Setelah kejadian semalam, mereka membuat sebuah kesepakatan untuk Pura-pura tidak saling kenal saat berada di sekolah.
Zoro menjelaskan bahwa sebaiknya hubungan mereka dirahasiakan dahulu sampai mereka lulus nantinya.
Hanya tinggal 2 bulan lagi sebelum ujian nasional. Setelah itu mereka bisa menjalani hubungan mereka secara terang-terangan.
Sanji setuju dan mengikuti semua saran dari Zoro.
Ketika waktu pulang tiba, Zoro akan menunggunya di parkiran sampai suasana sekolah sepi. Dan nantinya Sanji akan datang kemudian mereka pergi bersama.
Zoro selalu mengantar Sanji ke tempat kerjanya dan terkadang dirinya menunggu Sanji sampai selesai bekerja kemudian mengajaknya berkencan singkat.
Berjalan di taman, meminum kopi bersama atau hanya jalan-jalan memutari kota sudah cukup membuat Sanji senang.
Zoro sudah seperti pangeran berkuda putih dimatanya. Sikapnya yang lembut serta perhatian yang diberikan membuat Sanji jatuh cinta berkali-kali lipat kepadanya.
Setiap hari Sanji selalu tersenyum dan hidupnya berubah lebih berwarna.
Sampai pada suatu hari, tepatnya dua minggu setelah mereka berpacaran, Zoro menanyakan suatu hal yang sama sekali tak Sanji sangka.
"Apa kau pernah berhubungan sex? " Tanyanya saat mereka sedang duduk di pinggir sungai sambil menikmati sunset dengan segelas kopi kaleng.
Mata Sanji langsung melotot dan menatap Zoro kembali dengan alis yang berkerut.
"Sex? "
"Iya, kau tau? Seperti di pelajaran IPA" Zoro menjawab dengan nada yang santai.
Mendengar kalimat itu, Wajah Sanji langsung memerah lalu memalingkan mukanya ke arah lain.
"Tidak pernah" Cicitnya kecil.
"Kau tahu... " Zoro mendekatkan tubuhnya dan menempelkan lengannya di lengan Sanji lalu menggengam tangan.
"Bukanya sudah sewajarnya sepasang kekasih melakukan hubungan itu?!" Kalimat itu lebih terdengar sebagai pernyataan daripada pertanyaan di telinga Sanji.
Tubuh Sanji memaku.
Walaupun dia senang berpacaran dengan Zoro. Tapi dia tak pernah memikirkan akan melakukan hal itu dengan sang pria hijau.
Khayalannya tak sampai kesana.
"A-aku tak tau" Ujar Sanji dengan gugup dan terbata.
Zoro membelai tangan Sanji lembut mencoba untuk menenangkan rasa gugup yang ada di hati Sanji.
Ia tau kalau Sanji sangat polos dan dirinya tersenyum saat melihat ekspresi yang ditampilkan pria itu.
Suasana hening sejenak dan tak ada yang berbicara. Sanji yang gugup dan Zoro yang menikmati kegugupan Sanji.
Gemuruh debaran hati Sanji semakin kencang dan terasa seperti mau copot dari tempatnya saat tangan Zoro masih menggengam tangannya lembut dan sesekali mengelusnya dengan jempolnya.
Wajahnya sudah memerah dan tangannya mulai keringat dingin.
"Kau kedinginan? " Tanya Zoro lembut seraya memandang Sanji dan menatapnya. Sepertinya pria itu bisa merasakan kegugupan Sanji.
"Mmm.. Sedikit" Jawab Sanji cepat tanpa sanggup melihat ke arah lawan bicaranya.
"Ayo kerumahku. Kita akan buat ramen" Ajak Zoro sambil berdiri dan menarik tangan Sanji untuk mengikutinya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Someday (Short Story)
FanfictionBukankah kau mencintaiku? OC milik Eiichiro Oda ⚠🚫 GAK TERIMA TRANSLATE DIMANAPUN DAN DALAM PLATFORM APAPUN ⚠🚫NO PLAGIAT!! BUAT KARYA LO SENDIRI. ⚠🚫ZONA DEWASA, BAWAH UMUR MINGGAT SANA. ⚠🚫ZONA BXB, YANG GAK SUKA SILAHKAN ANGKAT KAKI