Seperti janji mereka pada produser film, hari ini Samuel dan Calluna akan melakukan pendekatan. Calluna sedang mematut dirinya pada cermin, menggerakkan badannya kekanan dan kiri memastikan outfitnya cocok untuk dipakai jalan bersama Samuel.
Kepala Calluna menggeleng, menyingkirkan bayangan romantisnya. Ais, mereka hanya sedang mencari chemistry film bukan untuk berkencan.
"Inget, Calla. Kamu mau cari feel biar bisa main sama Samuel dengan bagus bukannya mau kencan. Singkirin pikiran remaja pubermu itu." Calluna mensugesti dirinya berulanhmg kali, tak boleh terbawa perasaan akan hal yang berbau pekerjaan, ia harus bersikap profesional.
"Tapi ini cocok gak sih? Atau pakai yang warna biru, aja?" Calluna bergumam, menatap baju yang terpasang ditubuhnya yang berwarna cream lalu melirik beberapa baju yang berada di ranjang.
Samuel
Aku udah didepan
Calluna melihat notifikasi ponselnya, ia menjerit dengan kesal karna terlalu ribet perkara outfit. Ia meraih ponsel dan tasnya tak lupa menyemprot parfum. Melangkah keluar kamar, menghampiri pintu apartemennya.
Saat membuka pintu ia melihat Samuel melambaikan tangan dengan senyum yang mengembang. Calluna sempat terdiam sesaat, Samuel dengan tampilan kemeja putih, sungguh membuat Calluna ingin mengajaknya berumah tangga.
"Udah siap?" Tanya Samuel."Udah, mau mampir dulu?" Tawar Calluna.
"Gak usah, langsung jalan aja."
Calluna mengunci apartemenya, lalu berjalan bersisihan dengan Samuel. Mereka berjalan menuju parkiran, Samuel membukakan pintu untuk Calluna, tangan Sameul terangkat melindungi kepala Calluna agar tak sampai terantuk atap mobil. Terlihat sekali ia adalah pria yang gentle.
"Makasih, Sam."
Calluna memasuki mobil diikuti oleh Samuel yang duduk di bangku kemudi. Mobil melaju meninggalkan area apartemen.
"Kemarin aku lihat iklan kamu yang bawa parfum, cantik banget. Aku tebak parfum yang kamu pakai sama kayak yang kamu iklanin, kan?" Samuel mencoba membuka obrolan pada Calluna. Mencairkan suasana agar tak semakin canggung.
"Gimana kamu bisa tau? Padahal itu masih limited edition, tebakan kamu tepat juga." Calluna berdecak kagum, Samuel bisa menebak wangi yang sama dengan yang diiklan. Padahal parfum itu masih dalam proses preorder untuk penjualan sedangkan yang dipakai adalah bahan sample dan ia juga akan mendapat stok baru saat pengiriman pada pembeli.
"Wanginya unik, bukannya kamu bilang diiklan kayak gini, 'Temukan keharuman yang berbeda perpaduan antara bunga dan buah' aroma lily dan coklat yang menyatu hampir jarang dimiliki parfum lain, bukan. Jadi aku bisa menebak tadi." Samuel terkekeh, melihat Calluna yang ternyata excited dengan pembahasannya.
"Wah, bahkan hidungmu cukup tajam juga. Aku mungkin gak bakal tau sedetail itu komponennya."
Mereka mengobrol sambil terus fokus ke jalan. Samuel menginjak rem membuat gesekan ban dan aspal panas. Tak lupa tangan kirinya menahan badan Calluna agar tak menghantam bagian mobil.
KAMU SEDANG MEMBACA
Another Life an Extra Antagonist (Selesai)
Fantasi🍁Kisah tentang perpindahan jiwa musim 2🍁 *Cerita belum direvisi, harap maklum jika ada typo maupun kesalahan kalimat* Bagaimana jika Feli gadis dengan kehidupan keluarga yang harmonis menempati tubuh salah satu model yang ternyata menjadi benalu a...