🌙 : 01

130 7 0
                                    

"Orang-orang bilang lo ganteng,kok gue lihatnya malah cantik ya, Will?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Orang-orang bilang lo ganteng,
kok gue lihatnya malah cantik ya, Will?"


---


Masih pagi, si primadona sudah membuat ricuh seisi sekolah akibat gaya rambut barunya yang membuat struktur wajahnya tampak semakin indah. Seluruh mata memandang ke arahnya, semua wanita ingin menjadi dia, Nora namanya.

Rambutnya panjang, mata bulatnya yang berwarna coklat muda membuat setiap insan terkesima melihatnya.

Pelajaran pagi berlalu begitu saja, bel yang ditunggu-tunggu semua orang akhirnya berbunyi. Mayoritas memutuskan untuk turun ke kantin dan bersantai di sana.

"Gifar, lihat Nora gak tadi? Cantik banget bangsat.. Gak pernah gue lihat cewe secantik dia," ucap Hagen, murid cowo yang bisa naksir sama setiap cewe cantik yang pernah dia lihat di muka bumi ini.

"Pacar gue, anjing. Gak usah genit ya lo sama Nora." balas Gifar sambil menyantap pie susu yang dibawakan oleh salah satu sahabatnya. Meski kalimatnya terdengar marah, namun bibirnya masih memaparkan senyuman.

"Kok lo langgeng sama Nora sih Far, gue udah nunggu lo putus sama dia sejak 2 tahun lalu, gak putus-putus perasaan." memang, Hagen yang terlebih dahulu suka dengan Nora, tapi apa boleh buat, Gifar lebih menarik di mata si primadona. Hagen juga sama sekali tak marah pada Gifar yang mengambil pujaan hatinya.

"Kenapa langgeng ya? Jodoh kali?" ucap Gifar sambil tertawa, tawanya semakin kencang saat melihat wajah Hagen langsung mengkerut dalam hitungan detik.

"Jangan lah. Lo sama yang lain aja dah, tuh, sama... sama William aja!" William langsung menengok, dia terkejut tiba-tiba namanya disebut padahal dia hanya lewat sambil memakan bakwan jagung kesukaannya.

"Apaan dah?"

"Will, Hagen suruh gue pacaran sama lo," ucap Gifar sambil menunjuk ke arah sahabatnya dengan ekspresi layaknya anak kecil mengadu pada ibunya.

"Tolol Hagen, emang lo bersedia punya sahabat gay?" yang awalnya emosi, William malah melontarkan pertanyaan yang membuat percakapan mereka semakin panjang.

"Gakpapa dah, yang penting Gifar putus sama Nora."

"Kalau Gifar putus sama Nora, emang lo yakin Nora mau sama lo Gen?" pertanyaan yang cukup menyakitkan, namun memang harus dipertimbangkan. Memangnya Nora mau?

"Gue bakal kejar dia, Will. Kalau kaya sekarang kan gak bisa, gue gakmau hianatin sahabat gue dengan cara deketin pacarnya, baik kan gue Far?"

Gifar hanya mengangkat bahu sambil tersenyum kecil, matanya terus mengarah ke William, menunggu pria itu buka suara lagi.

"Gak ngerti gue sama jalan pikir lo. Yaudah lah, gue mau ke kelas dulu."

"Yeu.. yaudah sana sana." Hagen mengerutkan alisnya, sedangkan Gifar tersenyum jahil.

LUNAMOVAS 🌙 ; KookvTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang