan mendekati Xiao Zhan dan memeluknya erat.
"Aku merindukanmu bunny" ucapnya dengan suara berat lalu membenamkan wajahnya di ceruk leher Xiao Zhan menghirup aroma tubuh yang selama ini dirindukan nya.
Kemudian ia menatap wajah Xiao Zhan lekat dari mata, hidung dan berhenti dibibir mungil Xiao Zhan ia menelan ludah kasar hingga terdengar bunyi gluk.
Kemudian mengusap bibir semerah cherry tersebut "aku merindukan nya" ucapnya hendak mencium Xiao Zhan.
"Ekhem... Dasar singa tua mesum, setidaknya nikahi dulu putraku! Aku tidak ingin putraku hidup tanpa status yang jelas" cerca Xiao Xingchen.
"Tenang saja ayah aku pasti akan menikahi Zhanzhan" ucap Wang Yibo tanpa mengalihkan pandangannya dari Xiao Zhan.
Sementara itu Xiao Zhan tertunduk malu dan semburat merah menjalar di pipinya, membuat Wang Yibo semakin gemas ingin menerkam kelinci manisnya itu saat ini juga.
"Aku pegang kata-kata mu, jika dalam satu minggu kau tidak menikahi putraku maka jangan salahkan aku jika aku membawanya pergi darimu lagi" ancam Xiao Xingchen.
Sontak Xiao Zhan mengangkat kepalanya dan menatap sang ayah.
"Pah.. Satu minggu itu terlalu cepat pah, satu bulan yah..yah.. Please.." ucap Xiao Zhan mencoba negosiasi dengan sang ayah.
"Tidak.. Jika satu bulan ayah takut kau akan hamil lagi, ayah yakin setelah ini singa mesum ini pasti akan menyerangmu" ucap Xiao Xingchen menunjuk Wang Yibo.
Xiao Zhan beralih menatap Wang Yibo dan tatapannya turun kebawah dan berhenti tepat pada selangkangan Yibo.
"Apa kau akan memakan ku daddyhh" desahnya ditelinga Wang Yibo.
Seketika darah Wang Yibo berdesir saat bibir Xiao Zhan tanpa sengaja menyentuh telinganya.
"Tahan Yibo saat ini Zhan sedang sakit" monolog Wang Yibo.
Ia menelan ludah kasar saat melihat Xiao Zhan yang terlihat begitu seksi dimatanya.
Sementara itu ketiga orang dewasa tersebut mendesah pasrah melihat kejadian tersebut, dimana saat ini Xiao Zhan tengah menggoda Wang Yibo.
"Ternyata mereka sama saja"
"Sama-sama mesum"
"Sepertinya keluarga kita akan bertambah"
"Sebelum itu terjadi kita harus segera menikahkan mereka"
Kedua pria dewasa tersebut terus berbicara dan melangkah keluar dari ruangan tersebut dengan masing-masing menggendong satu cucu.
Sementara itu kedua mahkluk adam yang jadi perbincangan tengah asik dengan dunia mereka sendiri.
Carmen ia melangkah keluar terlebih dahulu dan menunggu diluar. Ia tidak ingin matanya ternodai melihat kelakuan putra dan calon menantunya tersebut.
"Dasar pasangan tidak tahu malu, apa mereka tidak sadar ini rumah sakit" gerutunya kesal.
______________
Tebece dulu...
KAMU SEDANG MEMBACA
Daddy I Love You ( End ) ✅
RandomXiao Zhan seorang Yatim piatu tinggal di sebuah panti asuhan. Suatu hari pasangan Suami-istri datang berkunjung ke panti ingin mengadopsi seorang anak, dan jatuh hati pada sosok Xiao Zhan kecil hingga memutuskan untuk mengadopsi. Sepuluh tahun kemu...