Sikap Aneh Adikku

29 0 0
                                    

Sesampainya di rumah, aku pun membuka gerbang pintu rumah dan memarkirkan kendaraan milik ku di teras rumah, setelah itu, aku mencuci kaki di depan terlebih dahulu, karena memang aku sudah di ajarkan dari kecil untuk membasuh kaki sehabis dari luar rumah, menurut penuturan orang tua ku, supaya setan-setan yang berada di luar rumah, tidak ikut masuk ke dalam rumah, kan apa yang aku bilang, mereka itu masih sangat kuno, tapi inilah kehidupan keluarga ku. Setelah selesai, aku pun mulai melangkah kan kaki ku dan masuk ke dalam rumah untuk bersih-bersih sekalian mandi, karena aku sudah lelah beraktivitas hari ini, sehingga badan ku terasa sangat bau sekali, saat sedang berjalan menuju ke kamar, tiba-tiba ibu ku mengejutkan ku, entah dari mana datangnya, dia langsung menegurku.

"Syukurlah, ibuk nganti khawatir loh karo koe, mergo wes surup, tapi koe ora muleh-muleh, ibuk enek firasat elek karo koe, koe ora gene-gene toh" Ucap ibu ku dengan menggunakan bahasa Jawa, karena memang sehari-hari bahasa kami menggunakan bahasa Jawa.

"Ora buk, aku ora opo-opo" Jawabku dengan singkat kepada ibu.

"Yowes, koe adus o. Engko genten karo adek mu" Ucap Ibuku.

"Iyo buk, aku langsung adus iki" Jawabku. Aku langsung bergegas pergi ke kamar mandi.

Aku tinggal berempat di rumah ini, yaitu Ayahku, Ibuku, Adikku dan Aku, adik ku bernama Laura Andjani. Adik perempuan yang sangat aku benci dan sangat aku sayang, ya begitu lah kehidupan seorang kakak beradik, adik ku saat ini menginjak kursi kelas 3 SMP dan sebentar lagi ia akan masuk ke sekolah SMA.

Perbedaan antara aku dan adik ku sangatlah jauh sekali, adik ku ini memiliki kelebihan khusus, yaitu bisa berbicara dengan mahkluk tak kasat mata, ia juga seseorang yang pemberani, sejak dari dulu orang tua ku sudah berusaha mengobatinya kemana saja, namun hasilnya tetap nihil, kebanyakan orang pintar berkata bahwa adik ku ini sudah memiliki kemampuan itu sejak ia lahir, dia juga memiliki pelindungan khusus dari kakek moyang ku, sehingga tidak ada mahkluk astral yang berani mendekat dengannya. Karena faktor ini juga, adik ku sangat sulit berteman dengan teman sebayanya, kebanyakan dari mereka takut dengan adik ku, namun ada beberapa temannya yang mau berteman dengannya, mungkin orang-orang yang main ke rumah ku, akan terheran-heran jika adik ku berbicara sendiri, namun teman-teman ku sudah mengetahui sikap adik ku, jadi hal itu yang membuat mereka bersikap seolah-olah tidak ada apa-apa. Ketika aku sedang berjalan menuju ke kamar mandi, tiba-tiba adik ku berkata.

"Hei! Kamu ngapain ikut mas Royce ke kamar mandi, dia mau mandi loh" Ucap adik ku.

Seketika aku langsung terkejut dengan ucapan adik ku barusan, aku pun langsung membalas ucapan adik ku dengan sikap sedikit marah kepadanya, karena ia telah menakut-nakutiku.

"Apa sih dek! Jangan nakut-nakutin mas, di kira mas takut kali!" Ucap ku kepada adik ku. Di keluarga ini, hanya aku satu-satunya orang yang tidak percaya dengan hal-hal seperti itu, aku berpikir bahwa derajat kita manusia lebih tinggi di banding mereka, jadi untuk apa aku takut.

"Itu mas, ada anak kecil ngikutin mas, mas kenalan di mana sama dia, dia lucu loh, ngegemesin" Jawab Laura.

"Hei, nama kamu siapa? Kamu kenapa ngikutin mas aku, emangnya dia ada salah" Lanjut adik ku, berbicara dengan entah siapa, karena memang di sekitar ku tidak ada orang sama sekali, apa lagi dia bilang ada anak kecil, sungguh hal yang tidak memungkinkan. Aku pun langsung masuk ke dalam kamar mandi dan menghiraukan adik ku yang sedang berbicara dengan mahkluk tak kasat mata itu.

Di dalam kamar mandi, aku segera melepaskan seluruh pakaian ku dan bergegas untuk mandi, ketika mata ku tertutup, aku merasa bahwa ada seseorang yang sedang mengawasi ku, karena hal itu juga, aku merasa was-was di dalam kegiatan ku saat ini.

"Udah ah, halu doang gua ini, ngapain sih mikirin yang engga-engga, kaya orang tolol aja" Gumam ku dalam hati.

Setelah selesai mandi, aku pun segera bergegas keluar dari kamar mandi dan aku masih melihat adik ku di luar kamar mandi, saat aku ingin menghiraukannya, adik ku langsung berkata.

"Nama dia L mas, katanya dia ngikutin mas, karena mas udah nolong hidup dia, dia janji bakal ngebantu mas terus sampai kapan pun" Ucap Adik ku.

"Opo seh dek, wes rasah aneh-aneh, kelo di golek i karo ibuk, wes-wes ojo eneng kene" Jawabku dengan nada marah, karena aku mengunakan nada marah, adik ku langsung menuruti ku dan beranjak pergi dari tempat itu.

Aku langsung beranjak masuk ke dalam kamar untuk menganti pakaian, setelah itu, aku nanti akan makan bersama dengan keluarga ku di ruang makan, seperti hari-hari sebelumnya, kami selalu makan bersama di ruang makan, sudah menjadi rutinitas di keluarga kami. Di dalam kamar, aku pun langsung pergi ke lemari pakaian untuk mengambil pakaian santai, aku langsung mengganti pakaian ku, setelah selesai menganti pakaian ku, aku pun beranjak keluar kamar dan menuju ke ruangan makan dan berkumpul bersama keluarga ku. Sesampainya di ruang makan, aku langsung di sambut oleh ayah dan ibu ku.

"Bar madang langsung podo turu, renek seng metu, kabeh jendelo karo lawang harus di kunci, iki bengi siji suro, bengi seng sakral kanggo wong jowo!!" Ucap Ayahku dengan nada tegas.

"Iyo, renek seng metu bengi iki, kudu eneng ngomah kabeh" Timpal Ibuku.

"Iyo yah, buk" Jawabku.

Ibu ku langsung menyiapkan makanan untuk kami semua, mulai dari ayah, aku dan adik ku. Lalu kami mengambil lauk yang sudah tersedia di atas meja makan. Tidak ada pembicaraan atau obrolan ringan di meja makan ini, tidak seperti biasanya kita membahas hal-hal yang di lalui hari ini, ketika mata ku sedang melirik ke arah Laura, entah mengapa mata Laura selalu saja memandang ke sebelah kanan tangan ku, anehnya lagi dia selalu tersenyum ke arah situ. Memang sudah tidak heran lagi Laura bersikap seperti ini, namun seumur hidup ku, aku merasa bahwa baru kali ini Laura bisa ke klop itu dengan mahkluk tak kasat mata. Tapi aku hanya bisa menghiraukannya saja, aku tidak mau berpikir panjang tentang hal ini, karena ini memang bukan kali pertamanya dalam hidup ku melihat kejadian ini di depan mataku.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 06, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

LTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang