4🖤💖

81 8 0
                                    

Happy Reading...

_______________

Jisoo POV.

pagi ini aku disibukan dengan adik ku, yah karena adikku ingin bekerja, Aku juga mengantar adik ku kesana, yak karena aku takut karena selama ini aku merasa diikuti, apa perasaan aku aja aku gak tau.

Sekarang aku sudah sampai ditempat hakim.

"Jisoo kau kemana saja?" tanya Jin, Ia adalah teman bobrok ku, yah aku terlambat berapa menit, emang selama ini aku gak pernah terlambat malahan aku datang pagi pagi sekali.

"Gak kemana-mana" aku langsung duduk di kursi hakim dan emang semua sudah menunggu

"Baik karna ketua hakim nya sudah datang, biar mempersingkat waktu kita mulai" ucap Orang itu.

"Jisoo Kim, apa keputusan kamu dengan kasus pembunuhan ini?" tanya Jaksa yang ingin tau.

Bang Daniel, yah Ia adalah orang yang dipersidangkan, karena Dia membunuh sang Partner kerjanya, Dia membunuh karena Partner kerjanya yang sering dipuji oleh banyak orang keran kemampuan nya, dia bungkam karena ingin merenggut posisi Partner kerjanya.

Itu mungkin konyol tapi emang itu sebenarnya, dan Aku ingin memberikan dia penjara seumur hidup tapi Ia diancam akan membunuh adik-adiknya satu persatu, terutama Dia, dia yang paling diincar dari kasus ini, Aku masih bingung apa yang harus ia ambil dari keputusan ini, dia sudah pernah kayak begini sebelum nya dan kasus nya sama cuma beda orang, dia ingin mengancam ingin membunuh kakek nya, sebelumnya Aku mengganggap itu hanyalah untuk mengancam saja, karena Ia tidak percaya, Tapi dugaannya salah Kakek nya dibunuh oleh seorang berpakayan hitam dengan Jubah panjang menutupi tubuh dan wajahnya hanya menyisahkan mata. Aku yakin Itu pasti orang yang mengancam nya.

Aku akan memberikan keputusan seadil adilnya, dia tau dia itu Hakim, tapi gak membahakan adik nya lagi, rasanya berat tapi mau bagaimana lagi.

Tok Tok Tok.

Palu hakim didepan nya berbunyi, suara itu membuyarkan keputusan sang ketua hakim.

"Saya mengambil keputusan" Aku menjedah ucapan ku lalu mengambil nafas dalam dalam " Kau di penjara seumur hidup"

Bang Daniel Menggeramkan kedua tangan nya, berani sekali Dia melanggar ancaman nya, Dia sebenarnya sebelum mengancam Jisoo dia sudah mempersiapkan orang Suruhan untuk membalaskan ucapan nya, tenang saja mereka akan mati satu persatu.

Acara Persidangan pun sudah selesai, kini aku tengah duduk dengan Jin, di taman gedung hakim, kami tengah membicarakan tentang persidangan itu.

"Jisoo, kau masih ragu yah dengan keputusan" tanya Jin, iyah bisa dibaca dari raut wajah ku yang masih ragu dengan keputusan yang ku ambil.

"Entah lah, Aku gak yakin" aku memijit keningku yang, rasanya pusing memikirkan ini.

"Bagaimana kalau dia memang mengancam dan melakukan itu" tanya Jin yang khawatir dengan keadaan ku.

"Kau tenang saja aku akan membantu kalian" Lanjut Jin, Aku mengangguk tanda menanggapi itu.

"Aku mau pulang" aku bangkit dari duduk dan pergi tapi ditahan Oleh Jin pergelangan tangan ku.

"Aku antar" aku tak ambil pusing aku menggangguk saja.

-TBC-

Bagaimana chptr nya?.

Kaybort Gue Sialan..

kira-kira Nih yeh kita buat kekgimana nih alur, pusing Gue makin sendiri.

ayo ayo))) kasih gue saran.

Jangan lupa Vote dan Komen..

menunggu saran kalian buat alurnya🤔.

🖤💖

Girl Crush [Blackpink]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang