Normal Pov
Perlahan gadis yang terbaring di atas lantai mengerjapkan kedua matanya yang masih terasa berat untuk dibuka, kepalanya terasa berputar, ingatannya membawa kepada kejadian mengerikan yang terakhir kali terekam dalam kepalanya. Dia menyaksikan dengan mata kepalanya pria asing yang aneh membunuh kedua orang tuanya. Seketika air matanya jatuh bercucuran dengan tubuh yang bergetar hebat. Gadis itu meringkuk layaknya janin dalam rahim seorang ibu, sampai beberapa menit dia belum menyadari tempatnya berada. Baru setelah merasakan benda aneh di lehernya, matanya membelalak dengan segera duduk.
Gila!
Sakura tidak bisa berkata-kata saking terkejutnya, di lehernya terpasang semacam kalung yang mirip dengan kalung hewan. Segera saja Sakura mengusap kasar wajahnya yang basah oleh air mata. Sakura berdiri tegak dengan matanya bergulir dan menyorot tajam di sekitarnya. Tempat ini ..., tidak layak disebut tempat tinggal.
Pria itu gila! Memenjarakannya di tempat yang seperti gudang!
"Mengapa dia sangat jahat!" gumam Sakura lirih. Sakura tak habis pikir ada manusia sejahat ini memperlakukan manusia lainnya. Seperti sudah tak ada rasa kasihan sedikitpun. Pantas tubuhnya terasa sakit, ternyata dia ditempatkan di penjara semacam ini.
'Dia membunuh kedua orang tuaku, dan dia ingin membunuhku juga?! Mengapa tidak langsung saja membunuhku!' batin Sakura dengan amarah yang membumbung tinggi. Perasaan benci menyeruak di dalam dadanya, Sakura sangat membenci pria bernama Sasuke itu.
Dengan marah Sakura memegang kalung yang melingkar di lehernya, berusaha keras melepaskan kalung itu yang terasa keras dan sulit dilepaskan. Merasa putus asa, Sakura menendang jeruji besi yang tak jauh di depannya.
"AKH!" Sakura memekik sakit, ia terduduk dengan memegangi kaki yang terasa amat nyeri dan panas. Air matanya kembali turun membasahi wajah.
Tidak lama kemudian, terbuka lah pintu di ruangan tersebut, pria yang seingat Sakura bernama Jugo berjalan mendekatinya dengan membawa nampan berisi makanan dan minuman.
"Apa begini cara kalian memperlakukan manusia?!" desis Sakura tajam dengan berdiri dan rasa nyeri seketika menghilang digantikan kemarahannya yang membumbung tinggi.
Jugo membungkam mulutnya dengan hanya menampilkan raut wajah datar, dia mendorong nampan berisi makanan itu kepada Sakura.
Sakura menendang nampan itu dengan marah. "AKU TIDAK BUTUH MAKANAN! AKU BUTUH BICARA DENGAN BOS KALIAN! SIALAN!"
Jugo terdiam menanggapi kemarahan tahanan Sasuke, dia sadar diri tidak punya kuasa apapun untuk membebaskan Sakura selain Sasuke sendiri yang melepaskannya.
Sakura kembali tidak bisa menahan air matanya yang terus menetes, bayangan-bayangan menyakitkan berputar di kepalanya, dadanya terasa nyeri dan sesak, tubuhnya seolah kehilangan kemampuan berdiri, semua tenaganya menghilang. Sakura seketika jatuh terduduk sembari memegangi dadanya, dia benci setiap mengingat orang-orang yang membunuh kedua orang tuanya, perasaannya memberontak untuk melakukan hal sama yaitu menyerang mereka yang membunuh kedua orang tuanya.
Dengan sisa tenaganya, Sakura menarik nampan dan melempar ke dinding. "AKU TIDAK MAU MAKAN!" teriaknya dengan tersedu-sedu.
Dalam diamnya Jugo merasa tidak tega, melihat secara langsung keterpurukan dan frustasinya dokter yang ditahan oleh Sasuke ini. Jugo segera melangkah keluar dari ruangan, menutup pintu ruangan sembari mengambil ponselnya untuk menelepon Sasuke yang tidak lama langsung mengangkat teleponnya.
"Hm,"
"Dia tidak mau makan, dia mengamuk. Dia bisa saja mati, Sasuke."
"Cih, kau tidak bisa menanganinya?!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Difficult Position
FanfictionCERITA DEWASA! JANGAN MAIN REPORT! 21+ 《20》 Sakura tidak pernah menyangka kedua orang tuanya terlibat kasus pembunuhan terhadap keluarga Uchiha. Fakta yang tidak bisa Sakura terima karena dia yang harus menanggung akibat dari kejahatan hal tersebut...